BAB 5

124 7 0
                                    

Happy reading~

"KAK AWAS"

BRUK!

Mobil hali terpental, truk yang menabrak pun terjungkal. Ice yang mendengar keributan di luar pun berhenti menangis dan mengecek keadaan di luar. Setelah sampai ia melihat dua kendaraan yang keadaan nya lumayang mengenaskan.

'Itu kan... '
'ITU MOBIL KAK HALI!!' batin Ice.

"KAK HALIII!!" teriaknya.

Ice pun menghampiri mobil kakaknya dan melihat keadaan di dalam sangat parah.

Kepala Hali yang penuh dengan darah, Gempa yang penuh luka hampir sama dengan Hali namun lebih ringan karena dia juga duduk depan, Blaze yang pingsan namun tidak terluka parah, Taufan yang terluka di punggung karena pecahan kaca mobil sebab melindungi Thorn, dan Thorn yang masih memiliki sedikit kesadaran. Solar hanya pingsan karena terbentur di samping mobil.

"Ngh.. Uhuk uhuk" batuk Thorn.
"Thorn!" panggil Ice.
"Kak Ice.. Hiks.. Kak.. Sakit.." ucap Thorn.

Ice menatap sendu saudaranya mengalami kejadian seperti ini, ia merasa bersalah karena mereka pasti seperti ini karena ingin menjemputnya kembali. Ice pun menelepon ambulance.

"Tahan ya Thorn aku sudah memanggil ambulance, aku akan mengeluarkan kalian" ucap Ice.

Ice pun membuka pintu mobil untuk mengeluarkan saudaranya. Ice mengeluarkan Thorn terlebih dulu karena diaaaih dalam keadaan sadar, baru lah mereka berdua bersama sama mengeluarkan Hali karena luka Hali yang paling parah. Setelah itu mengeluarkan Gempa dengan hati hati karena takut memperparah luka mereka.

Tak lama setelah mengeluarkan saudara saudara mereka, ambulance pun datang. Para perawat pun mengangkut mereka untuk di bawa ke rumah sakit. Ah tak lupa supir truk itu juga.

"

Kak Ice.. Mereka baik baik aja kan?" ucap Thorn lirih mungkin karena masih syok dengan apa yang baru menimpanya.

"Mereka pasti gakpapa kok kakak yakin, maafin kakak juga ya ini salah ku" balas Ice.

"Tidak ini bukan salah Kak Ice karena kita juga yang melupakan kak Ice" ucap Thorn.

Saat sampai di rumah sakit, Hali di bawa ke ruang operasi karena sudah terbilang cukup parah. Sedangkan saudaranya yang lain juga di rawat karena lukanya tidak seberat Hali. Supir truk itu juga cukup parah namun tidak harus sampai operasi seperti Hali.

Selang beberapa lama Taufan dan Blaze mulai tersadar dari pingsan nya.

"Kak Taufan!"
"Aze!"

Ice dan Thorn memeluk mereka berdua.

"Thorn?"
"Ice?"

"Apa yang terjadi?" tanya Blaze yang masih belum terkumpul penuh kesadarannya.

"Kak Blaze lupa? Tadi kita kan kecelakaan di tabrak truk terus kalian pingsan sedangkan Thorn masih sadar karena di lindungi kak Ufan, terus datang lah kak Ice, terus dia lihat kita dalam keadaan begini, terus kak Ice telepon ambulance, terus Thorn dengan Kak Ice mengeluarkan kalian semua. Terus-" jelas Thorn dan di hentikan Ice.

"Cukup Thorn kamu lihat mereka terbengong mendengar penjelasan mu" ucap Ice.

"Hehe"

Taufan dan Blaze mulai sadar penuh barulah mereka mencerna apa yang di katakan adik kecil mereka.

Family BoEl (ud stop) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang