bab 65

115 5 0
                                    

Selamat membaca

Typo tandai

pagi ini keluarga kusuma tidak ada yang pergi kemanapun, mereka memanfaatkan waktu libur ini untuk lebih dekat dengan Devano.

namun orang yang di maksud justru malah tidak ada di rumah, pagi pagi sekali Devano telah bangun dan rapi

seperti kebiasaan nya selama ini, dia akan pergi keluar untuk joging pagi setiap harinya, namun kali ini dia bersama dengan Diandra dan Airlangga.

mereka telah pergi dari pukul 5 pagi tadi, tanpa anggota keluarga lain mengetahui nya.

"Irma apa Devano belum bangun, kami tidak tahu kebiasaannya jadi... " ucap nyonya Venita mengambang.

"Irma tolong panggilkan Devano, kita kumpul bersama di taman belakang. " ujar tuan kusuma dengan semangat 45 saat keluar dari lift.

"maaf Pak, tapi Angga sudah pergi joging dari tadi setelah subuh. " sahut bu Irma tak enak hati.

"apa itu kebiasaan Devano mbak. " timpal Viona.

ada rasa sedih di hati para kusuma dan Pratama.

"iya benar, memang dia terbiasa bangun pagi dan pergi joging bersama ayahnya dulu, jadi kebiasaan hingga sekarang. " sahut bu Irma ringan.

"apa dia pergi sendiri, bukanlah dia baru saja pulih. " ucap Giovano yang baru saja tiba di ruang keluarga untuk ikut berkumpul.

"tidak, tadi Angga pergi dengan non Diandra dan tuan Airlangga. " sahut bu Irma seraya menghampiri mereka semua dengan membawa camilan ringan di tangannya.

"perjaka tua itu mencuri start, dasar. " ujar tuan kusuma sebal.

dan semua yang ada di sana pun ikut merasakannya, rasa kecewa dan kesal terhadap situasi mereka sekarang

bu Irma yang menyaksikan itu semua hanya dapat menggelengkan kepala tak berdaya, entah kenapa keluarga ini dan anak sulung nya selalu saja bermusuhan.

meski bukan hal serius tapi itu semua menjadi bahan tontonan para pekerja mansion selama ini, jika si sulung pulang ke mansion sudah pasti akan selalu menjadi bahan olokan sang tuan besar

dirinya yang tak kunjung menikah hingga kini, di tambah sikapnya yang acuh tak acuh kepada keluarga kusuma, membuat tuan besar tak pernah absen menjulidi Airlangga, setiap ia pulang ke mansion mewah ini.

"apa kamu mau pulang hari ini Irma. " ucap nyonya Venita, saat melirik sebuah tas besar yang berada di pinggiran sofa.

tentu ia hafal tas itu milik siapa.

"iya bu, tugas saya di sini sudah selesai Angga juga sudah pulih, rumah saya juga udah di tinggal lama, sayang kalau di biarkan, rumah itu banyak kenangannya. " ucap bu Irma lembut.

"kenapa tidak tinggal di sini saja, kamu juga ibunya Devano Irma, rumah itu di kontrakan saja bagaimana. " ujar tuan besar memberi pendapat.

"jangan pak, saya gak enak biar aja saya pulang, lagi pula kalau Angga kangen bisa main sesekali ke rumah saya, deket juga kok. " sahut bu Irma cepat.

sejujurnya ia belum rela melepas Devano pada keluarga ini, namun ia akan berusaha, kalau tidak sekarang kapan lagi pikirnya.

"mbak Viona juga harus punya banyak waktu untuk Angga, saya kan sudah mengurus Angga sejak bayi, biarlah sekarang giliran mbak Viona dan mas Darius pak. " ucap bu Irma panjang lebar.

"ya sudah biarkan Alderian atau Giovano mengantarmu nak. " ucap nyonya Venita dengan pasrah.

"Mn!.... " ucapan bu Irma terjeda oleh suara seseorang.

ASSALAMUALAIKUM.

ucap serempak beberapa orang dari luar.

WA'ALAIKUMUSSALAM.

sahut dari dalam serempak pula.

"wah udah ngumpul aja nih. " suara riang seorang gadis menyapa indra pendengaran semua orang yang ada di sana.

"hei perjaka tua, kau mencuri start dari ku. " ujar tuan kusuma dengan nada di buat setegas mungkin.

"jangan memulai pertikaian kakek tua. " sahut lawan bicaranya jengah.

"ibu mau kemana? " pertanyaan itu dari seorang pemuda yang ada di antara mereka.

"ibu harus pulang nak, Angga baik-baik di sini ya. " sahut bu Irma seraya tersenyum.

"Angga ikut ibu ya. " ucap pemuda itu dengan penuh harap.

"loh, Angga di sini dong kan ada mommy daddy nak. " timpal bu Irma.

"tapi.... "

"Devano gak betah ya di sini nak? " tanya Viona dengan raut wajah sedih.

"kamu di sini ya Dev, izinkan mommy mu merawat mu. " ucap Darius sang daddy.

"ia nak, Angga gak kasian apa sama mommy, mommy Viona juga pengin ngerawat Angga. "

"ibu bisa sendiri ko sayang, Angga di sini ya temani mommy. " ucap bu Irma meyakinkan.

Devano menatap semua anggota keluarga nya dengan seksama, tak ada tatapan yang berbeda semua nya menatap harap ke arah nya terutama sang mommy.

"tapi ibu sendirian di rumah, Angga gak tenang kalo ibu cuman sendiri di rumah, kalo mommy di sini ada para abang dan daddy yang jagain, terus kalau bukan Angga yang jagain ibu siapa. " ucap nya lantang.

semua orang lantas menatap ke arah bu Irma, ya siapa yang akan menjaga dan menemani bu Irma di rumah, selama ini wanita itu hanya memiliki Devano sebagai tempat berlindungnya.

mereka semua senyap, tak ada yang berani bicara sebab apa yang di pikirkan Devano sama sekali tak terpikir oleh mereka, sungguh mereka merasa berdosa sekarang ini

hanya karena euforia kebahagian di hati mereka karena telah menemukan yang mereka cari, lantas mereka melupakan fakta kecil ini

meski hal kecil tapi tidak sepele, lantaran wanita di hadapan mereka ini sekarang benar-benar sebatang kara, jika Devano tidak ada bersamanya lagi.

" kalo ibu pulang Angga juga akan ikut, Angga gak bisa percaya siapapun untuk melindungi ibu, cuman Angga yang bisa melindungi ibu. "

"ayah bilang kalau bukan keluarga kita gak bisa percaya siapapun, satu satunya keluarga yang ibu punya saat ini cuman Angga. " ucap Devano lagi panjang.

"Angga ingin menunaikan janji Angga pada ayah, untuk menjaga ibu hingga akhir hayat, izinkan Angga berbakti pada ibu ya mommy daddy. " mohonnya pada kedua orang tua yang baru saja di kenalnya satu minggu ini.

NYESS

terenyuh hati mereka mendengar permohonan itu, betul betul anak yang berbakti, bila di pikir ulang sangat wajar jika Devano melakukan hal itu pada bu Irma

selama ini bu Irma lah yang merawat bahkan menyusui nya saat masih bayi, jadi wajar kalau Devano lebih berbakti pada sang ibu.

"biar saya yang akan menjaga ibu mu Devano. " ucap Airlangga tiba-tiba.

" restui papi menikah dengan ibu mu Dev. " ucapnya dengan tegas.

hening

                  **✿❀ ❀✿**

Bersambung....

jangan lupa vote

makasih💜💜💜💜



DEVANO HANGGARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang