hari ini adalah hari terakhir mereka di villa ini, jadi kisedai dan kedua tamunya mengabiskan waktu dengan berski, chihiro pergi ke pemandian air panas di kaki gunung yang terkenal sangat berkhasiat.
hingga tiba tiba pukul 1 siang gempa bumi terjadi tidak kecil tetapi tidak besar juga, namun cukup untuk membuat longsor salju,
jadi menara petugas segera mengevakuasi, para pengunjung ski begitu pula kisedai dan para tamunya, tanpa ingat kalau kuroko masih di dalam vila, tertimbun salju yang cukup tinggi hingga menutupi atap,
". . ." kuroko yang melihat ke sekeliling jendela untungnya terkunci jadi tidak ada salju yang masuk, kualitas dari material villa cukup kokoh untuk bisa di hancurkan longsor.
DI TEMPAT LAIN
di tempat evakuasi dimana petugas mengumpulkan seluruh pengunjung ski, tampak kisedai begitu pucat,
"Aominecchi apa kau sudah menghubungi kepolisian daerah sini ssu!?" ucap kise mendesak aomine,
"BERISIK!
AKU SEDANG MELAKUKANNYA!" ucap Aomine,
"Shintaro, kesempatan tetsuya selamat berapa persen?" ucap akashi,
"villa itu memiliki ke kokohan yang tidak di ragukan nodayo,
kalau dia menjalaninya dengan menggunakan fasilitas seperti makanan, penghangat ruangan, dan tidak ada yang rusak nodayo, dalam waktu 7 hari pun dia bisa di selamatkan nodayo" ucap midorima,
"tapi bisa instalasinya error~?
berapa persen kuro-chin bisa selamat?
apa lagi di lihat dari karakteristiknya yang tidak mau mengambil yang bukan hak nya?" ucap murasakibara,
"Kalau instalasi rusak, dan dia tidak mau mengkonsumsi makanan yang tersedia, nodayo.
kurang lebih 3 hari dia tidak akan selamat nodayo" ucap midorima,
"Daiki, kerahkan tim sar dan medis sesegera mungkin" ucap akashi,
"jadi mistress kalian ini kenapa tidak kalian katakan sejak awal?" ucap shuzo,
". . . ." seketika kisedai langsung menatap shuzo dengan tatapan tajam,
"tolong tenanglah, shuzo-san tidak bermasuk, berkata kasar.
dia tahu kalian memperlakukan anak itu berbeda, tetapi karena kalian tidak memiliki hubungan apapun jadi dia berucap seperti itu" ucap shuzo,
"Kurasa kalau kalian meresmikan hubungan kalian, tidak akan ada yang protes bukan?" ucap shuzo mengecup pipi chihiro.
". . ." ke limanya terdiam,
.
.
.
Kuroko bertahan hanya dengan memakan buah dan air yang tersedia di kulkas, padahal banyak makanan bergizi lainnya, tapi tidak dia sentuh sama sekali,
menyalakan perapian, menyalakan heat lantai, tetap saja villa yang tertimbun longsoran salju ini, sangat dingin bagai freezer.
Kuroko tertidur di kamarnya, dengan selimut seadanya.
"sampai kapan aku akan bertahan di sini?" lalu kuroko kembali tertidur, setelah meminum 5 pil obat alergi yang memiliki efek tidur.
tanpa terbangun, dia tertidur 3 hari lamanya,
"TETSU! OI TETSU!?" Aomine, yang melakukan penyelamatan bersama dengan polisi setempat.
aomine mangangkat tubuh kuroko yang berselimutkan kain tipis, tubuh kuroko yang pucat dan masih memiliki denyut nadi meski samar,
setelah penyelamatan, kuroko langsung di bawa ke rumah sakit,
midorima memeriksa darah kuroko dan di dapati kandungan obat tidur yang cukup tinggi.
'apa dia mencoba untuk mati dalam tidurnya nodayo?' karena cara ini biasanya di gunakan untuk bunuh diri, berdanya biasanya menggunakan arang briket di dalam ruangan tertutup.
4 hari kemudian kuroko terbangun di rumah sakit,
"????" tampak kamar itu sangat luas, dimana meja di sana penuh dengan cangkir kopi.
tampi anehnya kuroko tidak bisa melihat wajah mereka, hanya muka dengan warna hitam yang menyelimuti wajah mereka,
tapi rambut dan bibir yang kuroko bisa lihat.
"SHintaro" ucap akashi yang berada tidak jauh dari kasur kuroko,
"wakatta, nodayo" midorima lalu menyalakan senter, dan menunjukkan dua jarinya.
"apa kau bisa melihat jari ku, ada berapa nodayo?" ucap midorima,
"du-dua" ucap kuroko pelan,
"ka-kalau di dengar dari suaranya, apa anda mi-midorima-san?" ucap kuroko tampak menajam kan matanya.
"!!?????"
"gomen, tapi entah kenapa aku tidak bisa melihat semua wajah yang ada di ruangan ini,
gelap, hanya warna hit-" ucap kuroko melihat datar, tapi dia bisa melihat bibir mereka,
"Oi Midorima, apa maksudnya tetsu!?" ucap Aomine, tampak wajah Midorima sama pucatnya dengan Kuroko,
"Ini adalah trauma paska kecelakaan, nodayo" ucap Midorima,
"Dan bagaimana bisa sembuhnya ssu!?" ucap kise,
"itu tidak bisa di sembuhkan oleh orang lain" ucap murasakibara dengan nada kecewanya.
"murasakibara benar nodayo.
trauma adalah hal yang hanya bisa di sembuhkan oleh waktu nodayo, bisa 1 tahun, bisa besok dan bisa tidak sembuh, nanodayo" ucap midorima,
seketika ruangan menjadi hening~
"kebetulan akashi-san/Midorima-san/murasakibara-san/aomine-san dan kise-san ada di sini,
aku ingin mengundurkan diri sebagai cleaner" ucap kuroko sebenarnya sangat menyayangkan karena pekerjaannya di gaji sangat besar.
"TIDAK BISA!" ucap akashi tiba tiba,
"ke-kenapa?" ucap kuroko cukup terkejut,
dan semenjak hari itu kuroko yang masih belum bisa melihat wajah orang orang, tetap bekerja sebagai cleaner untuk mereka,
Kuroko yang kini berada di apartemen akahsi tengah membereskan pakaian akahsi, sedang akashi pun tengah ada disini bekerja di rumah agar kuroko tidak melarikan diri.
"ano, akashi-san.
besok bolehkah aku pergi sebentar" ucap kuroko yang tengah melipat pakaian akashi di samping akashi yang tengah bekerja depan laptopnya di ruang tengah.
"hmp?
kemana?" ucap akashi,
"aku ingin mengunjungi makam kedua orang tua ku" ucap kuroko,
"besok kamu akan bekerja di rumah midorima bukan?
maka minta dia antarkan kamu ke makam" ucap akashi,
"wakarimashita" ucap kuroko,
"dan jangan coba untuk melarikan diri tetsuya, karena itu mustahil" ucap akashi,
"wa-wakarimashita" ucap kuroko masih belum bisa melihat wajah akashi.
TAP TAP TAP TAP
"Apa kau masih belum bisa melihat wajah ku, tetsuya?" ucap akashi mendekati lalu meraih wajah kuroko untuk menatap ke arahnya,
dan kuroko pun mengangguk pelan.
namun sayang hal itu tidak semulus yang seharusnya,
Midorima dan kuroko sampai di pemakaman, namun karena profesinya yang seorang dokter jadi dia terlalu sibuk dengan panggilan panggilan darurat,
sedang kuroko mengambil air di sumur untuk membersihkan batu makam kedua orang tuanya,
-membersihkan rumput liar
-membersihkan batu nisan dengan air yang di timba dari sumur,
-menata sesajian,
-dan membakar dupa lalu berdoa,
tapi saat kuroko hendak berdoa, tiba tiba
BUKKKK!!
CRRRIIIIIIIITTTTTT BRRUUUMMMMMM
suara sesuatu terbentur keras, dan di susul suara rem roda mobil berganti menjadi tancap gas,
"!!????" midorima yang menyadari ada hal yang aneh pun mulai berlari ke arah makam dimana kuroko harusnya berada, hanya berkacakan darah di sudut batu makam bercampur air yang tumpah di tempat shake.
midorima yang menyadari kalau kuroko telah di culik dan orang yang bertanggung jawab adalah pengendara mobil ugal ugalan tadi,
dengan berlari dia segera membuka mobilnya dan mengatur auto drive, kecepatan yang di atur tinggi, juga sembari menghubungi kisedai.
PIPPP PIPPP PIPPPP
'Ada apa tumben kau-'
'KUROKO DI CULIK NODAYO!
AKU SEDANG MENCARI MOBIL PENCULIKNYA NODAYO'
'!!?????'
.
.
.
DI TEMPAT LAIN
"bangun!" ucap satu dari 3 orang yang menculik kuroko, tampak ada pria yang tengah duduk di atas kursi di hadapan kuroko, sedang ke 2 lainnya berdiri di belakang pria itu,
"egh~?" kuroko merasa kepalanya sakit tampaknya ada darah yang mengering di keningnya,
dia tidak bisa melihat wajah yang di hadapannya tetapi dia bisa melihat warna rambut mereka.
". . .?"
"ku dengar, aomine sangat perduli padamu~
apa kau simpanan barunya?
tak kusangka dia yang menyukai tubuh wanita bisa jatuh pada pria kecil seperti mu?" ucap pria yang duduk itu,
"da-re?" ucap kuroko.
"aku?
aku adalah saingan dari aomine daiki, namaku haizaki,
kuroko tetsuya-kun" ucap pria itu dengan angkuhnya,
"saya hanya cleaner service saja" ucap kuroko datar,
"jangan bercanda!
kalian lucuti pakaiannya" ucap haizaki dingin,
"!!???
ya-yamete-" ucap kuroko mulai pucat, melihat itu membuat haizaki senang, seringainya semakin lebar setelah tubuh kuroko di lucuti meninggalkan pakaian dalamnya saja,
"PFFTTTTT!!??
PANTAS SAJA DIA TIDAK LAGI PERGI BERMAIN!" ucap haizaki menahan senyum lebarnya,
melihat tubuh kuroko yang begitu mulusnya tanpa luka, putih bersih bagai keramik,
tubuh kuroko gemetaran, kedinginan sekaligus ketakutan, kedua tangannya di pegang oleh anak buah haizaki, meski ke tiganya berada di gudang kosong, tapi udara tetap dingin.
"Bagaimana bila aku juga ikut mencicipi-" ucap haizaki menyentuh wajah kuroko, kuroko yang sangat ketakutan seolah akan menangis,
tetapi belum selesai haizaki berucap, tubuh dua pria yang memegani kedua tangan kuroko sudah terhempas ke depan kuroko.
BUUUKKKKKKK BRUKK BUK BUKK BUK
"KAU BERANI BERANINYA!" ucap aomine yang muncul di kiri kuroko,
"KOROSU!!" ucap kise yang muncil di kanan kuroko,
"?????" kuroko terkejut kalau kisedai sudah datang untuk menyelamatkan orang sepertinya,
"ayo kembali" ucap akashi menyelimutkan tubuh kuroko dengan coat yang dia gunakan,
"Biar aku saja aka-chin" ucap murasakibara mengangkat tubuh kuroko,
"aku akan memeriksa kuroko dulu nodayo" ucap midorima,
"SHUOGO!KAU SUNGGUH MEMBUATKU KEREPOTAN!" ucap aomine membuka mulutnya lebar sangkin kesalnya,
"tch!
harusnya kau datang lebih lama lagi, daiki.
biar aku bisa mencicipi simpananmu itu dul-" ucap haizaki, langsung di tendang oleh kise,
"jaga bicaramu ssu!" ucap kise sangat kesal.
"kau tahu siapa aku?" ucap akashi menatap haizaki tanpa menundukkan kepalanya,
"....?"
"namaku adalah akashi seijuuro,
aku bisa membuatmu kehilangan kepala tanpa tuntutan, aku bisa membunuh seluruh keluargamu bahkan tanpa menggerakkan jariku sekalipun,
aku bisa membuat hidupmu di bawah kemiskinan tanpa kau tahu,
jadi berhentilah dan matilah, hmp~"
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
FATHERS BOYFRIEND
Short Storykuroko...kedua orang tuanya yang tidak kuat dengan cobaan ini memutuskan untu melakukan bunuh diri bersama, kuroko di beri obat tidur di makanannya, keduanya pun meminum obat tidur dan menyalakan arang briket di dalam kamar kecil yang sengaja di tu...