One Fact

879 130 259
                                    

Pelan-pelan pak supir
Ada yang berusaha move on
Padahal gak pernah jadian


Happy satnight mblo!!!

Selamat reading.....

Ruka kembali mendatangi sungai Han di jam biasa, jam biasa Rora datang jika ingin. Sebenarnya Ruka tiap malam mengunjungi tempat ini berharap ia bertemu dengan Rora, namun dia lebih sering mendapati ketidakhadiran Rora.

Rora ke sungai Han hanya jika ingin, bukan rutin yang seperti Ruka lakukan, tapi karena tidak tahu kapan Rora akan datang kembali maka Ruka tiap malam ke sungai Han. Siapa tau malam ini ia sedang beruntung, itulah yang Ruka pikirkan setiap datang ke sungai Han.

Dengan kepala yang di tutupi topi kupluk, leher di lilit syal hangat dan sedikit di naikkan menutupi setengah wajah bagian bawah, mantel panjang dan tebal menutupi tubuh mungilnya. Tidak lupa dengan kacamata hitam agar tak ada yang mengenalinya.

"Apa terlalu berat?"

Ruka segera menoleh ke belakang setelah mendengar suara orang yang selalu ia tunggu. Dapat ia lihat senyum indah Rora ke arahnya, dan Ruka balas senyum dengan makna kerinduan.

"Apa kau menungguku?" Rora kembali bertanya lalu berdiri di sebelah Ruka

"Kamu terlalu percaya diri" elak Ruka

"Jadi bukan?" Lirik Rora

"Aku hanya suka datang kesini" jawab Ruka meluruskan netranya ke sungai Han

"Benarkah? Tapi kau tidak salah, tempat ini memang membuat tenang" Rora memejamkan matanya merasakan hembusan angin

Selama Rora memejamkan matanya, Ruka justru memandangi wajah yang menurutnya bisa membuat hatinya tenang. Tanpa dia sadari senyuman terukir di wajah mungilnya itu dan dengan tatapan yang begitu lembut.

"Rora" panggil Ruka

"Hm?" Rora menjawab dengan deheman tanpa membuka matanya

"Bagaimana caranya bahagia?"

Rora perlahan membuka matanya setelah mendengar pertanyaan Ruka, dia tidak langsung menjawab. Netra indahnya itu justru menerawang jauh ke depan, lalu tersenyum tipis.

Rora menggerakkan tubuhnya dan kini sepenuhnya menghadap Ruka yang juga sudah berarah padanya.

"Cara bahagia?" Tanya Rora memastikan

Ruka menjawab dengan anggukan kecil.

"Lihat hatimu" jawab Rora singkat

"Lihat hatiku?" Bingung Ruka

"Letak kebahagiaan itu tidak jauh Ruka, dia ada di hatimu"

"Aku tidak mengerti maksudmu"

"Kau ingin bahagia bukan?" Tanya Rora

"Tentu, makanya aku bertanya padamu"

"Lepaskan beban di hatimu, semua berawal dari hati Ruka, jika kau ingin bahagia maka lakukan hal yang membuat kau bahagia. Jika kau punya masalah hadapilah dengan tangguh jangan menghindar, karena jika kau menghindar dia akan tetap mengikuti sejauh apapun kau berlari"

"Dalam hidup tidak semua dapat kita genggam secara bersamaan, kau harus mengosongkan salah satu tanganmu untuk bisa menggenggam yang lain. Lepaskan hal yang membuat hatimu berat dan raih bahagia yang kau ingin."

"Kau tidak akan kehilangan sesuatu yang memang sudah di takdirkan menjadi milikmu, termasuk keluarga. Jika kau tersakiti oleh orang terdekatmu maka kau tidak salah saat mencoba untuk meninggalkannya. Suatu saat dia akan kembali dengan kesadaran penuh bahwa kau memang sangat berpengaruh dalam hidupnya."

WARM WINTER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang