BAB 4

105 7 0
                                    

Happy Readings~

Deg!

Taufan yang mendengar ajakan gempa untuk pergi ke taman bermain pun gemetaran karena keingat mimpi di mana hali meninggal di tempat itu.

"JANGAN!" teriak Taufan menolak.

Semua orang yang mendengar hal itu terkejut namun tak lama kemudian mereka lebih terkejut melihat taufan yang mulai mengeluarkan air matanya.

"Kumohon.. Jangan... Jangan.. Kak hali.." ucap taufan dengan gemetar.

"Hey hey fan tenang kakak disini" ucap hali lembut sambil memeluk hali.

"Hiks.. Kak... Jangan... Jangan..." lirih taufan.
"Jangan pergi.. Hiks.. Jangan tinggalin kita.. Hiks" lanjutnya.

'Jangan pergi?' batin ice.
'Apa maksud kak ufan?' batin gempa.
'Jangan pergi? Apa ini ada hubungannya dengan mimpi taufan tadi?' batin hali.

Semua mulai berpikir apa yang menyebabkan saudara mereka bisa seperti ini.

Beberapa saat kemudian

Taufan yang sudah mulai tenang, gempa pun buka suara

"Jadi? Kenapa dengan kak ufan?" tanya nya.

"Eum.. Jadi gini... Boleh ku ceritakan kan pan?" izin hali ke taufan untuk menceritakan mimpi taufan, dan di balas anggukan oleh taufan.

"Jadi tadi pas aku lewat kamar upan aku mendengar suara tangisan dan teriakan, lalu setelah mengetahui itu dari kamarnya upan kakak langsung masuk dan.... *menceritakan*" jelas hali.

"Oh.... Gituuuu" ucap thorn
"Kok bisa kak ufan mimpi begituan?" tanya solar
"Mana lah ku tau" balas taufan.
"Jadi?" tanya ice.
"Jadi kek mana?" tanya gempa balek.
"Jadi jalan jalan gak nih?" tanya blaze.

...

Semuanya diam, hali yang mulai canggung dengan suasana ini pun buka suara.

"Bagaimana kalau kita piknik saja? Di taman dekat pinggiran kota kakak dengar di sana sejuk" ujar hali

"Eumm ide bagus, bagaimana semuanya?" tanya gempa.

"Gass" all

Gempa pun mulai mengemasi perlengkapan yang mau di bawa, sedangkan hali mengeluarkan mobil dari bagasi, TTM mulai membawa barang barang yang mau di pakai untuk menjahili saudara saudara nya nanti, solar membawa buku buku untuk di baca nanti, ice tidak usah ditanya dia hanya membawa boneka paus nya saja.

"Udah siap semua?" tanya hali.
"Siapp" all

Mereka pun mulai berangkat, karena perjalanan ke taman pinggir kota terbilang cukup jauh, kira kira memakan waktu 1 jam lebih untuk sampai ke sana. Mereka berangkat sekitar jam lagi menuju siang jadi mungkin akan cukup terik nanti.

"Iceee singkirkan boneka mu sempittttt" ngeluh taufan.

Sedangkan ice yang sudah molor dari awal berangkat tidak peduli dengan keluhan kakak nya itu, meskipun mobil mereka termasuk mobil yang cukup besar mengingat mereka adalah keluar yang terbilang kaya. Taufan hanya bisa pasrah dan memggeser ke tempat thorn dan blaze berada.

Family BoEl (ud stop) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang