Jangan lupa tinggalkan jejak pren
***
Beberapa bulan kemudian kehidupan seorang Arzlan semakin berantakan setelah ia memecat karyawan yang dapat di bilang karyawan kesayangan nya dan setelah nya kekasih tercinta nya selingkuh sungguh hal yg membuat nya terkadang kehilangan akal sehatnya
"Pak ar udah dong cukup minum nya" ujar bagas sang sekretaris yang sudah jengah melihat Arzlan yang masih minum padahal sudah mabuk
"Tidak saya masih ingin minum" ujar Arzlan pelan
Bagas pun menghela nafas berat dan melihat sekeliling sampai matanya tertuju pada seseorang yang ia kenali tanpa menunggu lama bagas segera menghampiri orang tersebut
"Van bisa bantu saya?"
Seseorang yang di ketahui Vano itu menatap bagas bingung dan penuh tanya bagas yang faham segera menarik tangan Vano untuk dapat mengikuti nya sedangkan Vano hanya pasrah saja
"Lho pak Arzlan kenapa?" ujar Vano bingung
Bagas pun menjelaskan semuanya apa yang terjadi dengan boss nya sampai menjadi seperti ini dan Vano dapat mengerti ya memang benar ia sudah tidak heran akan hal ini karena Vano sudah mengetahui tentang kekasih boss nya tersebut
"Gua udah tau sih sebelum nya" ujar Vano membuat bagas tercengang
"Hah gimana cerita nya?"
"Iya jadi beberapa bulan lalu tepat nya setelah gua di pecat pak Arzlan gua ke bar dan ternyata ada pak Arzlan sama kekasih nya namun sebelum itu diluar gua liat seorang laki-laki yang lagi berdebat sama satpam dia nyariin pacar nya pak Arzlan dan cewek itu minta masuk namun ga di kasih seperti yang kita tau di sini bukan sembarangan orang bisa masuk kan?"
Bagas mengangguk mendengar apa yang di jelaskan Vano
"Nah terus tuh cewek bilang kalau dia pacar nya si alea tapi satpam bodoamat yaudah gua masuk eh pas di dalam gua malah liat pak Arzlan yang terus di kasih alkohol sama pacar nya padahal udah mabuk berat yaudah gua samperin terus gua bilangin kalau di luar ada cowok yang ngajak ribut nyariin si alea"
"Jadi alea udah selingkuh pas masih pacaran sama boss?"
Vano mengangkat bahu nya kemudian menatap Arzlan yang sudah tidak sadarkan diri akibat efek alkohol
"Yaudah sekarang lo bantu gua yak buat nampung boss plis" bagas pun kembali membahas niat awalnya meminta bantuan pada Vano
"Kenapa harus di tampung kan dia punya rumah" ujar Vano
Bagas pun diam kemudian menatap Vano dengan intens Vano yang di tatap begitu pun hanya menaikan alis nya bingung dengan tatapan yang di berikan oleh bagas
"Kalau gua bawa dia pulang dengan keadaan gini gua takut di rumah nya ada bokap nya bahaya soalnya nanti nih anak kena pukul" ujar bagas
Vano pun diam memikirkan kata bagas barusan ia tidak ingin orang yang ia sayang terluka karena hal ini maka dari itu Vano menyetujui dan mengizinkan Arzlan untuk menginap dirumah nya
Ia dan bagas pun membantu Arzlan menuju mobil Vano dan setelah itu Vano berlalu pergi meninggalkan area bar
Di sepanjang perjalanan Arzlan terus saja bergumam pelan membuat Vano tanpa sadar tersenyum tipis karena ulah seseorang di samping nya.sesampainya di mansion Vano ia langsung keluar dan membawa Arzlan masuk kedalam dan menuju kamar
Melihat Arzlan yang sudah berbaring di kasur membuat Vano menghela nafas kenapa bisa jadi seperti ini?
"Makanya lo itu harus sadar gua suka sama lo bodoh" ujar Vano memaki Arzlan yang tertidur
"Bego sih ga nyadar kalau gua suka minimal peka dikit kek asu" sambung nya
Vano pun melepaskan baju Arzlan dan juga sepatunya setelah itu menuju kamar mandi untuk mengambil air hangat untuk membersihkan tubuh Arzlan dengan handuk kecil.perlahan dan telaten ia membersihkan tubuh boss nya itu kemudian setelah selesai Vano kembali ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya
Setelah siap ia berbaring di samping Arzlan kemudian entah keberanian dari mana Vano memeluk Arzlan dan membisikkan sesuatu ke telinga Arzlan
"Gua sayang lo ar i love you"
Setelah itu Vano terlelap sambil memeluk Arzlan dengan erat
To be happy