Part 5

100 9 0
                                    



Wonji membantu pelayan untuk membersihkan dan merapikan perpustakaan. Ia sedang memiliki waktu luang dan Hanryu tak ingin dirinya selalu diikuti.

"Kau masih muda dan bersemangat. Bagaimana kabar ayahmu?" Dia adalah paman Kim yang bertugas mengatur arsip.

Wonjin memindahkan buku-buku yang sudah dibersihkan dari debu ke tempatnya. "Ayah sangat baik. Semenjak pensiun dia menghabiskan banyak waktu untuk berkeliling dunia."

"Hahaha, akhirnya dia melakukan keinginannya."

Pekerjaannya sebentar lagi selesi. Ia berkacak pinggang dan sudut matanya melihat lukisan wajah yang ada di perpustakaan tersebut. Itu merupakan deretan portrait Kang Hanryu dari masa ke masa. Wajahnya sama sekali tak berubah. Tapi tatapan di salah satu lukisan tersebut sedikit menganggunya, entah kenapa ada kehampaan di sana. Pasti sulit untuknya hidup sendirian.

"Aku dengar tuan ingin pergi ke villa." Suara paman Kim menarik fokus Wonji.

"Iya, besok pagi kami pergi."

"Harusnya kau beristirahat daripada membantuku."

Wonji tersenyum, "Tidak apa, saya memang ingin membantu."

.

.

.

Matahari hampir terbenam ketika Wonji mengetuk kamar Hanryu. "Tuan, bolehkah saya masuk?"

Beberapa saat namun tak ada jawaban. Apakah dia tidur?

Wonji pun membuka pintu dan menemukan kamar tersebut kosong. Ia berpikir bahwa tuannya itu sedang jalan-jalan, tapi ia sudah mengelilingi rumah dan tak menemukan Hanryu.

"Nenek Lee, apa kau melihat tuan?"

Nenek Lee terdiam sembari berpikir. "Emm entahlah. Dia bilang akan pergi ke villa."

"Apa? Bukankah dia pergi besok?" Apakah maksudnya Hanryu pergi sendiri tanpa memberitahunya?

Nenek Lee mengangkat pundaknya. "Dia bisa pergi kapanmu saat dia ingin."

"Tidak, bagaimana tuan bisa pergi sendiri?! Apakah tuan benar-benar tak menyukai wajahku?!" Wonji berpikir bahwa segala tindakan pengabaian Hanryu karena pria itu tak menyukai wajahnya.

"Dimana letak villa nya?"

Nenek Lee tersenyum. "Aku tidak tau."

"...?"

Wonji beralih bertanya kepada paman Kim.

"Aku juga tidak tau."

Bagaimana bisa setiap orang yang ada di sana tak tau letak villa tuan mereka?!

"Coba hubungi kepala Nam, dia mengetahui segalanya." Paman Kim berucap, mengingatkan Wonji bahwa dia masih memiliki ayahnya.

Sementara itu di sebuah tempat di tengah hutan, dua pria sedang duduk berhadapan dengan ditemani alkohol. Baju keduanya terlihat berbeda. Hanryu dengan kaos santainya dan pria berambut coklat keemasan di seberangnya menggunakan hanbok.

Beom—pria berambut kecoklatan itu menegak minuman kerasnya dengan sekali teguk. "Arghh.. seharusnya kau sering-sering ke sini dan membawakanku alkohol."

"Untuk apa aku ke tempat suram ini." Itu adalah villa yang ada di tengah hutan pegunungan. Mungkin tak akan ada yang menyadari bahwa ada bangunan di sana.

Beom kembali mengisi gelasnya. "Lalu untuk apa rubah ini datang ke sini?"

Berbeda dengan gaya minum Beom yang terkesan urakan, Hanryu terlihat begitu santai meneguk cairan di gelasnya. "10 tahun ini tubuhku semakin tersiksa. Itu membuatku ingin mati saja."

[BL] My Master is Gumiho | BxB MPREGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang