Bullying?

1.1K 145 184
                                    



Sebelum baca mandi dulu kelen dan jangan lupa makan ya seng.

Selamat reading.....




Sekarang hari-hari Rora di sekolah selalu ketempelan 5 monster yang selalu mengikutinya kemanapun. Hyein justru kesenangan karena ia bisa dekat dengan idol favoritnya, bahkan berteman jalur Rora sang bestie.

"Gimana? Apa kau sudah nyaman dengan kami?" Tanya Ruka

"Kami sudah melakukan sesuai keinginanmu untuk tidak terlalu mencolok" Pharita menimpali

"Tidak mencolok apanya? Justru yang kalian lakukan saat ini sangat mencolok, lihat sekeliling kalian" kekesalan Rora sudah tak tertahan

Rora yang kesal justru terlihat lucu dimata mereka, tapi Rora juga tidak salah karena banyak mata yang ingin menyingkirkannya darisana untuk berganti posisi. Pasalnya ini di tengah lapangan sekolah tapi para idol monster itu malah mengelilinginya yang dapat menarik perhatian setiap orang di lingkungan sekolah.

"Tidak usah pedulikan mereka, memangnya kau punya rasa peduli?" Ahyeon yang terbiasa menguji kesabaran Rora

"Shibal..." Tak disangka kata itu keluar dari mulut Rora

"Omo... mulutnya sangat ramah, tapi aku suka" Ahyeon justru nyengir di pada Rora

"Biarkan mereka tumbuh kembang bersama rasa iri" ucap Rami

"Asa sepertinya di antara kalian yang paling normal adalah kau, bisa tolong bantu keluarkan aku dari sini?" Rora memohon pada Asa

"Apa yang salah dengan ini? Kami bahkan akan selamat dari kejaran mereka kalau kami sudah bersamamu" jawaban Asa diluar ekspektasi Rora

"Ternyata aku salah paham dengan kepribadianmu" sesal Rora

"Udah Ra santai saja, selama tidak merugikan orang lain tidak apa" Hyein justru menyantap santai cemilannya

"Yakk... Hyein, aku yang merasa rugi di kungkung seperti ini, kau itu temanku harusnya kau membantuku" Rora meninggikan suaranya pada Hyein

"Dia adalah fans garis keras kami, jadi dikasih photocard dan tanda tangan cukup untuk menyogoknya" jelas Asa

"Yakk, Asa jangan di bocorin" Hyein memukul bahu Asa pelan

"Jadi nilai persahabatanmu hanya sebatas photocard dan tanda tangan mereka? Tega" ucap Rora dramatis

Ingin rasanya Asa mencubit kedua pipi Rora yang terlihat menggemaskan dengan ekspresi dramatisnya, tapi itu tidak mungkin ia lakukan karena rasa gengsi masih menguasai hatinya.

"Pipinya lucu begini dapat darimana" Rami menarik kedua pipi Rora

"Sakit Rami, lama-lama tanganmu akan ku mutilasi" Rora memukul-mukul tangan Rami

"Gemes soalnya" Rami melepaskan tangannya dari pipi Rora

"Aku jangan di kelilingi seperti ini, baiklah ayo berteman tapi tolong bersikap biasa saja" ucap Rora berpura-pura

"Serius?" Tanya Ruka antusias

"Iya"

"Kita akan ke kantin bareng?" Tanya Pharita

"Iya"

"Kita bisa belajar bareng?" Rami ikutan bertanya

"Iya"

"Kita bisa ribut terus?" Celetukan Ahyeon yang memancing kemarahan Rora

"Ada ya orang ingin berteman tapi pengen ribut terus?"

WARM WINTER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang