3

18.5K 315 8
                                    

Arga terheran-heran apa yang terjadi pada istrinya, jelas sekali jika Izella menjadi dirinya sendiri untuk beberapa menit, wanita itu meneriakinya karena Arga menyetubuhinya tapi sesaat kemudian Izella bersikap lembut lagi.

Arga menatap lekat Izella yang sedang memakan sarapannya, wajah wanita itu tampak cerah berseri penuh kegembiraan, Izella juga menjadi selayaknya ibu bagi Gavin, itu berarti Izella masih tak mengingat jati dirinya.

"Gavin kenapa sayurannya disisihin? sayuran enak bagus loh buat tubuh supaya sehat."

"Mama suruh Gavin makan sayurnya?" tanya Gavin.

"Mama mau Gavin sehat, biar imun Gavin kuat jadi Gavin ga gampang sakit," kata Izell.

Gavin senang mamanya menyuruhnya ini itu, dari pada sebelumnya mamanya tak pernah bicara padanya dan hanya mendiami Gavin.

Gavin memakan wortel dan brokoli yang ia sisihkan. "Uwek ga enak mama," ucap Gavin ketika menelan sayuran.

"Pelan-pelan aja makannya, jangan banyak-banyak kaya gitu sayang," ujar Izell lalu menyuapi gavin satu potong worel kecil.

Gavin menyunyah wortel. "Mama, Gavin seneng banget disuapin mama," ucap Gavin. Daripada memikirkan rasa tak enak wortel, perasaan Gavin lebih bahagia karena pertama kalinya mamanya menyuapinya makan.

"Imutnya..." gemas Izell melihat anaknya.

"Gavin anak mama pinter banget ngomongnya udah lancar banget, ga cadel juga ya," puji Izell.

"Gavin emang paling pinter dari temen-temen lain Ma, Gavin sering jawab pertanyaan Miss, terus... tugas Gavin selalu bener semua dinilai sama Miss 100," ucap Gavin memamerkan kepintarannya.

Izell bertepuk tangan meriah. "Mama ga nyangka anak mama sepinter ini, aduh Gavin mirip siapa sih?"

"Gavin mirip mama papa, mama sama papa sama-sama pinter, Gavin juga tau piagam sama piala mama dan papa di rumah kakek nenek banyak banget."

"Sayang banget kalo anak kaya Gavin cuma ada 1," gumam Izell.

Izell menatap Arga. "Kamu jangan natap aku terus sayang! dikira aku dari tadi ga ngerasa tatapan kamu apa?

"Aku lupa kasih tau kamu, orang tua kita sama-sama sibuk jadi ga bisa jenguk kamu selama kamu sakit," ujar Arga.

Izell menyentuh tangan Arga. "Aku ga deket sama orang tuaku sendiri ya?" tanyanya.

Arga tak enak menjawabnya, ia hanya mengangguk.

Izell menghela napas. "Tapi syukurlah aku punya kalian," ucap Izell tersenyum tulus.

Arga membalas senyuman istrinya. "Aku cinta kamu Zell."

"Arga kenapa kamu bilang gitu di depan Gavin?" ucap Izell sambil menutupi kedua pipinya yang memanas.

"Kenapa ga boleh?" tanya Arga semakin menggoda istrinya.

Gavin tertawa melihat mamanya malu-malu kucing. "Mama Gavin juga cinta sama mama, bukan papa aja yang cinta mama tapi Gavin juga," ucap Gavin.

Izell tersenyum. "Aku juga cinta suami sama anakku."

"Aduhh kalo kaya gini sarapan kita ga bakal selesai," kata Izell masih merona.

"Izella, tolong tetap seperti ini, jadi istri dan ibu yang penuh cinta," ucap Arga dalam hatinya dengan penuh pengharapan.

Beberapa menit kemudian mereka menghabiskan sarapannya.

"Papa kerja ke kantor, Gavin sekolah, Mama sedih ditinggal sendirian di rumah," ucap Izell sedih.

Gavin memeluk mamanya. "Gavin bolos sekolah aja ya? biar Gavin bisa temenin mama di rumah."

Batal Cerai karena hilang ingatanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang