0.5 ; Nice To Meet You Again.

47 5 0
                                    

Hari ini semua unit Dearest harus berkumpul kekantor pusat, lumayan ramai, tapi tak seramai saat kita berperang.

Kantor pusat terlihat sangat sibuk dengan para penjaga yang mondar mandir kesana kemari, kita mulai memasuki ruangan rapat yang sudah terdapat semua unit Dearest disana.

Sialan, Kita yang terakhir datang, yang artinya kita yang harus memimpin, namun tampaknya sang pemimpin sudah kembali pulih dari pemulihannya.

"Selamat malam, kami Nemesis sangat senang bisa berkumpul kembali dengan Dearest" kita semua menunduk sebagai tanda hormat karena memang kita adalah unit yang paling terakhir diluncurkan.

"Selamat datang Nemesis, silahkan duduk." Wanita dengan rambut hitam pekat dan lipstik merah yang menghiasi bibirnya itu adalah sang tokoh utama pada hari ini, karena ialah ketuanya.

"Mari kita mulai rapat kita. Sebelumnya, saya sangat senang karena mungkin hubungan kita dengan Dominics kembali membaik karena Nemesis yang menerima pembelian jasa dari para Dominics, apakah boleh kalian memberitahu kita tentang informasi bahagia ini, Nemesis?" Suasana kali ini sangatlah mencekam karena nama Dominics disebut, sebelumnya Dearest dan Dominics adalah musuh bebuyutan yang tak kenal kalah.

"Terimakasih kak Sylvania telah mengapresiasi kerja keras kita, namun sayang sekali pertemuan kami dan Dominics hanya membuahkan satu hasil saja. Bahwa, kemungkinan besar Dominics dan Hell Guy akan menggelar perang beberapa saat lagi." Kaysie langsung bangkit dari bangunnya lalu menunduk dan membalas pertanyaan yang dilontarkan oleh ketua kita, Sylvania Several.

"Noted, tapi bukankah dulunya Hell Guy dan Dominics adalah rekan yang sangat dekat? Dan apa yang membuat kalian menyimpulkan bahwa Hell Guy dan Dominics akan berperang?" Kak Sylvania terus menampar Kaysie dengan pertanyaan berbobot, tapi ini juga sebuah pembuktian bahwa kita bisa.

"Pada pertemuan terakhir kali, Dominics membeli peluru yang cukup banyak, serta meminta bantuan kita untuk memata matai sebuah kelompok yang tak lain adalah Hell Guy, Dominics juga sering disebut dikoran akhir akhir ini karena kericuhan yang mereka sebabkan." Kaysie tetap menjawab sebisanya, dan juga tak mau memberikan informasi palsu kepada yang ketua.

"Kita kebalikannya Nemesis, mungkin aja mereka pengen bikin kita perang antar unit. Kemarin banget, Hell Guy nyari informasi tentang Dominics, beli banyak banget senjata dari kita, aku juga kaget pas denger Nemesis kerjasama sama Dominics, kita harus lebih hati hati." Satu gadis berambut lumayan pendek itu berdiri lalu ikut menimpali topik kali ini. itu adalah ketua dari generasi pertama Dearest.

"Baiklah, dan topik utama kita hari ini adalah masalah perang antar Unit, terimakasih kepada Shannon karena sudah membuka topik kali ini. Kaysie dan Shannon silahkan duduk." Kaysie yang mendengar itu langsung segera kembali duduk, lalu membuka dokumen yang ada disebelahnya.

Ini gila.

"Baiklah, kali ini, saya akan yang akan memimpin rapat ini, jadi topik kita hari ini adalah perang antar unit, karena Nemesis, dan Enemy menerima pembelian jasa dari sebuah kelompok yang memang bermusuhan"

"Jika memang akan perang antar unit kita semua harus bertindak sebagai sebuah satu kelompok, satu keluarga. Enemy. Sebagai kakak paling tua kau harus rela kalah demi adikmu, Nemesis, Nemesis juga harus menang demi kakakmu. Dan jika Rival ikut terseret, kalian harus menembak asal dan tidak kalah dan tidak menang, kalah untuk adik, menang untuk kakak."

Kak Sylvania menjelaskan bagaimana jika terjadinya perang besar antar unit, jujur saja aku merasa tak enak kepada unit kakakku. Dearest Enemy. Yang sudah punya pengalaman, bahkan lebih dari sepuluh tahun.

"Silahkan bertanya sebelum saya melanjutkan." Kak Sylvania kembali ketempat duduknya, duduk bak ratu yang elegan dan tangguh dalam satu waktu.

Aku lalu mengangkat tanganku, pertanyaan ini selalu melintas dikepalaku.

I See You. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang