8

728 103 41
                                    

Duduk di kursi sofa itu sambil melihat-lihat dekorasi pernikahan di buku menu ini. Rosie membolak-balikkan bukunya sambil mendengarkan owner itu menjelaskan setiap pertanyaan Suzy di sebelah.

" Bagaimana sayang?" Tanya Suzy.

" Whatever baby. Aku akan ikut kemauanmu." Jawab Rosie sambil meletakkan buku itu lagi di atas meja.

Mereka persiapan sejak kemarin. Rosie menemani selalu Suzy pergi kesana kemari untuk melihat set pernikahan.

Sudah lewat 3 hari, Rosie mengabaikan Jennie yang terus menelponnya, mengirimkannya chat, memohon agar tidak di tinggal menikah. Tapi Rosie nampak cuek sekali. Parah!

Dia tidak memikirkan betapa gilanya Jennie sekarang. Duduk di sudut kasur, mulai melamun lama sambil membuang kasar nafasnya.

Jennie bangun dari duduk. Dia langsung membuka lemari untuk mencari pakaian baru.

Tidak lama, wanita itu keluar kamar. Jennie jalan cepat untuk keluar rumah barengan dengan Ahyeon yang keluar kamar.

" Hm? Kak!?" Panggil Ahyeon.

Jennie tidak mendengar. Dia nampak buru-buru. Membawa kebut mobilnya keluar pagar saat Ahyeon jalan ke teras rumah.

" Kemana dia?" Tanya Ahyeon. Mulai punya kekhawatiran lebih.

---

Rosie melambai saat mobil Suzy berlalu pergi. Dia memasukkan kedua tangannya ke dalam celana pendek itu. Melihat senyum kecil mobil kekasihnya yang keluar basement belakang apartemen.

Sekiranya Suzy tidak terlihat lagi, Rosie berbalik untuk masuk lewat lift belakang.

Vroomm!! Vroomm!!!!

Suara mobil Ferrari. Rosie menoleh ke sisi kanannya, melihat Jennie datang dan dia langsung keluar mobil.

" Mau apa lagi?"

" Apa lagi!? Aku belum selesai denganmu!" Kata Jennie.

" Ayolah Jennie. It's over."

" Over? Kamu tidak punya otak!? Aku hamil!!"

Jennie langsung melempar testpack itu mengenai dada Rosie hingga jatuh ke bawah sandalnya.

Rosie nunduk. Melihat jelas garis dua disana membuatnya mengerut kecil dahi.

" Gugurkan saja."

" Are you crazy!? Aku mau minta pertanggung jawaban ini!! Aku sudah hampir gila karenamu!!"

" Salahmu sendiri tidak minum obatnya."

" Salahku!? Aku sudah bilang padamu jika aku berakhir denganmu!!!"

Rosie terdiam. Dia menatap Jennie yang mencengkram remas kaos abunya.

" Aku mencintaimu Rosie~~" Kata Jennie sambil ngerut lesu, pandangannya sudah sangat sakit sekali untuk Rosie.

Namun pria ini diam tak menjawab. Dia malah melepas sentuhan tangan Jennie.

" Jalang tetaplah jalang~" Kata Rosie yang cuek, berbalik untuk masuk ke dalam lift.

Jennie lemas disana. Matanya perlahan terpejam sambil air mata menetes membasahi pipi kanan.

---

Pintu apartemen tertutup. Rosie diam disana menatap ruang kosong di depannya sambil terlamun sesaat.

Dia tidak sejahat ini dengan Jennie. Tapi,.....

.

.

.

.

.

.

J (she)-Hot ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang