Chapter 2 ( Ketenangan sementara )

3 1 0
                                    

Devan menjalani sehari hari nya seperti biasa, walau ada sedikit perubahan sikap yang terlihat, ibunya tidak memikirkan nya , dia pikir devan memang sudah mengerti arti hidup dan ingin hidup.

Ingin tau siapa di balik semua ini?? Ya lise, dia sudah menjadi teman dekat devan akhir akhir ini, namun devan hanya bisa menemuinya ketika malam ata pun ketika matahari tenggelam.

.

Sebenarnya devan bingung, karena lise hanya berkata "ketika siang aku tidak bisa pergi karena banyak orang yang menjaga ku. " Devan bingung namun tidak memikirkan nya lebih lanjut.

'Mungkin dia anak istimewa yang di jaga, atau gadis yang diburu?? '

Batin devan

Tak ambil pusing devan melanjutkan aktivitas tak jelas nya hingga matahari tenggelam.

17.24

Devan terbangun oleh suara ketukan dari luar jendela nya

Tok... Tok...

Devan langusung membuka jendela nya dan muncul ekspresi gembira di wajah nya

"Lise! "

"Holaa devan! "

Mereka sangat asyik bercerita dan tertawa, hingga mereka tidak sadar kalau sedari tadi ibunya menguping dari balik pintu kamar devan

'Sejak kapan putra ku punya teman?'
Batin ibunya dan mengetuk pintu kamar devan.

Tuk... Tuk..

Devan yang mendengar nya langsung bergegas membukakan pintu untuk ibunya.

Ibunya membawa nampan berisi air minum dan bubur serta Tablet (obat)

Devan langsung menerima nampan itu dan meletakkan nya di meja belajar nya

.

Aut : walau dia sakit sakitan dia juga masih belajar ya, gak kek kalian, janda.
Dolo : emng aut anj-

( end )

Devan yang melihat ibunya berdiri sedari tadi mengetahui bahwa ada sesuatu yang ingin ibunya sampai kan.

"Kenapa bu? Apa ada masalah? " Tanya devan

"A, anu tidak ada, tapi mengapa jendela mu terbuka?? Ini sudah malam nanti kamu masuk angin lho" Ibunya tak jadi menanyakan yang dia ingin tanyakan dan tetap ingin menyimpan nya dan menanyakan nya lain waktu.

"Oh.. Ya nanti ku tutup kok" Jawab devan, ibunya hanya mengangguk dan pergi.

Devan langsung bergegas ke jendela dan lise langsung muncul dari bawah jendela dan mengejutkan devan

"Kau... "

"Heheheee~ , maaf aku sedang bermain main saja~/" Jawab Lise

Suasana nya hening sebentar dan Lise mulai angkat bicara

"Heii Devan tadi ibumu memberi mu apa? " Tanya Lise

"Oh... Itu hanya makanan dan obat yang aku harus minum" Jawab devan

Dia duduk di tempat belajarnya dan memakan makanan nya.

Lise hanya memandang, sampai hal itu disadari oleh Devan dan mengisyaratkan Lise untuk masuk.

Lise yang melihat nya pun langsung tersenyum puas dan mulai menaikan kaki nya ke jendela.

Setelah turun dan masuk ke kamar nya, Lise sangat tertarik pada kamar yang devan tempati.

"Wahh~ kau pasti nyaman tinggal disini, kan??" -Lise

"Hmm.... Ya" Jawab singkat Devan

.

Dolo : thor kok gitu nying
Aut : diem, aing males bikin dialog nyw
Dolo : ywdh lah gess, terserah si kanjeng ratu kita.

( end )

"Duduk lah.. " Saut Devan

Lise hanya mengangguk dan duduk di atas kasur milik devan.

Empuk? Yaa, itu yang ada di pikiran lise sekarang.

'Uwahh aku ingin disini selamanya, pantas saja devan nyaman disini~"

Batin Lise

.

Lise langsung menidurkan tubuhnya di kasur dan bergumam

"Pasti menyenangkan kalo aku masih ada... "

Devan yang mendengar suara lirih daru Lise sontak berbalik dan menatap Lise bingung.

"Maksudmu..? " Tanya lirih devan

"Haha... Tidak., " Jawab Lise

Bingung dengan jawaban dari Lise devan sontak berdiri dan meninggalkan makanannya dan mendekati Lise

"Jujur" Tekan devan

"Ayolah aku hanya bergurau" Jawab lise

Devan hanya menghembuskan nafas berat dan kembali duduk.

Kali ini Lise yang mendekat ek arah meja devan dan melihat lihat, dia tertarik dengan obat yang di berikan oleh ibunya.

Tanpa pikir panjang Lise langsung meminta izin kepada devan untuk melihat obat itu.

Dia mencium bau yang tak biasa untuk obat seperti ini, mungkin karena sepanjang hidupnya dia tidak pernah sakit ataupun meminum obat dia jadi tidak akrab dengan bau nya.

.

Ketika Lise sedang melihat lihat buku dia melihat buku pembelajaran.

'Obat obatan dari tumbuhan'

Hah?? Lise penasaran dan membuka buku itu, banyak artikel tentang tumbuh tumbuhan disitu

Devan yang se dari tadi hanya melihat mulai bingung , apa Lise tidak pernah melihat hal hal seperti ini?

.

Aut : nying gw capek , bdw ini kok aneh yak
Dolo : lanjutin ae thor gw capek , kapan selesenya nih
Aut : sebnrnya gw jg capek kemaren lupa up , ehe

( end )

.

Oke tadi itu hanya iklan dari aut

.

Kini sudah mulai tengah malam, devan sudah meminum obat nya dan merasa sangat lelah, Lise yang melihat itu langsung merasa ingin membiarkan devan untuk istirahat

"Eumm... Devan... Anu,, aku pergi dulu ya? Udah malem besok kita main lagi"

Kata Lise

Devan hanya mengangguk dan menutup jendela setelah Lise pergi

.

Dia langsung berbaring dan tertidur lelap , sungguh tenang malam ini, batin devan sebelum tertidur sepenuhnya.

.

.

TBC

.

Udah coeg, gw capek , kemaren lupa up gara gara sibuk, maap cuma dikit soalny a ide ilang semua mendadak 🗿

Babay , jangan lupa vote karena itu bermanfaat 🗿🤟

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 17 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love under the moonlight Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang