bab 54

108 3 0
                                    

Selamat membaca

Typo tandai

di tempat lain beberapa orang tengah berdiskusi, aura serius menghiasi wajah-wajah itu.

salah satu dari mereka adalah bu Irma, ia tengah berada di mansion kusuma saat ini, sudah lebih satu minggu ia menginap di sana.

nyonya Venita yang memintanya untuk menginap, wanita itu tidak tega melihat kondisi bu Irma, sebab kehilangan anak kesayangannya itu.

tubuhnya tidak terurus, wajah kuyu akibat sering menangis setiap mengingat sang anak.

"nak, jangan khawatir kau tau bagaimana Airlangga kan, apalagi ini tentang keluarga, pasti dia akan sekuat tenaga untuk menemukan Devano." ujar nyonya Venita menguatkan hati bu Irma.

"saya tau nyonya besar, tapi hati saya sedari tadi tidak enak, apa sesuatu telah terjadi pada anak saya. " sahut bu Irma lirih, perasaannya tidak bisa bohong, pasti ada sesuatu yang terjadi pada anaknya tersebut.

Viona, hatinya ikut gusar entah mengapa wanita itu seakan merasakan, kekhawatiran bu Irma.

bahkan mungkin lebih dari kekhawatiran bu Irma, seakan dia dapat merasakan apa yang terjadi di tempat yang jauh di sana.

Darius juga merasakan hal yang sama, akibatnya pasangan suami istri itu, sedari tadi hanya termangu.

Indira dan nyonya Venita selalu berada di dekat bu Irma, mereka terus menguatkan bu Irma, memberi keyakinan bahwa anaknya akan baik-baik saja.

.

saat keadaan sedang tegang-tegangnya, seorang bodyguard muda masuk setengah berlari, memburu ke arah tuan besar kusuma.

"ada apa Sam? " heran tuan kusuma menyaksikan wajah tegang bodyguard nya tersebut.

"tu-tuan besar, saya mendapat informasi dari ring satu pengamanan Indra Giri, data base Indra Giri bocor tuan. " ucapnya gugup.

"BAGAIMANA BISA ITU TERJADI. " pekik tuan kusuma kencang.

"lalu apa yang terjadi setelah itu sam? " ucap tanya Darius, rahangnya mengetat namun masih bisa sedikit menahan amarahnya.

"sekarang di Indra Giri sedang ada siaran langsung tuan, itu... " sahut bodyguard Sam terdengar ragu.

"ada apa, katakan. " timpal Darius mulai kesal.

"... si-siaran langsung itu di lakukan oleh penculik.... mas Devano tuan. " ucap Sam akhirnya seraya menundukkan kepalanya takut.

Deg

"sambungkan kemari Sammy. " ucap tuan besar mutlak.

Sammy sang bodyguard mengangguk patuh dan segera menjalankan perintah sang tuan.

setelah itu layar TV besar di ruangan itu menyala, terpampang lah gambar seorang pemuda yang cukup mengenaskan.

bu Irma jatuh terduduk, airmata nya kembali mengalir menyaksikan keadaan pemuda tersebut.

"Angga.. " tenggorokannya tercekat, suara isakan kembali lolos dari bibir pucat itu.

"kurang ajar. " seru tuan besar kusuma, perlahan tangan yang sudah mulai keriput itu meraba dadanya.

sakit hatinya melihat keadaan pemuda itu, apa ini pikirnya kebingungan.

tidak seperti hubungan antara majikan dan anak pembantu, perasaannya pada Devano lebih dari itu.

begitu juga Viona, wanita itu terkejut saat melihat keadaan pemuda di layar TV tersebut, pikirannya melayang ke kejadian beberapa hari yang lalu.

DEVANO HANGGARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang