Bab 6

195 24 1
                                    


    Karena akhir-akhir ini Zelfilla begitu sibuk dengan banyak pesanan, terkadang Zelfilla hampir lupa jika dia memiliki seorang tunangan.

    Dan ngomong-ngomong soal tunangan, Zelfilla yang tengah membaringkan tubuhnya yang lelah di atas kasur didalam ruangan UKS sontak terkekeh.

    Memang tak ada cincin di jarinya yang menandakan ia bertunangan dengan Sho, lagipula saat keduanya bertunangan keduanya masihlah SMP.

    Itupun Sho harus meyakinkannya berkali-kali bahwa dia serius dengan niatnya dalam menjalani hubungan dengannya. Karena saat itu keduanya masih SMP Zelfilla tak mudah percaya karena mengira Sho hanya cinta monyet dengannya meski keduanya sama-sama memiliki rasa mendalam tentang romansa pada satu sama lain.

    Mengingat masa-masa tersebut membuat Zelfilla menghela nafas halus, bibirnya melengkung membentuk senyum hangat sebab mengingat memori konyol namun menghangatkan hatinya tersebut.

    Sejak saat itu keduanya selalu ada untuk sama lain. Banyak juga para perempuan yang akan menanyakan bagaimana dirinya dapat memenangkan hati seorang Sho.

    Entahlah, Zelfilla hanya melakukannya dan mendapatkan hatinya.

    "Bengong aja Illa." Zelfilla tersentak dari lamunannya dan melirik ke arah Kak Lin dengan cengiran yang menyertai.

    "Mikirin Sho." Jujur Zelfilla.

     Terjadi keheningan sebentar sebelum Zelfilla kembali berbicara, "Kak, sudah boleh pergi dari UKS? Kan saya cuman kecapekan tadi, dan perlu dirawat." Tanya dan bujuk rayu Zelfilla.

     Selain bosan berada disini, teman-teman lainnya saat ini tengah upacara bendera, jadi ia disini hanya dengan bersama Kak Lin selaku satu-satunya perawat di UKS di sekolah ini.

    "Belum boleh, lagipula tadi mu pingsan, jangan dianggap enteng." tolak Lin dengan senyum yang menurut Zelfilla menyebalkan lalu Lin berlalu pergi untuk menyambut pasien lain, dan penolakan Kak Lin membuat Zelfilla mencemooh.

     Meski Zelfilla sendiri banyak tingkah dan bisa saja Kak Lin membuatnya meminum obat racikan mematikannya atau menyuntikinya dengan zat aneh buatannya, Zelfilla sendiri masih aman karena kue buatannya yang setiap minggu akan dipesan oleh Kak Lin untuk dinikmati.

    Pernah Kak Lin berkata begini padanya, "Kue dan brownismu enak, jadi kalo kamu jadi tumbalku, itu tidak akan pernah terjadi."

    Waktu itu Zelfilla merinding setengah mati mendengarnya. Namun, sejak saat itu Zelfilla akan tenang tidak dijadikan kelinci percobaan oleh Kak Lin.

    Jadi Zelfilla meskipun banyak tingkah di hadapan Kak Lin, Zelfilla tak akan pernah dijadikan sekarat secara sengaja oleh Kak Lin seperti yang dilakukannya terhadap Upi baru-baru ini.

    Upi yang awalnya tampan semalam kembali menjadi seorang gadis, "secara fisik." Kata Sho padanya saat itu.

     Zelfilla yang berbaring lesu, bosan, jenuh mulai mengerang. Sebenarnya ingin berteriak macam godzilla namun ia tahan.

     Saat rasa jenuh Zelfilla bertambah parah, suara yang ia kenal membuat Zelfilla menoleh.

     "Illa, kamu gak apa? Tadi kamu pingsan tapi kita ndak bisa nolongin." Ujar Toro penuh kekhawatiran yang membuat Zelfilla tersenyum.

     "Aku ndak apa Toro, tadi juga ada kakak OSIS yang nolongin bawa aku ke UKS." Balas Zelfilla dengan senyuman.

     "Oh ya, ada sidak? Aku ndak lihat Sho dan Kiki sama kalian." Zelfilla mengedarkan pandangannya ke arah pintu dan kembali menatap Toro.

     "Iya, ada sidak, sidak seragam dan rambut juga kuku, Kiki gak bawa topi sedangkan Shoto gak pake sabuk dan dasi." Jelas Toro dengan desahan lelah yang membuat Zelfilla menepuk-nepuk bahu Toro agar tetap sabar dengan kelakukan mereka.

     "Mereka dihukum gimana? Bersihin WC?" Tanya Zelfilla kembali, namun kali ini seruan manis terdengar dari seorang gadis berhijab, Amu.

    "Meweka dihwukum hormwat bendwera dan bersihin WC semwinggu." Jawab Amu dengan mulut penuh brownis mini buatannya.

     "Udah minta izin sama Kak Lin buat maem brownis sama cakenya? Itu kan punya Kak Lin."

     "Belwum, lagipwula Kwak Kwak Lin gak nandain itu punyanya." Dengan mulut penuh kembali Upi memakan brownis dengan santainya.

     Zelfilla terkekeh canggung mendengarnya. Sudah diperingati, jika nanti jadi sasaran Kak Lin ya sudah takdir.

     "Illa, ada yang ingin aku omongin. Umm jadi begini..,"

       Zelfilla tentunya menoleh dan mendengarkan apa yang dikatakan oleh Toro pada saat ini. Dan setelah mendengarkannya, Zelfilla menghela nafas dengan tatapan agak merenung sebelum mengangguk.

       "Iya, aku ngerti." Zelfilla tersenyum pengertian.

       "Makasih ya..," ungkap Zelfilla pelan yang tak dapat didengar oleh ketiga temannya tersebut.

T. B. C

Ueueueueueueu, tau ndak? tau ndak? Aku sibuk pake banget nyampe hampir lupa aku punya cerita wattpad😶.

Kesibukanku itu ndak jauh jauh dari kesibukan sebagai anggota OSIS di SMK ku. Aku merangkap jadi sekertaris kan, jadi aku adalah anggota inti OSIS.

Tiap hari ada aja agenda yang harus ditulis. Akhir-akhir ini sibuk juga dan pulang hampir tiap malam, selain ada acara yang harus dihadiri ada juga tugas dari guru bikin poster, mading, presentasi, rangkuman materi, bikin video, praktek masak, dll juga minggu depan ujian. Aku harus bikin senam buat sekolah dengan anggota👏🏼😌.

Keren banget kesibukannya, tapi aku yakin pasti banyak yang lebih capek dari aku. Cemungut yaaaaa! Kecapekanku akan terobati saat MPLS nanti, ketemu adik" kelas baru muehehehe🥺, pasti mereka gemesin ☹️🤚🏻😔🤭. Oke segitu aja curhatan dari aing😗

     


   

Tunangan (Shoto x OC) Wee!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang