5

1K 128 21
                                    

Takk!!!!

Bola terhempas jauh. Di balik kacamata itu, Rosie melihat jika dia sudah sampai points lain.

" Akan aku tunjukkan caranya bogey." Kata Irene membuat Rosie termundur sambil membenarkan topinya.

" Apa imbalannya jika masuk?"

" Secret." Jawab Rosie sambil memutar stik di tangannya saat Irene mulai memukul dengan jarak cukup jauh.

Bolanya bergelinding di rumput tipis green area. Rosie membuang resah nafasnya sambil melihat Irene yang nampak kesal karena itu sedikit lagi.

" Akan aku dapat Par." Kata Rosie sambil jalan duluan di depan Irene.

---

Jennie mendekati lemari nakas. Dia mengeluarkan obat itu dan memperhatikan jika obatnya tinggal 3. Kepala menoleh ke belakang, mendekati tas nya untuk melihat obat yang Rosie beri kemarin.

" Apa aku minum?" Tanyanya.

Jennie terdiam cukup lama menatap obat ini yang dia putar-putar botol kecilnya. Lalu dia bergerak membuka tutup botol untuk keluarkan satu pil. Kemudian dia teguk sambil menyaut gelas air putih di atas nakas untuk di minum.

" Tapi aku tidak melakukan apapun dengannya kemarin." Ucap Jennie barengan sama pintu kamar yang terbuka.

" Kak, ada Kai!" Kata Ahyeon.

Jennie langsung memasukkan obatnya ke dalam lemari nakas. Dia lalu keluar dari kamar, tersenyum mendekati Kai yang menunggunya di ruang tamu.

" Aku ingin ke salon hari ini." Kata Jennie sambil Kai mengecup bahunya, memberi pelukan hangat.

Ahyeon melirik dari dapur. Dia langsung buang muka pada saat keduanya sibuk bercumbu.

" Bisa-bisanya di depan bocah 17 tahun!" Kesal Ahyeon sambil jongkok di bawah pantry, memegang mangkok es krim untuk dia makan.

---

Mobil Ferrari itu berhenti depan lampu merah. Rosie menoleh ke samping, melihat Irene yang menyeruput soda nya.

" Kamu pulang kemari untuk apa?"

" Tidak ada. Aku hanya bosan di Australia."

" Mana kekasihmu?"

" Tidak ada!"

" Hm?" Bingung Rosie.

" Kami putus 3 bulan yang lalu."

" Waahh....kamu tau, Jisoo gila karena pria yang dia sukai lebih memilihmu ketimbang dia."

" Dia selingkuh. Baguslah jika tidak dengan Jisoo. Apa tidak di mutilasi jika dia bersama Jisoo?"

Rosie tersenyum kecil. Dia sesekali melihat Irene di sebelahnya sambil menyetir.

" Kamu cantik sekali sekarang."

" Aku perawatan. Jelas cantik!"

" Kalau begitu tentu cepat mendapatkan kekasih baru."

" Aku--...." Irene terdiam sambil berhenti menyeruput minumannya.

" Apa kamu tidak ada niatan untuk menikahi Kakak?" Tanya Irene.

" Ntahlah~"

" Kenapa?"

" Karena.....dia mempunyai adik sepertimu."

Irene tersenyum kekeh.

" Apa aku secantik itu?"

" Hem." Angguk Rosie sambil berhenti di lampu merah kesekian.

" Aku yakin kamu setia orangnya."

" Setia? Haha....emm... sepertinya." Kekeh Rosie.

J (she)-Hot ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang