Part 6

110 12 0
                                    



Wonji sudah selesai mandi, ia berbaring di ranjangnya untuk bersiap tidur. Ini malam ke duanya di villa dan Hanryu lebih sering pergi ke hutan. Sepertinya dia benar-benar tak menyukai kehadirannya di ini.

Besok mungkin ia harus mencoba mengikuti Wonji ke hutan. Ia penasaran apa yang dilakukan tuannya di tempat seperti ini.

Perlahan ia pun terlelap.

.

.

.

Wajah Wonji memerah dan ia menahan kepala Hanryu yang sedang menghidap penisnya. "Tidak. Tuan. Tolong hentikan.. Nghh.."

Hanryu mendongak, pandangan mereka bertemu dan tangan Wonji yang awalnya menahannya pun sedikit mengendur. "Kau menyukainya?" Hanryu tersenyum begitu indah dengan penis Wonji di pipinya.

Tubuh Wonji gemetar. Bagaimana bisa tuannya menghidap penisnya?

"Jangan lakukan ini.. Saya tidak menyukainya."

Lidah Hanryu terjulur, menjlat kepala penis Wonji dan kembali memasukkannya ke dalam mulut.

"Aghh.. Tidak.. Saya mohon.."

Hanryu semakin dalam memasukkan milik Wonji hingga menyentuh tenggorokannya. Tubuh Wonji semakin bergetar. Matanya berkaca-kaca. "Tuann.. ahhh.." Wonji semakin meremas rambut perak Hanryu. "Nghhh.." matanya terpejam erat dan nafasnya naik turun ketika ia mendapatkan pelepasannya.

Wonji melihat wajah tuannya. Cairannya mengotori mulut dan wajah indah itu. Rasa aneh menjalar di tubuhnya ketika lidah Hanryu dengan gerakan menggoda menjilat cairannya.

Tubuh Wonji tersentak dan terbangun dari tidurnya. Nafasnya terengah dan keringat dingin membasahi tubuhnya. Otaknya membeku, tak bisa berpikir jernih dengan apa yang baru saja ia mimpikan.

Wonji menyibak selimutnya, melihat celananya yang sudah sangat basah dan miliknya nyeri. Ayolah ia bahkan bukan lagi remaja puber. Bagaimana bisa ia memimpikan hal seperti itu? Ditambah dengan tuannya.

Wajah Hanryu yang menghisap miliknya kembali muncul. Dengan cepat ia lari ke kamar mandi dan menyalakan shower. Membasahi seluruh tubuhnya yang terasa memanas.

Dia pun segera mengeluarkan miliknya yang berdiri dan menyelesaikan urusannya.

.

.

.

Hari ini Hanryu tidak pergi ke luar karena Beom datang dan keduanya bermain baduk di teras.

Wonji mengantarkan alkohol yang tadi Beom minta. Ia menuangkannya ke dalam gelas tuannya dan Beom.

"Melihat Nam muda membuatku teringat masa lalu." Beom terucap dengan gerakan tangan yang mengatur baduk putihnya.

Hanryu tak menjawab. Ia hanya fokus dengan papan permainan di hadapannya. Sebenarnya ia tau apa maksud sebenarnya Beom. Tak mungkin dia melupakan wajah teman astralnya.

Beom menoleh ketika Wonji akan pergi. "Kau mau kemana? Duduklah."

Wonji melirik tuannya yang bergeming. Ia hanya menambahkan baduk hitam dengan tenang.

Akhirnya Wonji pun duduk di sana. Melihat permainan baduk keduanya dan menuangkan minuman untuk Beom.

Entah kenapa hari ini dirinya tak bisa menatap wajah Hanryu seperti biasanya. Mata Wonji melirik Hanryu yang sedang minum. Bibir itu adalah bibir yang digunakan untuk menghisap miliknya.

Deg

Tidak Wonji, berhenti memikirkannya.

•••

[BL] My Master is Gumiho | BxB MPREGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang