4. Hari pernikahan

61 9 0
                                    

Assalamu'alaikum

بسم الله الرحمن الرحيم
.
.
.
.
.

Setelah pertemuan itu, suci dan azam kembali menjalani kehidupan mereka masing-masing. Seperti biasanya, suci menjalankan kegiatan sehari-hari nya di pesantren. Dan azam kembali ke Mesir untuk memperdalam ilmu agama nya.

Setelah beberapa tahun berlalu, suci merasa sudah siap menikah, tetapi dia tidak tau apakah azam akan datang lagi atau tidak.

Pagi hari di pesantren, suci sedang melatih silat para santri. Saat itu dia melihat sebuah mobil di pesantren. Dia tidak tau mobil siapa itu. Karena rasa penasarannya dia bertanya kepada ustadzah Nurul. Ustadzah Nurul adalah pengajar di pesantren.

"Ustadzah, itu mobil siapa?"

"Itu calon suami kamu ci"
Suci benar-benar kaget dengan jawaban ustadzah Nurul.

"Ustadzah, jangan bercanda dong, uci serius ustadzah"
Dia bicara sambil merengek kepada ustadzah Nurul

"Ustadzah serius loh, dia memang calon suami kamu"

"T-tapi ustadzah, u-uci"
Suci tidak tau apa yang ingin dia sampaikan

"Kenapa cii?"
Ustadzah bertanya kebingungan

"Tapi gimana dengan bang azam ustadzah?"
Tidak disangka ternyata hati suci sudah menerima azam untuk menjadi suaminya.
Mendengar pertanyaan suci, ustadzah nurul malah tertawa.

"Memangnya kamu pikir, yang datang itu siapa?. Itu azam ciii, kamu lucu banget sih"
Ustadzah Nurul menjawab dengan tertawa.

"Hah, ustadzah serius?
Itu beneran bang Azam?"
Suci tersenyum mendengar hal itu.

"Iya ci, lebih baik sekarang kamu ke rumah"

"Siap ustadzah
Assalamu'alaikum"
Suci pergi dengan hati yang bahagia.

"Wa'alaikumussalam"

Suci berlari menuju rumah karena tidak sabar bertemu dengan azam. Sesampainya di rumah, dia melihat seluruh keluarga berkumpul. Disana, mengenai pernikahan kembali di bahas.

"Jadi gimana nak?
Kamu mau terima azam?"
Tanya kiyai hasyim.

"Iya abi, uci akan menerima bang Azam untuk menjadi suami uci"
Suci menjawab dengan sangat yakin dan tanpa terbata-bata.

"Alhamdulillah"
Seluruh keluarga senang dengan keputusan yang diambil suci. Karena azam memanglah laki-laki yang sangat baik untuk suci.

"Kita akan segera menyiapkan untuk pernikahan suci dan azam, dan kami harap, azam bisa menyayangi dan mencintai suci. Dan abah harap, azam tetap setia dengan suci ya"
Pesan kiyai Hamzah kepada azam.

"InsyaAllah abah, azam akan selalu menjaga suci dan azam tidak akan pernah menyakiti suci"
Suci tersenyum mendengar apa yang dikatakan oleh azam.

Selang beberapa hari dari pertemuan itu, pernikahan suci dan azam pun digelar.

"Qobiltu Nikaha........"
Terdengar kalimat ijab kabul dengan bahasa arab dari mulut azam.

Pada hari itu suci dan azam sah menjadi suami istri. Mereka akan menjalani ibadah terpanjang ini bersama-sama. Azam memasangkan cincin pernikahan di jari suci. Dan hati suci bergetar saat dipasangkan cincin oleh azam. Saat pernikahan, suci dan azam mencium tangan orang tua mereka. Saat berada di hadapan ustadz zaki, suci tidak bisa membendung air matanya. Dia benar-benar anak kesayangan ayahnya. Dia langsung memeluk ayahnya dan menangis di pelukan ayahnya.

"Nak, sekarang putri kecil ayah udah besar. Kamu harus selalu hormati suami kamu sebagaimana kamu menghormati ayah"
Suci tidak menjawab apapun dan hanya menangis.

"udah nak, jangan nangis terus, ntar cantiknya ilang loh"
Ustadz zaki mencoba menghibur suci.

Sekarang suci berpindah ke pelukan ummi nya. Dan dia juga hanya bisa menangis.
Dan tidak lupa dia memeluk saudara-saudara nya. Suci menangis kepada abang sulungnya, yaitu bang elan.

"Uci mohon, bang
Jangan jauhi uci
Uci masih adik kecil abang"
Ucap suci sambil menangis.

"Hei sayang, gak mungkin abang jauhi adik kecil abang yang manis ini"
Jawab bang elan dengan tersenyum. Namun air matanya tetap mengalir.

Melihat semua sedih bang faiz dan rasya mencoba untuk mengembalikan senyuman seluruh keluarganya.

"Ini hari bahagia adek, kenapa semua nangis terus"
Ucap bang faiz menghidupkan suasana.

"Lebih baik kita foto bersama"
Sahut Rasya.

Senyuman suci pun kembali menghiasi wajahnya dan semua keluarga berfoto bersama. Dan tidak lupa dengan foto pengantin. Suci dan azam memang merupakan pasangan yang serasi. Keluarga mereka selalu bahagia. Dan untuk selanjutnya mereka tinggal di rumah suci.

Jalan Cinta Suci Mutiara Fakhirah (Suci Dan Azam)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang