11. Kelahiran buah hati

54 10 0
                                    

Assalamu'alaikum

بسم الله الرحمن الرحيم
.
.
.
.
.

Pada suatu malam, suci merasa perut nya sangat sakit. Karena tidak kuat menahan sakit, suci membangunkan azam.

"Bang, perut uci sakit"
Suci menangis karena perutnya sangat sakit.

"Ya Allah
Yaudah, kita ke rumah sakit sekarang"

"Uci gak kuat bang"
Suci benar-benar tidak kuat menahan rasa sakit itu.

"Adek tahan ya, sabar sayang"
Azam menuntun suci menuju ke mobil.

Azam segera membawa suci ke rumah sakit. Azam mengemudi mobil dengan kecepatan yang tinggi. Azam benar-benar sangat panik dengan kondisi suci sekarang.

Sampainya di rumah sakit, suci langsung di periksa oleh dokter. Ternyata suci akan melahirkan anak pertamanya. Dokter yang menangani suci adalah kakak iparnya. Yaitu istri dari faiz yang bernama syifa Qadira Tanaya.

Namun pada saat itu, kondisi suci sangat lemah. Dia tidak akan sanggup melahirkan secara normal. Oleh karena itu, dokter syifa memutuskan bahwa tindakan operasi caesar harus dilakukan untuk menyelamatkan nyawa suci.

Nyawa suci benar-benar terancam pada saat itu. Kondisinya benar-benar sangat lemah.

Tidak memperpanjang waktu, suci langsung dibawa ke ruangan operasi. Azam benar-benar sangat khawatir dengan kondisi suci.

"Ya Allah, tolong selamatkan istri dan anak hamba Ya Allah. Hamba mohon Ya Allah"
Azam berdo'a sambil menangis tak berhenti.

Beberapa saat kemudian, dokter syifa keluar dari ruang operasi. Azam yang sangat panik langsung menemui syifa.

"Kak, gimana kondisi suci dan dedek bayi kak?"

"Bayi nya lahir dengan selamat azam.
Tapi...."
Kak syifa menghentikan bicara nya.

"Ada apa kak?
Suci gimana kak?"

Azam semakin cemas karena ekspresi kak syifa yang sangat sedih.

"Kondisi suci saat ini sangat lemah azam. Suci akan di pindahkan ke ruang rawat. Nanti kamu bisa temui suci. Tapi kakak tidak bisa memperkirakan kapan suci akan sadar."

Azam hanya diam dan menangis mendengar apa yang dikatakan kak syifa.

Suci segera dipindahkan ke ruang rawat. Disana azam segera masuk menemui suci. Keluarga yang lain menunggu di luar, karena suci belum bisa dikunjungi oleh banyak orang.

Azam sangat rapuh melihat suci yang hanya terbaring lemah. Tangannya di infus dan nafasnya dibantu dengan oksigen. Saat itu datang kak syifa membawa buah hati suci dan azam.

"Azam, ini bayi kalian.
Anak kalian perempuan.
Lebih baik kamu gendong dulu.
Dan langsung di iqomah kan saja.

Saat azam menggendong putri nya, suci tersadar. Namun azam tidak melihat kalau suci sudah sadar. Dan suci pun tidak memanggil azam. Suci hanya memperhatikan azam yang menggendong putri mereka. Di saat itu azam menyampaikan pesan terhadap anaknya yang baru lahir.

"Nak, kamu harus jadi anak Sholehah ya.
Kamu harus hormati orang tua kamu.
Terutama bunda kamu. Sayangi bunda kamu. Dan jangan pernah kamu sakiti hati bunda kamu.
Hari ini bunda bertaruh nyawa demi kelahiran kamu. Itu pesan dari ayah yang harus kamu ingat.
Ayah sayang kamu cantik"

Suci tersenyum mendengar pesan dari azam untuk putri mereka.

"Dia cantik ya bang"
Suci langsung saja tiba-tiba berbicara. Hal itu tentu membuat azam kaget.

"Dek, sejak kapan kamu sadar?"

"Sejak tadi"

"Ya Allah dek, kenapa kamu gak panggil abang?"

"Hehe
Dedek bayi nya perempuan ya bang?"
Suci bertanya dengan senyumannya yang manis.

"Iya sayang
Dia mirip sama kamu
Cantik banget"

"Jadi abang mau kasih nama siapa dedek bayi nya?"
Suci ingin segera memberi bayi nya nama.

"Kalo kiara gimana?"
Azam mengusulkan satu nama.

"Iya, uci suka
Dan nama lengkapnya
KIARA NAIRA KHUSUMA
Dia bawa nama belakang ayahnya
Bagus kan bang"

"Bagus banget sayang"
Saat itu keluarga sudah di perbolehkan untuk menemui suci dan bayinya. Semua keluarga sangat bahagia dengan kelahiran kiara.

Beberapa hari kemudian, kondisi suci sudah mulai membaik. Kak syifa datang untuk memeriksa kondisi suci. Dan ternyata suci sudah boleh pulang.

"Kakak periksa kondisi kamu dulu ya dek"

"Iya kak"

"Jadi, adek udah boleh pulang ya.
Azam!!!
Suci harus istirahat ya
Awas aja kalau suci kecapean"
Kak syifa sudah mengizinkan suci pulang. Dan kak syifa mengancam azam, tentu saja kak syifa hanya bercanda.

"Siap kak
Azam pastikan suci cukup istirahat"

"Nah bagus itu"
Semua tersenyum.

Setelah itu suci dan keluarganya pulang ke rumah. Azam benar-benar menjaga suci dengan baik. Bahkan azam membantu pekerjaan yang seharusnya dilakukan oleh suci. Azam adalah laki-laki idaman.

Jalan Cinta Suci Mutiara Fakhirah (Suci Dan Azam)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang