dipagi hari ada seorang manis yang kesiangan, yaitu sakuya. dan dipanggil nya saku/uya, baru pertama kali ini dia kesiangan, jadi ia sibuk bolak-balik dilamarnya.
tiba-tiba ada yang mengetuknya, "dek, kamu udah bangun?" ucap dari pintu luar, itu suara ibunya.
sakuya menoleh ke belakang, "bentar buna nanti aku turun" ucap sakuya membereskan buku nya.
"yaudah, buna udah nyiapin sarapan" ucap ibunya turun kebawah.
sakuya cepat cepat membuka pintu kamarnya, dan turun tangga terburu buru. abangnya yang asik makan menoleh ke dia pun berdecak.
"awas jatuh" ucap seorang lelaki lebih tua darinya.
"hehe sorry" ia langsung menuju ke dapur.
"buna, aku udah telat siapin bekal aja" ucapnya.
"ini buna udah nyiapin" ibunya mengasih kotak bekal kepada anak bungsunya.
"tumben kamu berangkat nya telat?" tanya ibunya.
"main game mulu ya" ibunya menyolek hidung sakuya. anak itu hanya mengyengir.
"maaf buna" ia langsung mengecup pipi bundanya, dan bertosan dengan si abang.
"gamau gua anter?"
"ga usah bang, macet jam segini" ucapnya berlari kehalaman.
"pulangnya aja ya" ucap sakuya didepan rumah.
ibunya tersenyum anak bungsu nya sudah berangkat dan menatap anak sulungnya yang masih bersantai.
"kamu ini katanya berangkat pagi"
"bentar buna"
"anton, jangan lupa nanti jemput adeknya" ucap buna nya mencuci piring.
"santai aye bun" . . .
sakuya sibuk sama pesanan ojeknya, ia menatap sekeliling, dan selalu menghela nafas berkali kali.
"pak bisa cepetan ga?" bapak ojek itu mengangguk sekilas.
akhirnya ia sampe dan turun dari motor ojek, dan kasih uang nya habis itu pergi.
bapak ojek itu melihat kepala sakuya, "dek itu helm saya"
sakuya menoleh kebelakang dan memegang kepalanya, lalu melepaskan helm itu dan mengasih kepada bapak ojek itu.
"maaf ya pak soalnya saya telat"
"iya tidak apa, makasih ya dek" sakuya mengangguk kecil, lalu memutar balik badannya.
saat memutar badannya, ia menabrak orang yang didepannya. sakuya mendongak dan buku yang ia pegang terjatuh.
sakuya mengambil nya dibantu oleh orang yang didepannya, "gausah kak" lelaki didepannya menggeleng, "gua bantu" lelaki itu berdiri dan mengasih buku itu ke sakuya.
"eum makasih ya kak-" sakuya melihat nametag di seragam lelaki itu.
"kak ryo" lelaki itu mengangguk dan tersenyum.
"maafin gua tadi main nabrak gitu aja"
"seharusnya aku kak, maaf ya aku buru buru tadi"
"iya udah sana masuk kelas lo" sakuya mengangguk dan berjalan ke arah kelasnya, ryo memperhatikan jalan sakuya.
dua temennya yang disamping ketawa melihat ryo yang menatap sakuya dan pandangannya tidak lepas dari anak manis.
"tatap terus"
"haha jangan melotot lah"
"bacot banget lu berdua" ia melihat didepan gerbang tidak ada murid lagi yang berdatangan. dan ryo melihat jam di tangannya.
"udah waktunya" ia menutup gerbang itu.
ada seorang lelaki manis baru sampai dan melihat gerbang itu ditutup.
"kak woy buka pintunya"
temen ryo mendengar suara yang ia kenali pun menoleh, lalu menatap ryo yang melihat kebelakang juga.
"bilang ke dia, lain kali jangan terlambat lagi" ucap ryo mengasih kunci gerbang yang ingin dikasih ke satpam.
sion mengangguk, dan berjalan ke gerbangnya, dan membuka kunci pager itu, lalu tersenyum manis ke arah orang yang didepan nya.
"lo kenapa sih telat mulu?"
"nanti gua ceritain" lawan bicara sion langsung pergi dan menatap sinis ke ryo.
ryo yang merasa di sinisin pun menoleh ke samping dan tidak memperdulikan tatapan matanya. . . .
sakuya memasuki kelasnya dan bel berbunyi, ia duduk di kursinya, dan menatap temennya yang duduk disebelahnya.
"kamu bawa bekal ga?" tanya sakuya.
"bawa uy, nanti makan disini aja"
"eh tau ga hee, tadi pas aku buru buru masuk ke sekolah, aku ketabrak sama kakak osis" ucapnya.
"lalu kenapa?"
"kata orang-orang dia galak, tapi ama aku biasa aja, bahkan buku aku tadi jatuh dibantuin sama dia" ucapnya tersenyum sampai matanya ikut tersenyum.
"iya sih, coba bilang ke yushi" ucap jaehee.
"kalo kamu suka dia juga gapapa kok uy, cocok aja kalian"
"apasih aku kan cuma cerita" ucap nya menunduk malu mengingat ia ketabrak tubuh ryo.
yushi baru datang dan duduk dibelakang sakuya dan jaehee. sakuya ingin bercerita hal yang sama ke jaehee, tapi liat raut wajahnya, ia bertanya.
"kamu kenapa?"
"malas gua ama ryo"
"malas kenapa?" tanya jaehee.
"dia ga bakal ngerti kenapa gua telat"
"dia emang gitu ci, orang nya siplin"
"aku tadi juga telat tapi sempat masuk" ucap sakuya. yushi cuma beroh saja.
"oh ya katanya sih saku mau cerita tuh" ucap jaehee menyenggol lengan sakuya.
"eh ntar aja deh kamu lagi ga mood gitu"
"cerita aja" ucapnya tangan nya ia lipat ke meja dan menatap sakuya.
"tentang kak ryo juga sih"
"oh yaudah cerita aja apa yang lu alamin?"
sakuya menceritakan kepada yushi yang tadi sakuya ceritakan sebelumnya ke jaehee, mereka hanya fokus omongan sakuya.
yushi terkekeh selepas sakuya bercerita, sakuya hanya memanyunkan bibirnya.
"kenapa sih"
"kagak, lucu aja"
"kalo ditanya tentang ryo gimana?" tanya yushi.
"menurut aku ya baik, ganteng, segalanya yang terbaik buat dia"
"baru liat orangnya aja udah kek jatuh suka aja" ucap jaehee.
"yaa jatuh suka gimana?"
"masa gitu aja lo ga paham?"
sakuya hanya mengulum bibir nya dan memutar badannya ke depan, lalu mengelamkan kepalanya ke meja dengan bertumpu tangannya.
yushi dan jaehee hanya tertawa kecil, mereka berdua ngobrol tentang yang lain sampai guru pelajaran mereka datang. . . .
segitu dulu, klo suka vote yaa thank u
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.