4 - Aquamarine Promise

57 4 0
                                    

Darrylene baru saja pulang dari kediaman Oirse

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Darrylene baru saja pulang dari kediaman Oirse. Sengaja pulang pagi buta, untungnya Svaxier masih tidur pulas usai cuddle dengan dirinya tadi malam.

"Darrylene Selwyn Daislyne."

Suara maut itu. Bulu kuduk Darrylene berdiri seketika dan menoleh ke sumber suara. Siapa lagi kalau bukan Selena.

"Ibunda," cengir nya.

Selena masih menatap tajam putri semata wayangnya, tatapan intimidasi. "Darimana? Pagi-pagi masuk ke kediaman hanya pakai peignoir. Kamu..."

Sebelum pikiran Selena aneh-aneh dan kemana-mana, Darrylene memotong langsung ucapan ibundanya. "Tidak! Tidak... Aku baru saja pulang dari kediaman Oirse. Ketemu sama Svaxier! Sumpah, enggak bohong! Tadi malam, sih, pergi nya," cicit nya. Takut Selena bertambah marah.

Masih ada yang patut di curiga kan, "Kenapa tidak izin?"

Skakmat. Tidak bisa menjawab, Darrylene hanya tersenyum disertai tawa.

"Yah... Svaxier kemarin telpon dan bilang dia tidak bisa tidur. Terus aku pergi ke kediaman nya. Cuddle. Sudah, itu saja. Serius. Ini saja, aku tinggalin dia yang masih tidur pulas."

Handphone perempuan itu bergetar, ada pesan masuk. Dari tatapan Selena, sepertinya ia penasaran pesan apa yang masuk di benda pipih milik putri nya. "Ibunda mau lihat," titah wanita baya itu.

Darrylene mengangguk dan mengeluarkan benda itu. Svaxier lah yang mengirimkannya pesan.

Bocil poyosss:
Kak Darry kok pulang?
Enggak bilang-bilang lagi...
Jahat...

Selena tertegun, sedikit merenung. "Jawab lah. Anak polos seperti dia kamu tinggal. Jiwa nya masih suci," omel Selena.

Darrylene mengangguk, menuruti apa kata ibunda tercintanya.

Darrylene :
Sorry... Ada kerjaan dadakan.
Kapan-kapan lagi, deh.

Bocil poyosss :
Umm... Kak Darry enggak bohong?
Enggak boleh bohong.
Kak Darry tunangan saya, jadi, tidak boleh bohong.

"Aduh, pingin kokop," umpat Darrylene untuk dirinya yang sayang terdengar oleh Selena. Pukulan langsung mendarat di punggung Darrylene, sedikit terkesiap.

"Jiwa. Nya. Masih. Polos. Enggak usah aneh-aneh," peringat tegas Selena.

"Iya, iya," cibir Darrylene.

"Darrylene." Suara baritone gagah perkasa datang dari atas tangga yang setengah berjalan turun. Darius. Ayahanda dari Darrylene sendiri.

Perempuan itu tersenyum seraya berlari menghampiri ayahandanya. Sekaligus meminta pertolongan.

"Ayahanda, sudah pulang?" sapa Darrylene semangat membara sembari memeluk tubuh kekar Darius.

Darius tersenyum tipis, sangat tipis. "Sudah. Maaf, tadi malam Ayahanda tidak menemui. Langsung ke Ibunda." Darrylene menggeleng-tanda tidak apa-apa- pria berkepala lima itu tersenyum puas, mencium ubun-ubun putri semata wayangnya. Beliau masih melihat Darrylene putri kecil.

GLISTEN : REJUVENATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang