by sirhayani
part of zhkansas
23
Aku tak bisa berkata-kata. Napasku rasanya terhimpit di tenggorokan.
"Gue udah tahu soal diri lo yang asli." Noah kembali bicara dan membuatku menutup mulut. Aku merasa mual. "Ada banyak cerita yang pengin gue bagi ke elo. Datang sekarang juga ke lokasi yang barusan gue kirim. Jangan beritahu siapa pun. Lo tahu kan gimana akibatnya kalau main-main sama gue?"
Panggilan itu diakhiri Noah.
Pikiranku kusut.
Aku tahu bahwa mendatangi Noah sekarang sama saja dengan mencari musibah, tetapi apa yang harus aku lakukan jika tidak menuruti perkataannya? Diriku yang asli bisa terancam. Aku tak ingin Noah mendapatkan kelemahanku. Aku juga harus perlu tahu apakah dia benar-benar mengetahui siapa diriku yang asli atau hanya sekadar tahu bahwa yang di dalam raga Zoey bukan jiwa Zoey melainkan jiwa orang lain.
Kemungkinan terbesarnya adalah jiwa Noah di masa depan memasuki raganya sendiri di masa ini. Hal itu menjadi penyebab aku merasakan perbedaan dari dirinya. Sikapnya barusan juga sama mengerikan dengan Noah yang ada di ingatan terakhir Zoey.
Apakah iblis itu melakukan kontrak dengan Noah juga?
Pikiranku tak bisa diam.
Aku sudah berada di depan apartemen Noah. Aku setengah sadar keluar dari rumah di mana semua orang sudah tidur. Aku setengah sadar berjalan keluar dari perumahan. Aku setengah sadar saat memesan pengemudi mobil secara daring. Aku pergi hanya mengenakan pakaian tidur; baju berlengan panjang dan celana panjang berwarna hitam.
Ini bukan hipnosis, melainkan karena aku tak bisa mengontrol tubuh dan pikiranku agar berjalan seirama.
Noah muncul di lobi dan berjalan menghampiriku yang berdiri dengan tatapan kosong di depan pintu apartemen. Cowok itu membuka jaketnya, lalu menaruhnya di kedua pundakku.
"Lo cuma pakai pakaian setipis ini?" Noah memeluk bahuku dari samping dan menuntunku memasuki apartemen ini.
Aku tak bisa melakukan apa pun selain menurutinya. Apa yang harus aku lakukan? Pada akhirnya, aku tetap akan bertemu Noah untuk mendapatkan cintanya, kan?
Aku tak bisa memikirkan jalan keluarnya. Aku sibuk menahan diri untuk tidak menjauh dari sentuhan Noah. Meski tak ada satu pun dari kulit kami yang bersentuhan karena terhalang oleh kain dari pakaian, tetapi ingatan dalam lokasi kamar yang penuh dengan teriakan pilu Zoey masih saja membuatku merinding.
Kami tiba di unit apartemennya. Dia membawaku duduk di sofa dan yang aku lakukan hanya diam seperti boneka. Noah berlutut di hadapanku. Cowok itu mendongak dan melemparkan senyum tipis.
"Kenapa muka lo tegang dari tadi?"
Aku membuka bibir. "Dari mana lo tahu soal iblis itu?"
"Oh, lo penasaran?" Noah menyapu pipiku dengan tangannya, membuatku refleks menepisnya. Dia pun terkekeh, tetapi tak mempermasalahkan penolakanku itu dan lebih memilih menjawab pertanyaanku. "Dia datengin gue dan gue lakuin kontrak bareng dia."
"Sekarang ... jiwa lo dari tahun 2022?"
"Iya, jiwa dewasa gue menyatu dengan jiwa gue yang baru dewasa ini. Gue enggak bisa hidup tenang tanpa kehadiran lo di sisi gue, Zoey."
"Gue. Bukan. Zoey."
"Lo tetap Zoey di mata gue," katanya. "Siapa pun jiwa yang ngisi raga lo, raga lo tetap Zoey, kan? Milik gue."
"Apa...?"
"Gue enggak peduli siapa yang ada di tubuh Zoey. Intinya Zoey hidup. Itu aja."
Pada intinya, Noah hanya peduli Zoey secara fisik.
"Mudah juga buat lo datang, tapi sayangnya gue belum tahu seperti apa diri lo yang asli." Noah tersenyum. "Gue hanya peduli Zoey. Siapa pun jiwa yang ada di dalam tubuh Zoey, dia tetap Zoey bagi gue. Di pandangan mata gue."
Dia terus mengulang hal itu.
Noah berdiri. Aku mendongak ketika dia menunduk sementara kedua telapak tangannya dia sangga di atas sandaran sofa, menaruhnya di dekat bahuku. "Gue pastiin kita akan hidup di sini ini selamanya."
Aku menatapnya datar. "Gue pasti berhasil kembali."
Dia tersenyum miring. "Berarti lo yakin bisa buat gue jatuh cinta?"
Secara tak langsung, Noah mengaku bahwa dia tak mencintai Zoey.
"Gue enggak mungkin jatuh cinta." Noah tersenyum samar. "Zoey selalu bilang kalau gue enggak mencintai dia, tetapi cuma obsesi buat milikin dirinya sepenuhnya. Zoey benar. Gue hanya menginginkan Zoey terus ada di sisi gue. Bahkan jika Zoey hidup tanpa jiwa, selama ada raganya di sisi gue, gue akan tetap menginginkan cara itu daripada enggak milikin dia sama sekali, tapi ternyata ada hal yang lebih baik daripada hidup dengan raga tanpa jiwa, ya? Tubuh Zoey dengan jiwa orang lain itu jauh lebih baik. Gue bisa berinteraksi dengan Zoey secara normal."
Iblis tetaplah iblis. Dia memberikan perjanjian kepada Noah juga. Iblis itu bahkan mengatakan kepada Noah cara agar aku bisa kembali.
Aku lega. Dia tak tahu dan tak peduli dengan diriku yang asli. Namun, tetap saja aku harus waspada. Orang seperti Noah bisa menjadikan diriku yang asli beserta Mama sebagai kelemahanku. Sepertinya, iblis itu masih menyembunyikan privasiku dari Noah.
"Lo gila," gumamku, memandangnya penuh benci.
"Pengin dengar sebuah berita besar?" Dia menynggingkan senyum tipis. Cowok itu menegakkan punggungnya. Dia berdiri. Tangan kirinya masuk ke dalam saku celana sementara tangannya yang lain sibuk dengan ponselnya. Aku meremas celana tidurku sembari memejamkan mata, lalu membukanya beberapa detik kemudian sambil menghela napas panjang. Noah menyodorkan ponselnya padaku dan memperlihatkan sebuah foto di jalanan malam yang mengerikan.
Apakah ... sesuatu yang berair di aspal itu adalah darah segar manusia yang baru saja mengalami kecelakaan hebat? Serpihan-serpihan motor berantakan di jalanan. Seseorang tergeletak mengenaskan tak jauh dari motor tersebut. Dan ... apa itu ...? Jalanan yang sedikit gelap karena hanya dicahayai oleh lampu jalanan membuat semuanya terlihat samar-samar, tetapi aku masih bisa mengetahui bahwa kecelakaan hebat itu terlalu mengerikan untuk dilihat. Aku menutup mulutku sambil memejamkan mata.
"Sepertinya, gue bakalan ngasih orang suruhan gue tip yang banyak." Suara Noah terdengar senang. "Sampai ususnya berceceran di jalanan. Menakjubkan."
Aku tak bisa berhenti menangis saat menyambungkan maksud Noah memperlihatkan foto kecelakaan itu.
"Cowok lo mati di tempat." Tangan Noah menangkup wajahku. Aku terpaksa membuka mata dan melihat senyum bahagianya. "Sekarang, lo bukan milik siapa-siapa lagi selain milik gue, Zoey."
Aku terisak tanpa bisa mengucapkan sepatah kata.
Mahardika ... aku nggak bisa melakukan apa pun untuk kamu.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Make Them Fall in Love with You
FantasySELESAI ✔️ Aylin Naira kembali ke masa remaja dan jiwa 22 tahunnya dipaksa memasuki tubuh siswi primadona sekolah bernama Zoey Putri Abigail. Dia boleh kembali, tetapi harus berhasil membuat tiga cowok jatuh cinta padanya; Noah Kahil, psikopat gila...