08

362 32 1
                                    

Kinan dan mas rajif pun sampai di Hambalang dengan selamat. Mas rajif pun memarkirkan mobil, dan mendahului kinan keluar untuk membukakan pintu untuk keponakan bapak. "Loh,kamu dari mana aja nak sama rajif? " tanya bapak.

"Kita habis dari tokoh bunga dan mas rajif temanin kinan ketokoh bunga opung" ucap kinan.

"Yaudah kalo begitu, kamu masuk terus ganti baju, kita tunggu dia datang " perintah sang opung.

Setelah pembicaraan kinan dan bapak, membuat mas rajif melamun memikirkan siapa itu yang dimaksud oleh bapak? Apakah pacar nya kinan?. Pertanyaan itu memenuhi pikiran mas rajif sekarang.

"Rajif" ucap bapak menyadarkan mas rajif dari lamunan nya.

"Iya Pak, ada apa? " ujar mas rajif.

"Kamu kenapa melamun?, apa yang kamu pikirkan? ".pertanyaan bapak membuat mas rajif tidak bisa menjawab pertanyaan tersebut. Pikirannya sudah amburadul, ia tidak tau apa yang mau dia ucapkan.

"Nak rajif?, kok malah bengong" ujar bapak menepuk pundak sekpri nya itu.

"Hehehe, enggak kok pak, cuman lagi banyak pikiran aja kok" ujar mas rajif sambil terkekeh pelan.

Bapak cuman mengangguk dan langsung berjalan menuju ruang keluarga. "Kinan..!, apakah dia sudah sampai di bandara atau belum" teriak bapak ke kinan yang sedang berada di lantai dua.

"Belum opung, dia masih berada di atas pesawat. Kayak nya dia bakal sampai sekitar jam 10an" ujar kinan sambil mengutak-atik handphonenya.

Mas rajif yang berjalan keluar,dengan membawa beberapa berkas berkas penting dan perlengkapan bapak yang akan dibawah ke china, Jepang dan terakhir Malaysia.

"Permisi pak, perlengkapan bapak sudah siap semua, tinggal pakaian bapak yang bakal dipake besok nanti saya siapkan".laporan mas rajif yang cuman dibalas anggukkan oleh bapak.

Setelah mas rajif menyelesaikan tugas nya, ia berjalan ke ruang istirahat para adc, staf dan ajudan bapak. Ia langsung mendudukkan bokong nya diatas sofa yang cukup nyaman.

" Hufttt".mas rajif menghembuskan nafas nya dengan kasar, membuat lino, mayted, dan deril berjalan kearah arah nya.

"Napa lu?, kayak capek amat" tanya deril

"Cape kan gw sih kayak nya" jawab mayted dengan nada sombongnya.

"Sombong amat! " ujar kompak deril,lino dan rajif.

"Loh kenapa jif, kek galau gitu muka lu? "sambung lino menanyakan keadaan mas rajif.

"gak papa" ujar rajif singkat.

Mereka ber-tiga merasa bingung dengan jawaban mas rajif, mereka rasa, tingkah rajif tidak seperti biasanya.

"Jujur aja jif lu napa, kita dengerin kok" ujar deril.

"Gw gak mau denger" ucap mayted sambil duduk santai dikursi kerja nya.

BUGH!

"Aww, sakit kocak lu pukul kepala gw" rintih kesakitan mayted.

"Siapa suruh main main, kalo gak mau dengar keluar sana" ucap deril sambil menunjuk pintu keluar.

"Yeee kan cuman bercanda, gimana sih" ucap mayted tak bersalah.

"Yii kin cimin bircindi, bercanda lo kelewatan ted!" ucap lino gregett

"Guys.... " panggil rajif.

"Gw keluar dlu ya, mau makan dlu" ucap rajif berjalan keluar pintu.

Deril, lino, dan mayted cuman melihat kepergian rajif yang tiba tiba ingin makan, "loh sih ted, gara gara loh kita gak bisa dengar cerita rajif" ujar deril.

Jatuh Hati Dengan Biduan HambalangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang