Hallo bubbie jangan lupa mampir nya ninggalin jejak ya masa kamu kalah sama masa lalu mimin yg ninggalin jejak luka bwehe
Oke happy reading guys jangan lupa Vote nya wovyu
***
***
***
***
Satu bulan setelah pertemuan kini hubungan arzlan dan Vano semakin dekat ya bagaimana tidak perusahaan telah menjadi milik Vano sekarang dan tentu saja urusan kerja sama dengan perusahaan arzlan ia yang menjalankan mereka bertemu setiap hari dan semakin dekat
Seperti misalnya saat ini keduanya sedang berada disebuah taman kali ini bukan di jam kantor,arzlan sengaja membawa Vano untuk jalan katanya sih biar otak Vano lebih fresh dari pekerjaan yang sebelum nya menumpuk
"Pak" ujar Vano
Arzlan pun menoleh ke arahnya dan menghela nafas seperti nya ia lelah tau entah lah
"Sudah saya bilang jika tidak ada jam kantor dan kita sedang diluar jangan memanggilku pak saya tidak setua itu van" ujar arzlan.vano hanya mampu tertawa karena ia benar-benar lupa akan permintaan sederhana dari arzlan
"Haha maaf pak lupa lagian sih muka bapak kek om om ya wajar saya panggil pak" ujar Vano sengaja membuat arzlan kesal karena bagi Vano arzlan ketika sedang menggemaskan
"Terserah kamu Vano" finaly arzlan sedah marah dan tentu saja Vano tersenyum puas akan hal itu haha sungguh aneh
"Oke oke maafkan aku ya ka ar" ujar Vano mencoba membujuk arzlan
(Dia yang buat ngambek dia yang ngebujuk keren)
"Tidak"
"Maafin kak"
"Tidak mau"
"Yakin tidak mau?"
"Iya"
"Strawberry mau?"
"Mana?"
Vano pun tertawa puas kenapa rasanya ia sangat gemas kepada arzlan.sebenarnya arzlan adalah orang yang mudah untuk di bujuk apalagi kalau sudah di bujuk pakai strawberry buah kesukaan nya
"Nanti kita beli" ujar Vano dan arzlan pun mengangguk pelan
"Van kamu mau ga jadi pacar saya?" Ujar arzlan tiba-tiba membuat Vano terkejut
Tuhan tolong bantu Vano menetralisir kan detak jantung nya dan mengendalikan diri rasanya ia ingin teriak dan berkata iya namun harus tetap terlihat cool
"Yakin kak?" Ujar Vano meyakinkan arzlan
Arzlan pun memegang bahu Vano dan menatap Vano tepat di matanya keduanya saling tatap sampai detik berikut nya bibir arzlan menempel pada bibir Vano tidak ada lumatan hanya kecupan biasa saja
"Apa itu kurang meyakinkan untuk mu?jika ya saya akan lakukan hal lebih" ujar arzlan
Senyuman manis terukir di bibir Vano kemudian ia berbisik pelan tepat di telinga arzlan membuat empu nya tersenyum ah lebih tepatnya sebuah seringai yang menyeramkan
"Jika berani lakukan lah,buat aku mendesah di bawah mu sambil menyebutkan nama mu,daddy"
To be continued geys ingat vote oke loveyu