3. Awal mula

56 8 0
                                    

Hello👋 balik lagi ke cerita aku

Jangan lupa vote dan komen ya jangan jadi siders😙

Kesibukan Bas beberapa waktu yang lalu benar-benar menguras tenaga. Selain bekerja sebagai seorang model dia juga musisi as gitaris.
Dia harus benar-benar pandai membagi waktunya. Apalagi memiliki seorang adik yang memang masih duduk di bangku SMA.
Jangan menanyakan tentang orang tua kepada Bas sedikit sensitif karena dia sendiri pun tidak tahu kemana orang tuanya pergi setelah mereka memutuskan untuk bercerai beberapa waktu yang lalu. Perceraian orang tuanya tentu meninggalkan luka terutama kepada Ta yang saat itu masih remaja SMP.
Syukurlah Bas yang memang sudah bekerja jadi dia mampu dan sanggup menanggung biaya sekolah adiknya.

...

...

...

Dengan posisi berbaring Bas menelpon Joby Tut... Tut... 2 panggilan Bas tak terjawab dia pasti sibuk. Padahal niat hati Bas ingin membagikan ceritanya hari ini seperti biasa. Sudahlah Urungkan saja!

"Mandi mungkin lebih baik" Bas beranjak berencana menyegarkan tubuhnya. Baru saja langkah pertama dering ponsel terdengar dan sangat jelas nama Joby tertera di ponsel. Dia menelpon balik! Bas tersenyum tentu saja niat mandi hilang seketika.

"Asa.." Suara khas bangun tidurnya yang membuat Bas menyengir lebar.

"Joby, tadi Asa kerja bareng Nodt dan Pong! " Duduk ditepi ranjang sambil memainkan kakinya persis seperti anak TK sedang bercerita kepada ibunya.

"Asa naksir yang mana?" Pertanyaan usil Joby membuat Bas menaikan sedikit suaranya.

"TIDAK ADA!! Tapi tadi Asa liatin Nodt dari ujung kaki dan kembali kekaki lagi!!"

"Nodt memang menawan ahh aku iri." Joby masih saja melontarkan ejekan kepada Bas.

"JOBY!!"

"Bukankah benar Nodt memang menawan?" Ucapan Joby disebrang sana sukses membuat Bas Menggerutukan bibirnya. Sedikit kesal!!

"Tidak tidak tidak!! Yang sangat tampan menawan hanya Joby!! Jadi Joby kapan kita berhenti berteman? Maksud Asa ayo kita pacaran!"
Blak-blakan! Bas memang selalu menanyakan ini kepada Joby disetiap kesempatan entah itu via telpon atau bertemu langsung. Patut diacungi jempol keberanian Bas ini!

"Tidak mau wleee....." Penolakan dari Joby yang entah sudah keberapa kali untuk Bas, dia pun tidak mengingatnya lagi karena terlalu sering ditolak. Bukan maen!!

Tut! Joby mematikan telponnya sepihak menyebalkan bukan? Tidak hanya cinta yang sepihak telpon pun dimatikan sepihak untung Bas sayang.

Sudah biasa dan selalu seperti ini setiap kali Bas menyatakan perasaannya, penolakan terang-terangan Joby. Tak apa walaupun selalu dapat penolakan, Job dan Bas tidak akan pernah saling canggung dan asing. Karena sudah terbiasa dengan waktu yang lama.

Kisah AsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang