1 bulan berlalu dan mereka sudah kembali ke jepang, kuroko yang kini tinggal di sebuah rumah dengan lantai 5, lantai paling tinggi adalah milik akashi, di bawahnya milik midorima, bawahnya lagi adalah murasakibara di bawahnya aomine dan lantai dasar adalah kise,
seperti sebelumnya kuroko meminta ijin untuk tetap melakukan tugasnya membersihkan rumah ini, meski akashi dan yang lain tidak berkeberatan kalau kuroko tidak melakukannya sekalipun,
hari ini midorima menginap di rumah sakit karena akan ada operasi besar besok,
aomine tengah menangani kasus di luar kota,
sedang kise tengah tour fansion show di luar negeri.
TING TONG TING TONG
"hai"
"tadaima, kuro-chin" ucap murasakibara melihat kuroko tampaknya habis mandi karena rambutnya yang basah dan wangi sabun yang menyeruak,
"okaeri, murasakibara-san" ucap kuroko,
"apa kau sudah makan?" ucap murasakibara singkat,
"sudah, kalau begitu aku akan menghangatkan kembali makanan untuk mu" ucap kuroko,
"ya, tolong panggil aku bila sudah selesai.
aku ingin berganti pakaian dahulu" ucap murasakibara.
"wakarimashita"
15 menit kemudian kuroko sudah selesai dengan makanan yang sudah dia hangatkan, lalu kuroko pergi ke lantai 3 dimana murasakibara berada,
TOK TOK TOK
TOK TOK TOK
"Murasakiba-san, makanan sudah-?" kuroko terkejut saat melihat murasakibara yang tengah menggunakan handuk saja untuk menutupi tubuh bagian bawahnya saja,
"are, kuro-chin~?
apa makanannya sudah selesai di hangatkan?" ucap murasakibara bukannya berpakaian dia langsung mendekati kuroko,
"ha-hai sudah"
"Kemarilah kuro-chin" ucap murasakibara menuntung kuroko untuk duduk di atas kasur miliknya,
"mu-murasakibara-san?" wajah kuroko memerah padam,
"apa luka di kepala mu masih sakit~?" ucap murasakibara,
"iie" ucap kuroko menggeleng pelan,
CUP~
"baguslah~" ucap murasakibara mulai mencumbui leher kuroko setelah mengecup kening kuroko,
pukul 7 malam akashi kahirnya pulang,
CEKLEK~
"hmp, tampaknya ada yang sedang bersenang senang tanpa mengundang ku?" ucap akashi yang kini berada di ambang pintu kamar murasakibara,
sedang di atas kasur panas milik murasakibara tampak kuroko tengah duduk di atas batang yang meneroboh ke dalam hole miliknya,
"eghhh ahhhhhh o-ahh okae-ahh ri, ahh aka-shi- ahh san" ucap kuroko bersusah payah karena murasakibara yang terus memompa hole kuroko tanpa membiarkannya istirahat,
"aka-chin, ku kira kau pulang telat" ucap murasakibara,
"maksudmu melewatkan kesenangan ini?
jangan tercanda atsushi" ucap akashi lalu membuka pakaiannya dan membiarkannya berceceran di lantai, lalu ikut naik ke atas kasur,
perlahan murasakibara mencondongkan tubuh kuroko agar menhandap ke arah tubuh akashi,
"jangan hanya atsushi saja, kuroko.
biarkan aku juga ikut menikmatinya juga" ucap akashi,
"emp~" kuroko perlahan mulai memanjakan batang akashi perlahan tapi pasti, dia mengulum pelan hingga mulutnya kesusahan untuk memasukkan seluruh batang akahsi,
"jangan memaksakan dirimu, tetsuya.
nanti mulutmu yang akan terluka" ucap akashi sembari mengusap wajah kuroko lembut.
lalu murasakibara mulai kembali memompa hole kuroko, alhasil tubuh kuroko ikut bergerak begitu pula mulut kuorko yang tengah memanjakan batang akashi,
"emphhhhhh empppphhh hmppppp"
murasakibara dan akashi bergantian memanjakan hole kuroko hingga benih mereka memenuhi perut kuroko,
meski mereka tidak menikahi kuroko, tapi hubungan kuroko dengan ke 5 kisedai, mulai lebih intim lagi layaknya suami istri, bukan lagi bos dan bawahan.
hingga kini kuroko hamil sungguhan, dan melahirkan 5 anak kembar, anak pertama bernama Asano, Seiya, Nagisa, Karma dan Seichi.
.
.
.
20 TAHUN KEMUDIAN~
dimana Kuroko dan kisedai sudah wafat semua, tetapi perusahaannya kini masih di genggam oleh para orang kepercayaan hingga pewaris yang asli sudah cukup usia dan bisa meneruskan,
tapi entah bagaimana ceritanya tiba tiba rumah kedatangan tamu,
TING TONG TING TONG
"Seichi, tolong buka pintu dan lihat siapa yang datang berkunjung, aku tidak ingat ada orang yang membuat janji bertemu" ucap Asano,
"Hai, nii-san" ucap Seichi, tapi belum sempai seichi membuka, dia sudah terjatuh karena terkejut,
BRUKKK!!
"!???
Seichi ada apa?" ucap Karma berlari paling cepat, di ikuti dengan Seiya, Asano dan nagisa.
"To-to-to-san~" ucap Seichi cukup pucat melihat ke arah camera depan rumah.
Asano memencet tombol speaker lalu,
"ada perlu apa dan dengan siapa saya berbicara" ucap Asano.
'aku datang untuk berkabung, namaku adalah Seiji, dan orang yang di belakangku adalah adik adikku,
aku datang membawa surat dari nijimura shuzo' ucap Seiji,
CEKLEK
"!???" pintu di buka dan masuklah Seiji, Arima, NOwaki, Aoi dan Kou, mereka sangat terkejut melihat betapa miripnya orang yang masuk ini dengan tou-san mereka, bahkan cara bicaranyapun sama,
"Ku dengar Asano adalah anak yang paling tua di sini, bisa aku tahu yang mana?" ucap Seiji, sedang yang lainnya tidak berbicara sedikitpun, hanya menggunakan pakaian hitam begitu elegan dan tampan.
"Saya" ucap Asano maju ke hadapan Seiji yang kini berusia 20 tahun, sedang asano 15 tahun, baru masuk SMA,
"Silahkan masuk ke ruang tengah" ucap Seiya,
"aku akan menyiapkan minum" ucap Nagisa.
15 meni kemudian, semua sudah berkumpul di ruang tengah,
"Baikalah, nodayo.
ini adalah surat dari notaris yang tou-/akashi-san sebelum dia meninggalkan kami di dalam hak asuh senpainya, nijimura shuzo, nodayo"
amplop coklat yang besar itu berisi surat notaris, yang menjelaskan hubungan darah antara Seiji, Arima, Nowaki, Aoi dan Kou dengan kuroko dan kisedai.
yang berarti ke 5 nya adalah kakak kandung dari Asano tachi,
tapi mereka tidak memiliki hak apapun atas harta dari tou-san mereka, karena hak itu sudah pasti di berikan pada Asano, dan adik kembar nya.
dan di surat lain dari nijimura shuzo, yang membuat permohonan untuk membiarkan Seiji tachi untuk membantu Asano bila terjadi sesuatu pada kuroko dan kisedai,
selama asano tachi masih di bawah umur dan belum bisa mewarisi usaha tou-san mereka, seiji tachi akan membantu mereka mengurusnya sampai asano cukup umur, lulus SMA.
meskipun begitu, Seiji tachi tidak memiliki hak untuk mengambil apapun dari perusahaan maupun harta dari tou-san nya, bila ada kecurigaan menyalah gunakan kekuasaan maka penjara adalah ganjarannya,
"!???
jadi kalian adalah kakak kandung kami, yang di rawat oleh Shuzo-ji san di inggris?" ucap Asano,
"ahh~
benar" ucap aoi santai,
"tapi, bukankah ini tidak menguntungkan kalian sama sekali dengan membantu kami?" ucap Seiya.
"Kau benar sekali ssu,
tapi kami tetap ingin membantu ssu" ucap kou,
"Bila kalian melakukan hal salah maka penjara hukumannya, tidakkan tou-san terlalu kejam?" ucap Nagisa,
"kalau kalian kira mereka malaikat yang baik itu, kurasa kalian belum mengenal mereka dengan sangat baik~" ucap nowaki,
"Se-setidaknya tou-san sangat baik pada kami~" ucap Seichi,
"Kau betul sekali,
tapi apa yang kami lakukan saat umur 5 tahun lalu adalah kesalahan yang berakibat pada kami yang kehilangan nama keluarga kami" ucap Asano,
"kesalahan apa yang-" ucap karma,
". . ." seketika Seiji dan ke 4 lainnya menatap karma dingin, seolah tidak ingin membahasnya,
"hah~, wakarimashita,
sebelum silahkan anggap rumah ini rumah kalian juga nii-san tachi,
silahkan tempati kamar yang kosong, dimanapun kalian inginkan" ucap Asano,
"!??"
"dan nanti malam, mari kita perkenalkan diri kita lagi" ucap nowaki dengan nada malasnya,
"nii-san betul" ucap nagisa, lalu setela itu mereka pergi ke pemakaman dan kembali malam harinya dengan koper dan tas di tangan berikut dengan peralatan kerja,
.
.
.
di lantai paling atas di isi oleh Asano dan Seiji,
lantai kedua, Arima dan Seiya,
lantai ke tiga, nowaki dan nagisa,
lantai ke empat, karma dan aoi,
lantai dasar adalah kou dan seichi.
.
.
.
senin pun tiba, nowaki di bantu nagisa memasak di dapur untuk sarapan.
Seiji pergi ke perusahaan akashi dan memperkenalkan diri sebagai wakil Asano yang akan mengisi posisi kosong sampai asano cukup usia,
Arima pergi ke Midorima hospital,
Nowaki pergi ke hotel dan restoran milik murasakibara,
Aoi pergi ke kantor kepolisian pusat,
Kou pergi ke perusahaan enternainer dimana kise dulu bekerja.
sedang Asano dan ke 4 adik adiknya pergi menggunakan busway, bukan karena mereka tidak memiliki kendaraan tetapi karena mereka belum cukup usia untuk boleh membawanya sendiri,
.
.
.
PIPP PIPP PIPPP
'hai moshi moshi, nii-san' ucap Seichi.
'kalian dimana?' ucap aoi,
'kami sedang menunggu busway di halte dekat sekolah' ucap seichi,
'tunggulah di sana, aku akan sampai dalam beberapa menit lagi' ucap aoi,
'wakatta' ucap seichi menutup telponya,
"siapa?" ucap Asano,
"Aoi-nii, katanya dia akan menjemput kita" ucap seichi,
"Oia, tadi kau bukannya di panggil guru ke ruang guru?" ucap karma melihat ke arah asano,
"ah itu mengenai kandidat ketua osis, bukan hal penting" ucap asano tampak wajahnya sedikit merah,
"nii-san apa kau baik baik saja?" ucap Seiya,
"Nagisa apa kau membawa spare masker?" ucap Asano.
"sebentar nii-san" ucap Nagisa yang memiliki alergi pada dingin jadi dia selalu bawa masker,
setelah itu 10 menit kemudian, Mobil berwarna navy sampai di depan halte,
"masuklah" ucap aoi membuka kaca jendelanya, karma duduk di samping supir,
Nagisa, Seiya dan seichi di kursi tengah membiarkan Asano istirahat di kursi paling belakang agar bisa tiduran,
30 menit kemudian, akhirnya mereka sampai di rumah, tapi asano tampak lebih buruk dari sebelumnya.
"Asano-nii?" ucap nagisa cukup terkejut melihat ke kursi belakang dengan napas nya yang berat dan wajah yang sangat panas,
"!!???
kalian turunlah dulu, di rumah ada nowaki-nii, seiji-nii, katakan aku akan pergi ke rumah sakit" ucap aoi mengangkat tubuh asano ke kursi depan samping supir,
begitu sampai di rumah sakit, arima langsung menangani asano, dan di infus setelah di beri obat tidur,
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
FATHERS BOYFRIEND
Short Storykuroko...kedua orang tuanya yang tidak kuat dengan cobaan ini memutuskan untu melakukan bunuh diri bersama, kuroko di beri obat tidur di makanannya, keduanya pun meminum obat tidur dan menyalakan arang briket di dalam kamar kecil yang sengaja di tu...