Hanni?

932 145 221
                                    






I passed my hardest moments alone while everyone believed i was fine


Selamat reading.....




Flashback

"Dimana mobilmu?" tanya Rora pada Hyein yang duduk di boncengan belakang

"Ada di rumah, aku hanya sedang malas menyetir tapi ingin bertemu denganmu" jawab Hyein dengan mata yang mulai mengantuk

"Kau akan menginap?" Rora kembali ingin memastikan

"Ya, aku akan menginap di rumahmu" Hyein mengeratkan pelukannya ke perut Rora, takut jatuh saat dia ketiduran

"Aku menyayangimu Rora" ungkap Hyein

"Tiba-tiba sekali kau ini, aku juga menyayangimu" balas Rora yang tetap fokus mengendarai scooternya

Namun tiba-tiba Rora menarik rem mendadak yang membuat Hyein langsung terbangun.

"Berhati-hatilah Rora, ada apa denganmu" Hyein sedikit menggerutu

"Maaf, tapi... itu..." Rora bicara pelan tanpa mengalihkan perhatiannya

"Ada apa?" Hyein sedikit mengangkat kepalanya untuk melihat ke depan

"Orang bodoh mana itu tidur di tengah jalan?" tanya Rora

"Sepertinya itu orang mabuk, apa kita harus membangunkannya?" Hyein berjalan mendekati orang itu terlebih dahulu

Rora ikut turun dari scooternya menyusul Hyein yang sudah duduk jongkok memperhatikan orang yang tergeletak di tengah jalan tersebut.

Yang tidak mereka sadari seseorang dari belakang dengan sesuatu di tangannya bersiap untuk membekap mereka.

Dalam kurun waktu beberapa detik Hyein berhasil di bekap dengan bius yang sudah di semprotkan pada beberapa lapisan tissu.

Rora tersadar akan hal itu namun ketika dia ingin melawan, titik vital pada leher bagian belakangnya mendapat pukulan yang menyebabkan dia tidak sadarkan diri.

Pukulan itu berasal dari orang yang tadi tergeletak di tengah jalan, yang tak lain dan tak bukan adalah wanita dengan red hoddie yang sudah menjadi khasnya.

Dia memerintahkan orang bayarannya untuk mengangkut Rora dan Hyein ke dalam mobil bututnya, setelah itu dia memberikan amplop yang tentunya berisikan uang sebagai bayaran orang tersebut.

Flashback end



"RORAAAAA.... YAKK BAJINGAN APA YANG KAU LAKUKAN PADANYA SIALAN" teriak Hyein yang baru sadar dari obat bius sebelumnya

Red hoddie yang tadinya memperhatikan Rora dengan perlahan memutar tubuhnya setelah mendengar teriakan Hyein. Perlahan ia berjalan mendekati Hyein yang matanya sudah penuh dengan kemarahan.

Setelah tepat berada di hadapan Hyein, red hoddie tersenyum di balik topengnya.

"Apa kau tidak dapat melihat bahwa aku sedang mengeluarkan sedikit darah dari tubuhnya?" dengan nada main-main dia ingin semakin memancing emosi Hyein

"Lepaskan kami" pinta Hyein dengan nada tegas

"Itu yang ingin aku lakukan" ucapnya sembari memotong ikatan pada satu tangan Hyein

"Aku hanya sedikit menusuknya untuk melihat warna darahnya" lanjutnya

"Siapa kau sebenarnya? Jangan jadi pengecut dengan bersembunyi di balik topeng jelekmu itu, bahkan kau pakai alat untuk menyamarkan suaramu, apa kau selama ini berada di sekitar kami?" Tanya Hyein penuh curiga

WARM WINTER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang