Hallo sayangku jangan lupa jejak nya happy reading
***
Udara malam begitu menusuk kulit bagi siapa saja yang berada di luar,namun hal itu tidak membuat seseorang yang saat ini di landa kegalauan terusik karena nya
"Apa yang sudah ku lakukan padanya"
Monolog nya pada angin malam. sekelibat kejadian malam itu benar benar kembali terngiang menghantui pikirannya,ada rasa menyesal mengatakan hal yang mungkin membuatnya jauh dari sang pujaan hati, arzlan menyesali kata-katanya pada vano malam itu
Tanpa menunggu lama, arzlan segera mengambil ponsel nya dan menelpon seseorang yang mungkin dapat membantu nya saat ini, ya semoga saja berhasil
"Gua tunggu tempat biasa"
Ujarnya pada seseorang yang baru saja ia hubungi. Dengan segera arzlan bersiap menuju suatu tempat untuk menemui seseorang yang tadi ia hubungi
***
"Van udah ya jangan nangis terus, lo jelek kalau terus nangis" ujar arsyel mencoba menenangkan vano
"Van kenapa dia sekejam itu sih sama gua" ujar vano
"Gua tau sakit tapi lo ga boleh larut terus begini, buktiin lo bisa dan lo jauh lebih indah,lo bisa dapetin lebih dari dia" ujar arsyel mencoba membangkitkan semangat vano
Vano pun terdiam sejenak memikirkan apa kata kata arsyel barusan.memang benar tidak seharusnya seperti ini, ia harus bangkit dan membuktikan dirinya bisa
"Oke makasih ya syel"ujar vano
Arsyel pun tersenyum dan memeluk sahabat nya itu,ia senang karena akhirnya vano bisa semangat lagi seperti sekarang
"Sama sama van udah ya jangan sedih lagi"
Vano hanya mengangguk sebagai jawabannya
"Manusia bejat itu lo zlan" ujar Erlangga, sepupu arzlan
"Gua gabisa jujur dengan mudah er" ujar arzlan
Erlangga hanya menghela nafas jengah, ia lelah dengan tingkah laku sang sepupu yang sudah kelewat batas ini
"Tapi ga gitu,lo pikir coba dia pasti sakit hati sama kata kata lo itu arzlan""Gua tau,makanya lo bantu gua minta maaf"
"Gua bantu tapi ga janji berhasil, dah gua mau pulang"
Setelah itu Erlangga meninggalkan arzlan sendiri di cafe tersebut
"Sialan lo er"
See u