5. Malam pernikahan

68 11 0
                                    

Assalamu'alaikum

بسم الله الرحمن الرحيم

Suci mutiara fakhirah dan
Azam alfian khusuma
.
.
.
.
.

Pada malam hari setelah selesai pernikahan, suci diam duduk di dalam kamar. Suci merasa takut kalau azam datang ke kamar.

"Ya Allah, takut banget
Huff, suci gk boleh gugup okey"

Tak lama setelah itu terdengar suara ketukan pintu.

"Tok, tok, tok"

"Ya Allah, lindungi hamba Ya Allah"
Gumam suci dalam hati

"Assalamu'alaikum
Boleh aku masuk?"

"Wa'alaikumussalam
Boleh, masuk aja bang"
Suci sangat gugup

Setelah berada di dalam kamar, keduanya terlihat sangat gugup karena pertama kalinya berdua di dalam satu tempat.
Untuk mengurangi rasa gugup, azam mencoba buka suara.

"Kamu sudah mandi ci?"

"Hmm, sudah"

"Kalau gitu aku mandi dulu ya"

"Iya"

Beberapa menit kemudian

"Kamu udah sholat isya ci?"

"Belum bang"

"Yaudah, kita sholat berjamaah aja ya"

Suci hanya menangguk. Mereka segera mengambil wudhu dan segera sholat. Setelah selesai sholat, azam membalikkan badannya ke belakang dan mengulurkan tangan kanannya untuk di salami suci dan tangan kirinya memegang kepala suci sambil membaca do'a

"Allahumma inni as’aluka min khoirihaa wa khoirimaa jabaltahaa ‘alaih. Wa a’udzubika min syarrihaa wa syarrimaa jabaltaha ‘alaih."
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu kebaikan dirinya dan kebaikan yang Engkau tentukan atas dirinya. Dan aku berlindung kepada-Mu dari kejelekannya dan kejelekan yang Engkau tetapkan atas dirinya.”

Suci hanya bisa bisa menunduk dan mendengarkan do'a yang dibaca oleh azam.
Suci pun sudah mulai menguap karena mengantuk.

"Bang, uci mau tidur"

"Nanti dulu sayang, kita tadarus dulu yok"
Suci kaget dengan panggilan yang diucapkan azam. Tapi dia tidak menghiraukan nya.

"Tapi uci ngantuk bangettt"

"Kita tadarus 1 juz aja"

"Beneran 1 juz ya?"

"Iya humairoh"
Suci bingung lagi kenapa azam memanggilnya seperti itu.

"Kenapa abang panggil uci Humairoh?"

"Itu merupakan panggilan Rasulullah kepada Sayyidah Aisyah"

"Emangnya pipi uci kemerahan?"
Suci merasa pipinya tidak kemerahan

"Kan emang iya, kamu liat aja di cermin"

"Lah iya merah, kok bisa ya"
Suci melihat pipinya kemerahan saat bercermin.

"Gak papa kok, cantik kayak gitu"
Azam mencoba merayu suci.

Suci yang mendengar perkataan dari azam hanya bisa senyum-senyum.

"Yaudah ayok kita tadarus dulu"
Sahut azam

"Iya ayok"

Disaat sedang tadarus bersama azam, dia sudah sangat mengantuk. Hingga dia kesusahan menopang dagunya agar tidak jatuh. Melihat suci yang sudah sangat mengantuk azam menyelesaikan tadarus nya. Dan suci tertidur di lantai. Azam segera memindahkan nya ke tempat tidur. Suci pun tertidur dengan sangat nyenyak. Azam hanya tersenyum melihat tingkah suci yang masih seperti anak-anak. Namun azam tetap sabar menghadapi tingkah suci yang masih kekanak-kanakan.

Jalan Cinta Suci Mutiara Fakhirah (Suci Dan Azam)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang