3

331 27 4
                                    

"Jaeminnie mau kemana?"

Jaemin yang baru saja menuruni tangga menoleh ke sumber suara mendapati Jeno yang sedang makan dengan disuapi oleh bibi Kim di meja makan

"Kerja! Tidak sepertimu"balas Jaemin sebelum ia kembali melangkah keluar rumah

"Jaeminnie belum sarapan bibi"

Belum sempat bibi Kim menjawab Jeno sudah melangkah menjauhi meja makan, ia berlari kecil mengejar Jaemin yang baru saja keluar dari pintu utama

"Jaeminnie"

Jaemin menghela napas pelan ia hendak mengabaikan panggilan Jeno namun pria yang berstatus sebagai suaminya itu menahan tangannya, membuatnya mau tak mau menoleh

"Apa?"tanya Jaemin dengan nada ketus sembari menarik tangannya yang sempat di tahan Jeno

"Hum... Jaeminnie belum sarapan, ayo sarapan dulu. Daddy dan Mark hyung biasanya sarapan dulu sebelum berangkat kerja"

"Lebih baik aku kelaparan dari pada harus makan bersamamu" balasnya sebelum jalan mendekati mobilnya lalu masuk ke dalam meninggalkan Jeno yang menatap kepergiannya dengan sendu





"Ya! Kau kemana saja sampai tidak masuk 2 hari"

Jaemin mengabaikan panggilan seseorang, ia mendudukkan tubuhnya dimeja kerja miliknya yang berada tepat di samping pria yang menyapanya barusan

"Aku sakit"balasnya tanpa menoleh ia sibuk menghidupkan komputer yang ada di hadapannya sekarang

"Benarkah? Kenapa tidak mengabariku? Kemarin aku berniat untuk kerumahmu tapi kau tau si bos malah menyuruh kami untuk lembur dan dia bahkan terus marah marah pada semua orang" saut temannya yang bernama Huang Renjun

"Bos marah marah pasti karna tidak melihat Jaemin di kantor"saut seseorang yang tiba tiba datang, Yangyang teman kerjanya

Jaemin hanya mencibir mengabaikan perkataan kedua temannya, memang mereka selalu saja mengait ngaitkan dirinya dengan bos mereka, mereka juga sering mengatakan tentang bos mereka yang selalu memperhatikannya, bos yang mencari perhatiannya dan masih banyak lagi

Namun Jaemin memilih untuk mengabaikannya karna ia merasa bosnya tidak seperti itu, hanya perasaan mereka saja

"Na Jaemin?"

Jaemin menoleh lalu sedikit membulatkan matanya terkejut melihat seorang pria yang berjabat sebagai CEO di perusahaanya bekerja sedang berdiri tepat di hadapannya, dengan refleks Jaemin bangkit dari duduknya lalu membukukkan badannya

"Ya Direktur?"

"Keruanganku sekarang!"balasanya sembari kembali berjalan menjauh dari sana

"Tapi—" belum sempat ia menjawab sang Direktur sudah pergi menjauh

"Sudah aku katakan bos kita rindu padamu! Setelah ditinggal 2 hari"saut YangYang sembari tertawa pelan

Jaemin menatap kesal kearah Yangyang sebelum ia melangkah menuju ruangan si bos, sesampainya di depan pintu yang bertuliskan CEO Jaemin menghela nafas pelan sebelum ia mengetuk pintu itu lalu masuk ke dalam

Jaemin berjalan kikuk menghampiri pria yang sedang duduk di mejanya sembari memperhatikan layar laptop yang ada di depannya

"Hum...Maaf Direktur ada yang bisa kubantu?"

Maaf Direktur ada yang bisa kubantu?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Perjodohan |Nomin|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang