Perbedaan umur kita memang cukup jauh, yaitu 3 tahun.
Aku SMA sedangkan dia masih SMP. Terkadang ketika sedang "Ngedate" Saat Car Free Day, dia membawa temannya yang sebut saja namanya Dea.
Dea ini 1 tahun lebih tua dari Fitri pacarku. Untuk tipe badan, tak jauh beda. Hanya saja body yang Dea miliki mirip dengan Pacarku Fitri. Tapi jujur saja, badan dia lebih terawat, karena dia berasal dari keluarga yang lebih berada daripada aku dan Fitri.
Aku mengenal Dea awalnya pada saat nganterin Fitri untuk Tes Renang Sekolah. Waktu itu aku memutuskan untuk nunggu Fitri sampai beres. Ketika aku melihat-lihat sekeliling kolam, mataku tertuju pada satu cewek. Dengan tinggi sekitar 160cm, dada yang sudah menonjol, kulit yang putih, dan mata yang indah. Dengan pakaian yang basah kuyup membuat lekukan tubuhnya semakin jelas, Dada yang menonjol, sangat kontras dengan pinggangnya yang Ramping.
Lama kuperhatikan dia, kemudian Fitri menghampirinya dan mengajaknya kenalan denganku. Ternyata Dea ini adalah sahabat Fitri sejak mereka masih SD.
"Sayang, kenalin ini bestie aku. Namanya Dea."
Aku dan Dea pun bersalaman. Mataku tidak bisa tidak melihat ke arah tonjolannya yang menantang.
Setelah selesai berenang, kami bertiga hanya makan-makan di Food Court kolam. Dan hanya ngobrol selama hampir 2 jam. Ternyata Dea ini berasal dari keluarga yang Berada, merupakan anak kedua, dan memiliki kakak perempuan yang katanya seumuran denganku.
Time Skip
Setelah mengantar mereka pulang, aku memutuskan untuk pulang juga. Karena jika melanjutkan untuk sex dengan Fitri, aku kasihan padanya, pasti lelah setelah berenang.
Di kamar, aku membuka laptopku, menjelajahi file, dan memutuskan untuk menonton Anime yang belum aku selesaikan.
Ketika asyik menonton, tiba-tiba muncul notifikasi dari Handphoneku, kupikir itu dari Fitri. Tapi, ternyata notifikasi itu berasal dari Instagram.
Notifikasi itu bertuliskan, "@dxea_3310 mulai mengikuti anda".
Dan tak lama setelah notifikasi itu, ada sebuah chat masuk ke whatsappku, chat itu berasal dari nomor yang belum aku save sebelumnya.
Dan ternyata itu berasal dari Dea, artinya orang yang mengikutiku di Instagram adalah Dea.
Aku hanya membalas, "Iyaa, itu aku"
Cukup lama kami chatting, hingga akhirnya Dea bilang kalau dia suka dengan body aku yang sekarang ini. Dia juga bercerita kalau dia ingin punya seorang kakak laki-laki.
Aku merasa lucu sekali anak ini, tapi saat itu aku masih memikirkan Fitri sebagai Pacarku.
•••
Seminggu telah berlalu, Fitri memberitahuku bahwa Dea mengundang kami untuk makan-makan di rumahnya dan Fitri menyetujui hal itu. Niatnya aku mau jemput Fitri dulu, lalu ke rumah Dea barengan. Tapi dia harus mengantar ibunya dulu ke pasar dan menyuruhku untuk duluan saja ke rumah Dea. Kupikir, aku bisa bantu menyiapkan makanannya juga sama Dea.
Setelah mengikuti Lokasi yang Dea share melalui whatsapp, aku cukup terkejut melihat rumahnya yang minimalis tapi mewah. Rumahnya terdiri dari 2 lantai dan juga sangat luas.
Setelah sampai di depan gerbang, aku telpon Dea untuk mengabari kalau aku sudah sampai.
"Halo, kenapa kak?" Tanya Dea di telpon, terdengar ada suara air di belakangnya.
"Aku udah di depan nih, tapi Fitri nanti nyusul katanya"
"Ohh iya, Fitri tadi bilang gitu juga ke aku. Kakak masuk aja dulu, gerbang sama pintunya gak dikunci kok. Gausa sungkan ya kak... Aku lagi mau mandi soalnya hehe" Jawabnya sembari menutup telpon.
Sebenarnya aku agak sungkan sih untuk langsung masuk, tapi daripada kepanasan di luar. Aku masuk saja ke dalam rumahnya. Aku sangat suka dengan desain interior rumahnya, minimalis tapi terkesan mewah dan moderen, dengan dinding berwarna putih, dan terdapat sofa abu gelap di ruang tamu.
Tak lama kemudian, Dea selesai mandi. Dan menghampiriku dengan masih berbalut handuk; rambut terurai yang masih basah.
"Maaf kak bikin nunggu" Ujarnya.
"Ee.. Eehhh i-iyaaa gkpp kok De" Jawabku terbata-bata, karena aku sangat terkejut melihat Dea seperti ini. Meski aku sudah sering melihat pacarku tanpa sehelai benang.
Dia menawariku minum dan mengambil gelas yang ada di lemari ruang tamu. Posisi gelas itu ada di laci lemari yang sejajar dengan pahanya, otomatis dia harus membungkuk untuk mengambil gelas. Dan ketika dia membungkuk, aku sangat terkejut. Karena dia masih menggunakan handuk, otomatis handuk itu tersingkap di bagian belakangnya, membuat bagian vaginanya terlihat.
Vagina yang mungil, berwarna Pink, dengan bulu halus yang baru tumbuh di sekitaran lubang surgawinya.
••••
Hayooo, pada penasaran gak nih kelanjutannya gimana?😄 Kalau bab ini dapet 50 vote, aku lanjutin ceritanya... Coba dong komen dan bantu share juga😄
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sex Journey [ON GOING] FREE
RomanceMengisahkan perjalanan sex gw dari awal hingga sekarang gw menjadi Kecanduan Sex. Mencoba fetish-fetish dari lawan main hingga gw menjadi Bisex. khusus 18+ PERINGATAN!! Cerita ini mengandung cerita Sesama Jenis. Jadi, homophobic silakan skip cerita...