PART 4

3.1K 12 2
                                    

ONTOWIJOYO POV

Aku berpindah posisi ke atas ranjang, dengan duduk menempel pada dinding kamar dan kedua paha terbuka lebar, penisku mengacung sempurna, menantang Ibu untuk segera melakukan tugas dengan mulutnya. Ibu merayap mendekati tubuhku, kembali dibenamkan ujung penisku ke dalam mulutnya, hisapan lembut disertai jilatan-jilatan nakal lidah pada sekujur batang kemaluanku semakin membuat birahiku terbakar. Aku benamkan kepalanya semakin ke bawah, nyaris seluruh batang penisku terdorong ke dalam mulutnya, Ibu  tidak protes sama sekali justru hal itu membuatnya semakin bersemangat.

Tidak puas hanya bermain-main dengan bagian batangku saja, mulutnya lalu bergeser ke bawah menyusuri pangkal penisku yang di tumbuhi bulu-bulu tipis. Mulunya bergerak semakin ke bawah sampai pada buah pelirku yang menggantung begitu penuh.

"Oouuuuch...Iya Bu, bener di situ! Achh!!" Desahku semakin blingsatan.

Bibirnya kini tidak hanya menciumi saja buah zakarku, tetapi juga sesekali menyedot kantungnya hingga membuatku merasa ngilu. Tanpa sadar Aku semakin membuka pahaku lebar-lebar agar Ibu leluasa memainkan organ vitalku. Bahkan tak ada sedikitpun rasa jijik dalam diri Ibu ketika lidahnya  yang menari-nari di selangkanganku mengenai lubang anus. Ibu benar-benar bisa menggunakan mulut dan lidahnya untuk memuaskanku.

"Oooohhh....Gila! Enak banget Bu !"Racauku.

Tubuhku  bergetar dalam kenikmatan, sesekali kepalaku menengadah memejamkan mata menahan nikmat. Ibu kembali melirikku dengan tatapan binal seolah memberi tanda jika Aku tidak boleh bermain-main dengannya untuk urusan sex.

Beberapa saat kemudian Aku bangkit dari posisiku yang menyender di tembok. Seketika Aku sudah terduduk dan menjangkau bagian pantatnya. Batang penisku terdorong masuk cukup dalam hingga membuat Ibu hampir tersedak karena menyentuh rongga kerongkongannya.

"Maaf Bu!"

Kataku saat menyadari Ibu terbatuk-batuk. Tapi dengan sekuat tenaga Ibu tak mau melepas kulumannya pada batang penisku , air matanya bahkan sedikit menetes karena menahan diri untuk tidak tersedak oleh batang penisku.

"Mmmmpp..Emmmphhhh..." Gumam Ibu tertahan.

Aku lalu meraih paha dalamnya  dengan tangan dan membungkukkan badanku menuju ke arah selangkangannya. Posisi kamipun seketika menjadi berubah miring, saling berhadapan di atas ranjang namun dengan letak kepala yang berada di selangkangan masing-masing. Tanpa mengeluarkan kata-kata, Aku mengalungkan tanganku pada bagian pantatnya, Aku bentangkan  kedua bongkahan daging semoknya dengan lebar, lalu lidahku mulai bekerja menjilat dan melumat gundukan kemaluannya.

"Ooouuchhhhmmmmppppp....!!"  Ibu mulai mendesah,  Dia semakin gelagapan karena merasa geli luar biasa di selangkangan sementara mulutnya  tersumpal batang penisku.

Ibu ikut menyedot batang penisku, disaat yang bersamaan Aku juga menyedot dan menjilat vaginanya. Kami saling menjilat memberi kenikmatan pada kemaluan kami masing-masing dengan posisi saling mengangkang di wajah masing-masing pula.

"Ooohhh ! Le! Enak banget Le!" Ucapnya melepas kuluman di penisku saat merasakan lidahku  yang hangat menerobos masuk ke dalam liang vaginanya.

Sebagai balasan rangsanganku, digunakan kedua tangannya  untuk mengurut penisku dengan kasar. Dengan penuh bernafsu, Ibu kembali mengulum penisku hingga masuk sedalam mungkin di mulut. 

"Ooohhh!!"

Ibu sepertinya sangat menyukai batang penisku apalagi saat  mulai mengkilat oleh ludahnya sendiri dan begitu licin saat tangannya mengocok maju mundur batangku yang sudah begitu menegang dengan amat keras. Ibu lagi-lagi menggelinjang liar, saat jemariku mengais-ngais lubang anusnya.

SANG PENDEKARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang