AAD 2.

7.4K 726 22
                                    

Jika kamu pernah merasa sedih, Ingatlah ada jutaan sel dalam tubuh mu dan yang mereka pedulikan hanyalah kamu.🥀

🥀 Arcturus Angello Dexter 🥀

Sore itu Keluarga Dexter berkumpul dengan lengkap, berbagai ragam usia pria dengan segala aktivitas yang dilakukan diruang keluarga yang sangat besar itu, keadaan siang tadi masih membuat suasana canggung.

Suasana hening seketika di kagetkan dengan teriakan dari lantai atas, sudah ditebak adalah kamar Arcturus. Para Dexter yang terkejut bergegas menuju lantai atas, Maxzillum membuka pintu kamar putra ke tiganya itu dengan panik.

Maxzillum menatap tajam servant yang melayani Arcturus, wanita berumur 30 an itu tidak bisa berhenti menunjuk dengan jari telunjuk yang bergetar.

"T-tuan besar, Tuan A-arcturus"

Maxzillum bergegas masuk kedalam kamar mandi putra nya dan tertegun diam, mata nya membulat kaget.

"ARCTURUS!!."

Pria lima anak itu panik mengeluarkan sang putra dari bathub, terlihat bibir Arcturus memucat sedikit membiru, Maxzillum mengangkat Arcturus keluar dengan bridal style, tidak mempedulikan Sebagian besar keluarga nya yang mematung memandang putra tengah Maxzillum, ia keluar dengan tergesa-gesa, membawa Arcturus masuk lift untuk pergi melewati beberapa saudara nya yang masih berada di ruang keluarga.

"Sial!! Bertahan Arcturus!!"

Mobil Maxzillum dikemudikan dengan Sang bawahannya, Noe, supir pribadi dengan sangat kencang bahkan melawan rambu-rambu lalu lintas, sementara Maxzillum memeluk erat Arcturus dengan bermaksud memberikan penanganan pertama.

"Sial, sial, sial , bangun nak, bertahanlah, Ayah mohon, lebih cepat Noe!!."

Maxzillum merasakan sebuah rasa panik yang bahkan belum pernah sekalipun dia rasakan, memeluk erat-erat tubuh sang anak, enggan melepaskan sekalipun untuk memperbaiki duduk nya sendiri yang miring.

🏥🏥🏥.

Maxzillum menunggu dengan wajah hampir gila karena bolak balik di pintu ICU, terdengar banyak suara orang berlari menuju arahnya, Para Dexter bergegas menuju tempat Maxzillum yang sudah terduduk di kursi tunggu.

"Bagaimana keadaan Arcturus, Kak?"

Salah satu Saudara Maxzillum membuka pembicaraan dengan pelan berusaha untuk tidak membiarkan Maxzillum terlalu panik, berbahaya bagi tubuh Saudara nya.

"Sudah sedari tadi Dokter belum keluar juga, Saya akan membakar rumah sakit milik mu jika mereka tidak becus, Albert!."

Albert Vens Dexter, adik bungsu dari Maxzillum itu hanya diam tanpa menyulut api, bukannya takut tapi dia  tidak ingin memperkeruh suasana.

"Tenangkan dirimu Max, Jika begini kau juga bakalan jatuh sakit."

Xain Miguel Dexter, Abang sulung Maxzillum, menepuk pundak adiknya untuk memberikan dukungan penuh.

Para Dexter yang lain menunggu di tempat kursi tunggu, melirik lampu merah ruang ICU yang masih menyala.

🥀🥀🥀

Selang beberapa menit Dokter dan beberapa suster keluar, Dokter di pintu menatap takut saat Keluarga pemilik Rumah Sakit berkumpul semuanya.

"Keluarga pasien yang mana?."

"Saya, Saya ayahnya!."

Maxzillum berdiri dengan cepat dan mencengkeram erat kerah baju dokter tersebut.

"Kami sudah sangat melakukan semaksimal mungkin untuk tindakan penolongan, tapi semua kehidupan adalah milik Tuhan."

"Bastard!!, Apa maksud mu brengsek, bagaimana Keadaan anak saya?!!!".

Maxzillum merasakan jantung nya berdetak kencang melebihi normal.

"Akibat pasokan air yang masuk terlalu banyak kedalam tubuh Pasien, Kami kesulitan menindak lanjuti Pasien dan untungnya pasien tidak terlalu telat di bawa ke Rumah Sakit, Tapi dengan berat hati kami sampaikan, Pasien mengalami Koma, jangka waktu Koma tidak dapat dipastikan, Kami mohon maaf ,Tuan Dexter."

Maxzillum terjatuh lemas ke lantai, Albert dan Xain memapah tubuh Saudara nya ke kursi walaupun mereka juga ikut terkejut, baru pertama kali ini semua keluarga Dexter Merasakan sebuah Sakit seperti ditusuk oleh pedang dan penyebab nya adalah Seorang yang mereka benci, Arcturus.

"Kami pastikan perawatan pasien adalah yang terbaik, Tuan Dexter. Saya izin melanjutkan tugas, permisi."

Dokter langsung tancap gas menuju lorong rumah sakit, dirinya sudah tidak kuat berdiri berdekatan dengan keluarga terhormat itu.

Maxzillum tanpa aba-aba masuk ke dalam ruangan Arcturus berada, Tubuh anaknya memiliki bermacam-macam alat yang menempel di dada putihnya, Tubuh pucat sang anak terlihat lebih pucat, para Dexter membiarkan Ayah dan anak itu berdua untuk sementara, memberikan space  bagi Ayah Arcturus itu.

Maxzillum meraih tempat duduk dan meletakkan nya di samping ranjang rumah sakit, Diraihnya Telapak tangan yang memiliki infusan di tangan pucat itu, Maxzillum kecup pelan telapak tangan Arcturus dengan  lembut.

"Apakah ini maksud mu nak, tidak lagi mencari perhatian kami, Ini membuat Saya gila, Arcturus."

Pria dewasa itu bahkan sudah terisak menggenggam tangan Arcturus, sakit sekali merasakan sang anak terbaring di ranjang pesakitan.

"Saya membenci mu tapi saya takut kehilanganmu, Arcturus putra ayah, haa~ nak entah masih pantaskah saya di sebut Ayah mu?, Saya hampir mati melihat mu menenggelamkan diri di bathtub."

Air mata mengalir membasahi wajah yang tak lagi muda tapi masih tidak menghilangkan rupawan wajah nya, pertama kalinya dalam hidup Maxzillum menangisi seseorang.

Dan orang itu adalah anak tengahnya.

"Arcturus Angello Dexter, putra saya yang paling banyak terluka, saya bahkan tidak bisa mengucapkan kata maaf karena saya tahu saya tidak pantas."

Maxzillum membenamkan wajahnya di telapak tangan Arcturus dan tidak bisa menghentikan air mata nya.

"Tapi jika saya diberikan kesempatan, saya ingin membahagiakan mu dari awal, memohon sujud maaf padamu, Ayah mohon jangan terlalu lama tidur nya,Sayang. Tapi jika lelah kau boleh tidur berapa lama kau mau tapi kau harus tetap bangun."

"Kita mulai lembaran baru dengan para Dexter lain nya, Nak, tapi harus bangun, O-okay?."

Maxzillum berbisik terbata di telinga putra nya itu, Dia tahu walaupun seorang koma tapi pendengaran mereka tetap ada, Maxzillum percaya itu. He trust his feelings

Anaknya pasti bangun kembali dan memanggilnya dengan sebutan Ayah kembali, Harapannya hanya itu.

To be continued.🥀

Menurut kalian Arcturus di Mati in aja gimana? Baguskan?.

🥀Arcturus Angello Dexter🥀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang