Arella merasa sesak napas yang tiba-tiba, membuatnya khawatir dan gelisah. Ava segera menghampirinya dengan penuh perhatian. "Arella, apa yang terjadi? Apakah kamu merasa tidak enak badan?" tanyanya dengan cemas.
Arella mencoba menjawab, namun napasnya terengah-engah. Noah dan Adrian segera datang mendekat untuk melihat keadaannya. Mereka mengambil tindakan cepat, memastikan Arella merasa nyaman dan memanggil bantuan medis.
Sementara itu, Ava berusaha menenangkan Arella. "Tenanglah, Arella. Kami akan membawamu ke dokter sekarang. Kamu akan baik-baik saja," ujarnya dengan suara lembut, mencoba memberikan kekuatan pada Arella di tengah kekhawatiran yang melanda.
" a-aku titip keluarga terumatama anak ku Ariandra ya jaga baik baik a-aku ingin Dia jadi anak pintar dan patuh kepada orang tuanya. " ucap Arella dengan nada sangat lemas
Ava menggenggam tangan Arella dengan erat, mencoba memberinya kekuatan dalam momen yang sulit ini. "Kami akan melakukan segalanya untuk menjaga Ariandra dengan baik, Arella. Kamu harus tetap kuat, kamu masih memiliki banyak hal yang ingin kamu lakukan bersama keluarga kita," kata Ava dengan tulus, mencoba menguatkan hati Arella dalam saat-saat yang sulit ini.
Adrian dan Noah segera tiba di rumah untuk melihat kondisi Arella. Mereka terkejut dan khawatir melihat Arella yang terlihat lemah. Mereka segera memanggil bantuan medis dan mencoba menenangkan Arella. "Kamu harus tetap kuat, Arella. Kami akan selalu ada di sini untukmu," kata Adrian dengan suara yang penuh perhatian. Noah menambahkan, "Kamu tidak sendiri, kami semua bersama-sama dalam ini." Mereka berdua berjanji untuk selalu mendukung Arella dan keluarganya dalam menghadapi situasi ini.
Adrian mencoba merangkul Arella, mencoba membangunkannya dari kesadarannya yang terbatas. Namun, Arella tetap tenang dalam pelukan damainya. Tatapan matanya yang lemah menatap Adrian dengan penuh cinta dan ketenangan.
"Adrian, aku merasa lelah..." ucap Arella dengan suara yang lemah. "Tapi aku tahu... kalian akan menjaga Ariandra dengan baik..."
Air mata mulai mengalir dari mata Adrian, meresapi kepergian Arella yang tercinta. Dia mencium kening Arella dengan lembut sambil mencoba menahan rasa sakit yang mendalam.
"Kita akan menjaga Ariandra... Dan kita akan selalu mengingatmu, Arella... Selamanya," ucap Adrian dengan suara yang penuh dengan cemas.
Jika kamu membutuhkanku
Ingin melihatku lebih baik cepat
Karena aku akan segera pergi
Maaf, tidak bisa menyelamatkanku sekarang
Maaf, aku tidak tahu bagaimana
Maaf, tidak ada jalan keluar (maaf)
Tapi ke bawah, mm ke bawah ( ucapan terakhirnya Arella)Arella tersenyum tipis dengan tenang, dia menutup mata untuk selamanya, meninggalkan kenangan yang abadi bagi mereka yang dia tinggalkan.
Arella menghembuskan nafas terakhirnya.
di tengah suaminya dan Ava yang berada di sisinya.
Mereka merasa hancur dan penuh duka cita karena kehilangan orang yang sangat dicintai. Mereka memeluk Arella dengan erat, tidak percaya bahwa dia telah pergi.Noah dan Adrian saling memandang, penuh kesedihan namun juga penuh dengan tekad untuk menjaga janji terakhir Arella untuk menjaga Ariandra dengan baik. Mereka berdua bersumpah untuk terus mendukung dan menjaga Ariandra seperti yang diinginkan Arella.
Ava pun turut meratapi kepergian sahabatnya yang telah menjadi bagian penting dari hidupnya. Mereka semua merasa kehilangan yang mendalam atas kepergian Arella, namun mereka bersatu dalam tekad untuk menjaga kenangan dan warisan yang dia tinggalkan.
Dalam diam yang hening, mereka berdua berdoa untuk kebahagiaan dan kedamaian bagi Arella di dunia yang lain, sementara mereka bersiap untuk menjalani hari-hari yang akan datang dengan kekuatan dan kebersamaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MELAMPAUI BATAS
General FictionCerita ini merangkum eksplorasi manusia terhadap keterbatasan dan ambisi yang tak terbatas. Ini adalah kisah tentang keberanian dan kerentanan, tentang pertanyaan-pertanyaan filosofis tentang kehidupan dan eksistensi. Melalui kisah ini, pembaca akan...