Prolog

7 0 0
                                    

[MULAI MELANJUTKAN HIDUP]
.
.
.
.

Jakarta, 2024

Matahari mulai tenggelam menyembunyikan sinarnya. Bersama desiran ombak Ares mencoba menyelami kembali kenangan bersama orang yang sangat menyukai sunset tersebut.

Kring kring kring

My Aal

Ares menatap ponselnya, disana tertera nama putri kesayangannya itu.

"Kenapa sayang?" Tanyanya lembut

"Papa dimana?" Dengan suara yang sepertinya abis menangis

Ares merasa ada yang tidak beres dirumah sehingga membuat putrinya itu menangis.

"Papa di pantai sayang, Aal kenapa?

"Cepat pulang papa"

"Iya, papa pulang ya"

Ares bergegas memasuki mobilnya untuk segera menemui anaknya tersebut. Ya, Ares adalah duda anak 1.
Alea Sky Abraham. Gadis kecil yang menjadi bukti cintanya dengan Arsea Indrapraja. Tak ada yang tau dimana keberadaan Arsea sekarang, yang jelas Ares masih mencintai wanita itu, baik dulu maupun sekarang.

Sesampainya dirumah Ares mendapati Alea yang sudah tertidur dikamarnya dengan mata bengkak dan hidung yang merah.

"Bapak sudah pulang" ucap sus Irna yang baru masuk dari kamar Alea

"Ada apa dengan Alea sus, kenapa matanya bengkak dan hidungnya merah"

"Hm, non Alea menanyakan keberadaan mamanya lagi pak"

Huft, terdengar helaan napas yang berat dari Ares, sudah seminggu ini Alea selalu menanyakan keberadaan mamanya. Ares pun tidak tau harus menjawab apa. Mau bilang meninggal nyatanya belum meninggal, mau bilang masih ada nyatanya dia tidak ada.

"Yasudah sus, tolong temani Alea ya, saya mau ke kamar dulu"

"Hm tapi pak..." sus Irna sedikit takut untuk menjelaskan kenapa anak majikannya itu menangis.

"Kenapa sus, ada yang tidak saya ketahui?"

"Tadi nyonya dan tuan besar datang untuk menemui non Alea, ketika saya didapur non sempat bertanya terkait mamanya"

Deg...

"Lalu tuan menjawab kalau mamanya non Alea tidak sayang padanya dan meninggalkannya sejak bayi pak" lanjut sus Irna

Sialan

Bagaimana orang tuanya begitu tega mengatakan hal yang menyakitkan seperti itu pada anaknya.

Setelah mendengar cerita sus Irna tadi, amarah terus merasuki Ares. Bagaimana orang tuanya bisa menyalahkan Arsea akan semua itu, padahal yang membuat mereka berpisah adalah keegoisan orang tuanya itu.

"Kalau besok Alea masih menanyakan mama nya tolong beritahu saya ya sus"

"Baik pak"

Masih Di KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang