Ch. 5

238 43 1
                                    

[Jika]

.

.

.

Masa mengalir begitu cepat, bahkan air yang jatuh dari langit tak terhitung jumlahnya. Sasuke sejenak menatap langit kelabu di atasnya. Ini sudah hari keduanya bekerja sebagai cleaning service di sebuah perusahaan. Ia bersyukur, setidaknya pada bidang pekerjaan inilah yang tidak mempunyai hubungan dengan Uchiha. Sehingga ia tak perlu khawatir soal ditolak atau dicekal seperti halnya di Amerika dan berakhir menjadi homeless.

Sasuke sejenak melamunkan hubungan mereka yang terbilang cukup baik akhir-akhir ini. Semua berjalan diluar dugaannya. Yang terpenting wanita itu jadi terus tersenyum lagi padanya. Ucapan selamat jalan serta penyemangat dari Hinata kini bagai poin penting ketika ia mulai berangkat kerja. Tak lupa raut kekhawatiran saat melihat wajahnya yang masih luka kecil menambah rasa kelapangan hati.

Berbanding terbalik dengan cuacana pagi ini, Sasuke tanpa sadar mengulas senyuman tipis. Dengan memikirkan ini saja, jantung seakan berdebar menyambut sukacita. Ia merasa seperti hidup kembali.

"Hinata!"

Lamunan Sasuke buyar seketika, ia sontak bersembunyi kala mendengar suara yang tak begitu familiar. Serentak ia melihat ke sumber suara seraya menaikkan maskernya. Tak jauh darinya, Hinata yang menuju lift berhenti karena suara panggilan orang itu. Sasuke lantas menguping sambil pura-pura memeriksa peralatan kebersihannya dan melihat daftar kerjanya.

"Hei, Kiba-kun, gimana dinas kalian?"

Suara riang Hinata menyentil batin Sasuke.

"Sedikit kacau!" decak Kiba, "Yah, masih bisa diatasi sih... Tapi si penyuka serangga itu lebih dingin saat gak ada kau Hinata."

"Setidaknya Shino-kun itu pro, dan penyumbang ide terbanyak di tim kita."

"Mau dia pro atau sok pintar, tapi kalau dikit-dikit baper... Buat apa coba?!" Ujar Kiba yang mengutarakan semua isi hatinya selama kerja di luar kota beberapa dengan sahabatnya dari kecil, "Emangnya dia cewek?!"

Hinata sontak tersenyum tipis, dan menepuk pundak pria seraya menyemangatinya. Sementara itu, Sasuke yang merekam kejadian itu hanya terdiam. Entah kenapa, ia tak suka keakraban mereka.

"Sudah... Sudah. Yang terpenting, kalian harus bantu aku dulu dalam iklan kali ini."

"Siap, Bu Manajer."

Kiba kemudian menekankan tombol lift, sedangkan Sasuke dengan sigap berdiri di samping mereka tanpa sepengetuhaan. Begitu pintu lift terbuka, mereka bertiga pun masuk.

"Lalu bagaimana kabarmu Bu Manajer?"

"Seperti yang kau lihat, aku baik." balas Hinata yang mengambil ponsel, lalu mengetik sebuah pesan.

[Hari ini kayaknya aku lembur deh. 😞 ]

Sasuke yang merasa ponselnya bergetar lantas mengambilnya, ia pun tanpa sadar tersenyum begitu tahu Hinata tengah mengirim pesan padanya.

'Mana pake emoji lagi,' imut pikir Sasuke.

Pria itu pun diam-diam mengintip Kiba dan Hinata yang berdiri di depannya. Ia sangat risih saat tahu jarak Kiba begitu dekat dengan istrinya.

"Mm... Btw, aku denger gosip besar-"

Ting.

[Terus aku gimana? Yah, gak jadi nih makan malam di luar? 😢]

PernikahanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang