SATU

0 0 0
                                    

[KEMBALI PULANG]
.
.
.
.

Setelah 5 tahun berlalu, akhirnya Arsea kembali menginjakan kaki dinegeri ini. Banyak sekali kenangan yang tak bisa Sea lupakan. Bandara ini sudah banyak berubah setelah 5 tahun lalu, tapi rasa sakit yang terjadi di tempat ini masih teringat jelas oleh Sea, dan apa kabar mereka sekarang? Apakah masih baik baik saja? Dirinya rindu....

Naya, sekretaris Sea sudah menunggu Sea untuk segera menuju ke rumah sakit. Sea akan menjadi direktur baru dirumah sakit milik keluarganya, Indrapraja Hospital. Indrapraja hospital merupakan rumah sakit milik keluarganya, rumah sakit ini sudah terkenal, baik dari segi kualitas dokter maupun pelayanannya bahkan digadang gadang rumah sakit ini menjadi peringkat pertama rumah sakit terbaik diseluruh indonesia.

"Welcome home bu Sea, senang berjumpa dengan anda." Ungkap Naya sambil berjabat tangan dengan Sea.

"Terima kasih Naya, semoga kita bisa jadi rekan kerja yang solit kedepannya ya"

Naya tersenyum, seperti bos barunya ini jauh dari kata galak "mari buk Sea, karyawan rumah sakit sudah menunggu direktur barunya".

Sesampainnya dirumah sakit, Naya memperkenalkan Sea kepada seluruh jajaran yang ada, mulai dari Petinggi rumah sakit, tenaga kesehatan dan beberapa karyawan lainnya. Mereka menyambut Sea dengan ramah.

"Maaf menganggu waktu bekerja bapak/ibu semuanya. Perkenalkan Saya Arsea Indrapraja, direktur baru rumah sakit ini. Saya harap dengan adanya saya disini dapat membuat rumah sakit ini menjadi lebih baik lagi. Salam kenal semuanya" ucap Sea Ramah.

"Bu Sea, apakah ibu ingin orientasi rumah sakit dulu atau ingin menuju ruangan ibu langsung? Tanya Naya

"Hmm sepertinya saya ke ruangan dulu deh Nay, orientasinya mungkin bisa besok karena saya juga dulu sudah sering kesini nemenin papa, jadi bukan hal yang sulit untuk hal itu"

"Baik bu, mari saya antar keruangan"

Arsea dan Naya berjalan menuju keruangan direktur sambil sesekali tersenyum saat ada yang menyapa mereka

"Nay, setelah ini jadwal saya apa ya?"

Naya memeriksa tabnya untuk melihat jadwal bos nya itu "sepertinya tidak ada jadwal untuk hari ini bu, mengingat ibu yang baru mendarat"

"Oke"

Hari pertamannya di rumah sakit sukses. Saat ini Sea dalam perjalanan menuju ke apartmennya. Sea memang memilih tinggal di apartmennya dari pada rumah, karena keluarganya masih di Singapura jadi buat apa Sea sendirian dirumah besar itu.

Sambil melihat pemandangan kota Jakarta yang setiap tempat menyimpan kenangan bersama dia. Sea mengeluarkan satu foto hasil Usg dari dalam tasnya, itu foto Usg terakhir sebelum dia melahirkan.

"Aal gimana kabarnya sekarang? Sudah sebesar apa? Sudah secantik apa? Mama rindu nak" lagi lagi Sea menangis. Jauh dari dalam lubuk hatinya dia sangat merindukan putrinya itu. Setiap hari selalu membayangkan seperti apa putrinya, bagaimana rupanya dan apa kata pertamanya tapi takdir belum bisa berpihak padanya, entah sampai kapan hanya waktu yang bisa menjawab.

☆☆☆

"Ayo non, makan" sus Irna sudah lelah menyuapi Alea makan tapi tidak ada satu suap pun yang berhasil lolos ke dalam mulutnya.

"Nggak mau sus, maunya sama papa!"

"Tapi papa non masih di Surabaya, malam ini baru pulang"

"Yaudah, mau tungguin papa pulang baru makan" Alea melaju ke kamar dan menutup pintu dengan keras.

Sebenarnya Alea adalah anak yang manis, tapi semenjak papanya sering dinas keluar kota anak itu menjadi lebih manja dan sering menolak untuk makan. Entah apa alasannya Irna juga tidak tau.

Irna mengambil nasi yang tidak tersentuh oleh Alea sedikit pun, tapi ketika hendak berdiri, ponselnya berbunyi. Nomor papa Alea tertera disana

"Iya pak?"

"Alea aman kan sus"

"Non Alea nggak mau makan pak, katanya mau tunggu bapak pulang dulu"

"Alea sekarang dimana sus?"

"Dikamarnya pak"

"Biar saya yang telpon Alea ya"

"Baik pak"

Irna menghela napasnya, pasti berat menjadi Ares. Irna tau betul bagaimana Ares membesarkan Alea seorang diri, bahkan keluarga Ares tidak ada sedikit pun membantu Ares merawat Alea, Irna pun hanya membantu jika Ares harus pergi bekerja selebihnya Ares akan mengerjakannya sendiri.

Didalam kamar gadis 5 tahun itu termenung melihat undangan yang tadi diberikan untuk orang tuanya.

Ponsel Alea berdering, nama papa sudah tertera disana

"Papa, Aal kangen" pekik Alea saat melihat wajah Ares

Ares tersenyum "papa juga kangen banget sama princess papa ini"

"Papa kapan pulang?" Tanya nya sendu

"Papa usahakan malam ini ya sayang, kerjaan papa numpuk banget" jelas Ares

"Papa gitu terus, katanya malam ini kok diusahakan. Aal nggak mau ketemu papa, papa ingkar janji"

"Tapi Aal.."

Alea segera mematikan panggilan tersebut, papanya selalu seperti itu, jika dia punya mama pasti dia tidak akan kesepian seperti ini. Walau ada sus Irna tapi dia tidak seperti mama.

"Mau punya mama" lirih Alea sambil menatap undangan tersebut.

☆☆☆

Ares diam menatap panggilan yang telah dimatikan putrinya itu. Kenapa Alea menjadi manja dan pemarah seperti ini, biasanya anak itu manis seperti mamanya.

"Anak kamu kenapa si ya" frustasi Ares

Karena tidak mau Alea semakin marah, Ares langsung bergegas untuk melajutkan pekerjanya, jika tidak putrinya itu akan semakin marah dan Ares harus ekstra tenaga untuk membujuknya.

Sus Irna

Sus bilang pada Alea kalau saya pulang malam ini, dan pastikan anak itu makan. Saya tidak ingin dia tidur dengan keadaan lapar lagi.

Baik pak

Baiklah Ares, mari kembali bekerja.

Setelah perjalanan panjang dari Surabaya ke Jakarta, Ares akhirnya bisa tiba dirumah, tujuan pertama setelah sampai adalah ke kamar putrinya.

Terlihat Alea yang sudah lelap tertidur dengan boneka Woody milih mamanya dulu, entah kenapa Sea malah meninggalkan Woody padahalkan anaknya perempuan.

"Sayang papa pulang" Ares mengecup seluruh wajah Alea berharap anak itu mau bangun tapi nyatanya tidak.

Karena Alea tampak tak terganggu dengan kecupannya, Ares pergi ke kamarnya untuk beristirahat, tapi sebelum itu dia meninggalkan Lego yang sempat dibelinya sebelum pulang ke Jakarta.

Untul Aal tersayang

From : Papa

Bersambung

Next Part

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Masih Di KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang