Pagi ini mereka sedang berkumpul di ruang TV, Sean sedang fokus dengan mainan barunya yang dibelikan oleh xiao zhan. Keduanya sedang membahas permasalahan hak asuh Sean dengan kepala dingin, tidak ada yang disembunyikan diantara keduanya. Wang yibo yang menceritakan seluruhnya, mulai dari ia bertemu dengan Sean di malam tahun baru dan xiao zhan yang mengatakan bahwa anaknya ini tinggal bersama orang tua mantan istrinya.
Saat Sean berusia satu tahun lebih, xiao zhan pindah ke Amerika tepatnya di Canada untuk mengurus perusahaan mendiang ibunya yang diambang kebangkrutan karena yang xiao zhan kelola di China itu milik mendiang ayahnya. Xiao zhan selalu mengirimkan uang untuk kebutuhan Sean selama berada di Canada. Satu tahu setelah pergi, keluar mantan istrinya tidak pernah mengirimkan foto Sean yang sedang melakukan apa saja kepadanya. Mereka selalu bilang 'sean baik-baik saja' tidak jarang pula mereka meminta untuk xiao zhan mengirimkan uang lebih dari sebelumnya untuk keperluan Sean padahal anaknya hilang.
Ketika pulang ke negaranya lalu menjemput Sean tanpa memberi kabar terlebih dahulu. Bibi dari mantan istrinya berkata 'bahwa Sean diculik tadi siang saat bermain' padahal kenyataannya Sean hilang tiga tahun lalu dan mereka tidak mencarinya malah dengan santai menikmati hari-hari.
Dan sekarang, yang diperdebatkan keduanya adalah hak asuh Sean. Sebenarnya wang yibo tidak memiliki hak apapun atas Sean karena dia tidak mengadopsi Sean secara hukum dan mengklaimnya sendiri sebagai anaknya. Mau diperdebatkan bagaimanapun wang yibo tidak ada hak asuh untuk itu.
"Bagaimana jika Sean sendiri yang menentukan dia ingin ikut dengan siapa" ucap wang yibo yang langsung ditolak oleh xiao zhan.
"Tidak, sudah jelas bahwa kamu tidak punya hak apapun jadi biarkan sean pulang. Biaya hidup Sean selama tiga tahun bersama kamu akan saya ganti, tinggal sebutkan berapa nominalnya"
Plak!
Suara tamparan yang keras membuat perhatian Sean teralihkan kepada keduanya.
"Kau pikir aku ini pengasuhnya!"
"Jika bukan, lalu apa?" Xiao zhan tidak membalas perih di pipinya malah dengan santai menarik pinggang wang yibo agar lebih dekat dengannya.
"Ingin menjadi ibunya, menikah dengan ku" bisik xiao zhan lalu dengan tidak sopan nya menjilati telinga bersemu merah karena marah itu.
Brakk
"Mati saja kau sialan!! Keluar dari apartemen ku sekarang!"
Dengan tidak berperasaan wang yibo langsung mendorong xiao zhan sampai terjungkal dan itu menarik perhatian Sean yang sedang bermain.
"Argghh.... Pinggang ku~"
.
.
."Mommy hikss Daddy kenapa?hikss... kok ada dokternya huueee Daddy mau matiii hiksss huuu..."
"Suttt... Sembarangan kalau ngomong, Daddy-nya Sean gak apa-apa, gak bakal mati" ucap wang yibo yang sedang menenangkan Sean.
Sedikit khawatir dengan xiao zhan, memangnya separah itu sampai harus menelepon dokter. Biarlah nanti ia bertanya dengan dokternya. Sean juga sudah cukup tenang bahkan mata sipit itu hampir terpejam, usapan dan pelukan hangat yang diberikan membuatnya nyaman walau dalam posisi duduk di pangkuan wang yibo.
"Sudut meja ini terlalu tajam" gumam wang yibo lalu melihat ke sekeliling apartemennya. Harus segera diatasi agar tidak mengenai Sean juga ketika sedang bermain, apalagi saat sendirian di rumah dan Wang yibo berada di kampus. Hal buruk bisa terjadi kapan saja tanpa diduga.
Wang yibo mengambil ponsel lalu membuka aplikasi toko online, ia akan memesan lewat online saja. Menggulir layar ponselnya meja benda yang di butuhkan sesuai dengan keinginannya.
