Part 7

94 14 0
                                    



Aneh, bagaimana Hanryu bisa bersikap seperti tak terjadi apapun. Sedangkan Wonji selalu gelisah setiap kali harus bertemu dengannya.

Hanryu melihat layar komputernya yang berisikan grafik beberapa perusahaannya. Dari mulai bisnis properti, makanan, hingga pariwisata, Hanryu memiliki semuanya. Hal itu tak lebih hanya untuk dirinya nikmati sendiri. Ia bebas pergi kemanapun tanpa mengeluarkan biaya.

Jika dipikir lagi, sudah lama ia tak ke Indonesia. Ia memiliki resort di Bali yang dikelola pihak ketiga.

"Siapkan tiket, besok sore kita ke Bali."

"Bali?" Wonji mengulang. Belum lama ini mereka pergi ke vila dan sekarang dia ingin pergi ke luar negeri?

"Apakah ada masalah?"

"Ah tidak. Saya akan menyiapkan semuanya."

"Bertanyalah pada Nam Mujin untuk apa yang harus kau lakukan."

"B-baik.." Sepertinya Hanryu kurang puas dengan kinerja Wonji dalam menyediakan sesuatu. Mungkin karena dia masih baru sehingga Hanryu belum terbiasa.

.

.

.

Di meja makan yang sudah kosong, Wonji menelfon Mujin. Dan mencatat segala hal yang harus ia siapkan.

"Hubungi saja orang bernama I Made Manggala, dia akan membantumu mempersiapkan akomodasi di sana."

"Bagaimana dengan makanan?" Tanya Wonji.

"Tuan memakan apapun yang dia mau. Jadi tak masalah. Ikuti saja apa keinginannya."

"Baik.."

"Ngomong-omong, apakah semuanya lancar?"

Wonji tersenyum tenang. "Ya, walaupun akhir-akhirnya sedikit berat." Sebenarnya bukan sedikit. Itu semua karena dirinya tak bisa mengendalikan pikiran dan mimpi kotornya.

"Mungkin karena tuan Kang tak menyukai wajahmu." Mujin ingat dengan pertemua pertama Hanryu dengan Wonji. "Yang penting jangan membuat kesalahan."

Tapi anakmu ini sudah banyak membuat kesalahan.

"Oh aku hampir lupa." Mujin mengingat seduatu yang penting. "Mungkin akan sedikit usaha untuk mencari pria yang disukai tuan saat di luar negeri. Dia tak begitu suka orang luar."

Terima kasih pada ayahnya yang telah mengingatkan. Kemarin ia gagal membawa pria, dan besok ia tak boleh gagal lagi. Jika tidak..

Bayangan malam itu kembali terngiang. Tidak! Apa yang kau pikirkan! Tak mungkin kejadian itu akan terulang. Tuannya tak menyukainya.

•••

Hanryu melepas kacamata hitamnya, melihat pemandangan pantai di hadapannya. Rambut dan kemeja tipisnya bergerak tertiup angin.

Selama di bandara tadi, penampilan Hanryu cukup mengundang mata banyak orang. Rambut peraknya dan wajah kecilnya banyak membuat orang terpesona.

Wonji menghampiri Hanryu yang sedang berbaring di kursi pantai. Mata pria itu terpejam, tapi sepertinya dia tidak tidur.

"Tuan, saya membawakan kelapa muda."

"Aku ingin es jeruk." Jawab Hanryu tanpa membuka mata.

"Baik saya akan membawakannya." Wonji bergegas kembali dan mengambil es jeruk sesuai dengan permintaan Hanryu.

Saat Wonji kembali, Hanryu sudah berasa di bibir pantai dengan kakinya yang basah terkena ombak. Wonji terdiam melihat bagaimana menawannya Hanryu. Dia terlihat bersinar di bawah sinar matahari.

[BL] My Master is Gumiho | BxB MPREGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang