05

946 56 11
                                    

Setelah beberapa menit mereka push up, mas rajif dan pak teddy sudah tidak mendengar suara tangisan kinan dari luar rumah. "Eh jif lu pergi liat kinan dlu apa dia sudah berhenti nangis apa belum" ucap pak teddy.

"Loh kok saya sih mending pak teddy aja yang check, karena lengan saya ini sakit banget ambis push up" ucap ngeluh mas rajif.

"Hadehh banyak alesan kamu jif. Yasudah kita barengan aja masuknya, kalau masih nangis Kita Keluar lgi" ucap intruksi pak teddy.

Intruksi pak teddy disetujui oleh mas rajif. Mereka berdua pun masuk kedalam rumah dan mencari keberadaan kinan.

Pak teddy yang pertama menemukan keberadaan kinan, tapi...
"Eh jif lu liat deh" ucap pak teddy sambil menepuk pundak mas rajif.

"Apaan dah" ucap mas rajif

"Liat itu" ujar pak teddy sambil menunjuk kearah sofa. Mas rajif pun melihat kearah yang di tunjukkan oleh pak teddy.

Mas rajif kaget melihat kinan dipeluk oleh lino, membuat mas rajif marah dan berlari kearah lino dan kinan berpelukan. "Udah ya dek kinan, gak usah nangis lagi, nanti mas lino beliin coklat buat dek kinan" ucap mas lino sambil mengelus kepala kinan.

"LINO!! " teriak mas rajif

Teriakan mas rajif membuat kinan, lino dan pak teddy kaget mendengar sampai membuat valdo dan deril ikutan kaget walaupun mereka berdua ada diluar rumah.

"Ngapain kamu pegang pegang kinan kayak gitu hah!?, mau caper kamu" ucap marah mas rajif.

"Enggak kok jif gw cuman tenangin kinan aja" ucap membela diri lino.

"Halah bilang aja kamu mau modus kan deketin kinan jujur aja deh". Amarah mas rajif semakin tinggi, nafas nya memburu setelah melihat lino mengelus kepala kinan.

" benaran aku jif, gw gak ada niatan apapun selain tenangin kinan" ucap lino.

Mas rajif capek mendengar alasan lino yang selalu berkata bahwa ia cuman ingin tenangin kinan. Tangan mas rajif sudah mengepal kuat, pengen sekali ia melayang kan tangan nya kearah lino.

Pak teddy yang melihat suasana semakin memburuk, ia berlari kearah lino dan menahan tubuh nya biar ia tidak sampai memukul lino. "Jif sudah jif loh gak usah marah marah karna lino tenangin kinan" ucap pak teddy.

"Gimana gw gak marah pak, dia saja tenangin kinan dengan cara mengelus  dan juga memeluk kinan. Pak teddy liat sendiri kan".amarah mas rajif semakin tidak bisa ditahan, pak teddy kelelah menahan badan mas rajif yang ingin memukul lino.

"CUKUP! " teriak kinan.

Teriakan kinan membuat pandangan mas rajif teralihkan, dan amarah nya mulai mereda. Mas rajif yang melihat kinan berjalan kearah nya membuat jantung dan hati nya berdetak.

Apakah kinan akan memeluknya atau tidak ia bakal menanyakan keadaan nya setelah dihukum oleh bapak.
"Kinan maafin saya tadi, saya gak tau kamu... "

PLAK!

suara tamparan yang begitu keras melayang kearah pipi mas rajif. Suara tamparan itu menggemar diseluruh ruang tamu. Kinan yang melayang kan tamparan itu membuat mas rajif shock begitu pun dengan yang lain.

"Mas rajif stop menuduh yang tidak tidak kepada mas lino. Asal mas rajif tau mas lino cuman tenangin Kinan yang sedang nangis gara gara MAS RAJIF! " ucap Kinan membentak mas rajif.

Sungguh tidak terduga, hati mas rajif sangat sakit setelah ia dibentak oleh Kinan. air mata mas rajif sudah bermendung dikedua mata nya, ingin sekali ia menangis tapi ia menahan nya.

"Gw gak boleh nangis, loh gak boleh lemah jif lu harus tangguh" batin mas rajif.

Berbanding terbalik dengan Kinan, ia malah khawatir dengan keadaan mas lino yang begitu ketakutan setelah dituduh habis habis oleh mas rajif. "Mas lino gak papa kan? Gak ada yang terluka? " tanya Kinan.

"Saya gak papa kok dek Kinan, mending dek Kinan obatin pipi mas rajif yang dek Kinan habis tampar. Kayak nya itu sangat nyeri" ucap lino sambil menatap mas rajif yang sedang tertunduk.

"Gak usah mas, emang dia pantas mendapatkan nya" ucap Kinan

"Mending mas istirahat aja udah malam juga. Ayok mas" ujar Kinan mengajak lino keruangan nya.

Lino tidak bisa berkata kata, ia pun mengikuti kemauan kinan untuk mengajak istirahat.

Mas rajif yang melihat kepergian kinan cuman bisa menunjukkan ekpresi sedih. Sungguh ia tidak bisa berkata kata, betapa sakitnya hati mas rajif melihat sosok wanita yang ia cinta dan berharap bisa bahagia dengan nya tapi....,Itu semua cuman Dongeng semata.

Mas rajif melepas tangan pak teddy dan berjalan kearah tangga.

Sedangkan Kinan...

"Mas lino istirahat aja ya, maaf sudah bikin mas lino di tuduh sama mas rajif" ucap Kinan.

"Ndak papa kok dek Kinan, sebenarnya mas lino yang salah sudah berani peluk dek Kinan" ujar lino

"Sebenarnya mas rajif suka sama dek Kinan tapi kayak nya ia gak berani bilang". Ucapan lino membuat Kinan berhenti sejenak.

" darimana mas lino tau kau mas rajif suka sama saya? " tanya kinan.

"Keliatan kok dek gerak gerik nya, apalagi pas dia marah marah sama mas, keliatan banget mas rajif cemburu" ujar lino sambil tertawa kecil.

Kinan masih bingung, apa betul mas rajif suka sama dia? Spek mas mas Jawa suka sama orang Jogja?. "Gw langsung teringat sama kisah opung  dengan eyang titiek" batin Kinan.

"Yasudah kalau dek Kinan gak percaya. Hmm kalau gitu mas ijin istirahat dulu ya dek kinan" ijin pamit lino.

Kinan pun menganggukkan kepala nya dan mempersilahkan lino beristirahat. Setelah lino mendapatkan ijin dari Kinan, ia pun masuk dan menutup pintunya.

______________________________________

Kinan berjalan santai sambil memikirkan ucapan yang lino ucap kan beberapa menit yang lalu. "Masa sih mas rajif suka sama gw?, gak mungkin dah dia aja pinter sedang kan saya dih bodoh masya allah" ucap celoteh Kinan.

BUGH!

"Eh kamu gak papa" tanya khawatir Kinan.

Kinan yang memeriksa keadaan orang itu tiba tiba berhenti. "Mas-mas rajif? " ucap gagap Kinan.

Mas rajif menoleh kearah Kinan dan tiba tiba ia menarik lengannya. Pergerakan mas rajif membuat Kinan terkejut. "Maafkan saya Kinan, sebenarnya saya tidak Terima kamu dipeluk sama lino" ucap mas rajif sambil memeluk Kinan.

"Gak papa kok mas, saya juga minta maaf udah nampar mas tadi" ucap Kinan sambil tersenyum.

Setelah mereka saling memaafkan satu sama lain, mas rajif menarik tubuh Kinan dan memeluknya begitu erat.

Ternyata pelukan di malam itu ada sosok yang melihat nya dari ujung tangga. "Mungkin saya gak bisa mendapatkan hatinya" ujar sosok itu.


         "Di malam itu sungguh aku
         Begitu senang dan sedih, tapi
         Seketika sedih itu berubah
         Menjadi bahagia dihidupku
         Kedatangan nya membuat ku
         Melupakan masa lalu" -Rajif.

____________________________________________________________________________

Note: waduhh siapa sih sosok itu, apakah dia juga suka sama Kinan? Nah nanti kita cari tau. Semoga part kali ini kalian suka ya gayss

Jangan lupa vote dan coment💗

Jatuh Hati Dengan Biduan HambalangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang