Bab 4

101 13 0
                                    


.

.

"Armed detective agency? rasanya aku memang pernah mendengarnya. tapi dimana?"
(y/n) membaca baris demi baris kalimat yang tertera di layar ponselnya dengan wajah serius. Ia duduk di tepi kasur sambil sesekali melihat ke arah pintu.
Ini sudah jam dua pagi, tapi ia malah terbagun dari tidurnya dan langsung membuka ponselnya begitu ingat dengan apa yang pernah temannya katakan.

"Mungkin itu ada hubungannya dengan manusia berkemampuan. aku juga pernah mendengar rumor tentang agensi yang menyelesaikan masalah seperti ini, (y/n). kenapa kau tidak cari tau saja?"

Ucapan temannya terus terngiang di kepala (y/n). Meskipun awalnya ia bersikap acuh dan tidak ingin terlalu memikirkannya, namun rasa penasaran itu selalu saja membuatnya merasa tidak tenang seolah menghantuinya.

"Hah..mungkin aku harus menanyakan langsung ke orangnya, tapi bagaimana caranya? membuat chuuya-san bisa mengingat semuanya?"

(y/n) menghela nafas. ia mematikan ponselnya dan berjalan keluar kamar untuk mengambil segelas air di dapur, mengingat kerongkongannya sudah sangat kering sekarang.
Melihat pintu dapur yang terbuka, gadis itu nampak heran karna lampu di sana terlihat masih menyala padahal ia yakin sudah mematikannya sebelum tidur tadi.

Ketika sampai di sana, (y/n) dikejutkan dengan keberadaan chuuya yang tengah berdiri di depan wastefel sambil memandangnya dengan wajah kaget, ekpresi yang sama dengan yang ia tunjukan sekarang.

"(y/n)-san?"

"Chuuya-san? kau sedang apa?"

Chuuya hanya diam tertegun, membuat gadis yang merasa penasaran itu akhirnya berjalan mendekat dan melihat chuuya yang tengah membasuh tangannya di wastafel.
Air di keran itu mengalir bersamaan dengan darah yang keluar dari telapak tangan chuuya, membuat (y/n) melebarkan mata karna kaget.

"Eh--kau terluka?! apa yang terjadi?!"

"Itu-"
Chuuya tidak jadi menjawab ketika (y/n) dengan panik mencari kotak P3K-nya, membuka semua tempat yang terlihat di dapur dan ruang tamu karna ia benar-benar lupa dimana menyimpannya.

"(y/n)-san, sudahlah. ini bukan luka yang serius"
ucap chuuya sambil kembali membasuh bekas darah di tangannya. sepertinya gadis itu tidak mendengar ucapannya karna masih sibuk mencari.
Chuuya lantas mengambil beberapa lembar tisu di atas meja dan menekan lukanya dengan tisu itu.

"Ah! ketemu!"
seru (y/n) dari ruang tamu.
Ia berjalan cepat menghampiri chuuya lagi dan menarik tangannya, mengarahkan agar pemuda itu duduk di kursi sementara (y/n) mengobati lukanya.
Chuuya nampak diam tanpa mengatakan apapun, memperhatikan bagaimana gadis di depannya itu terlihat cemas saat melihatnya membuat hatinya terasa hangat.

"Apa yang terjadi?"

Ada jeda beberapa saat sebelum chuuya menjawab karna ia malah terpana dengan sosok gadis di depannya itu.
dengan hati-hati (y/n) menuangkan beberapa tetes betadine ke atas telapak tangan chuuya yang terluka lalu membalutnya dengan kasa.

"Chuuya-san? Panggil (y/n) lagi yang sekarang menatapnya dengan alis terangkat satu.

"Ah--ya, aku tidak sengaja memecahkan gelas yang sedang kubawa tadi"
Chuuya nampak ragu saat mengatakannya.

"Bagaimana bisa?"

"Entahlah. padahal aku hanya membawanya, tapi tiba-tiba gelas itu pecah begitu saja"

Chuuya dan (y/n) sama-sama diam setelahnya.
gadis itu membalut luka chuuya dengan sangat rapi, bahkan untuk ikatan terakhir pada ujung kasanya di bentuk seperti sampul pita yang lucu.
chuuya merasa ucapannya terdengar sulit di percaya, karna itulah ia ragu untuk mengatakannya pada (y/n).

𝐓𝐑𝐀𝐏𝐏𝐄𝐃 ꨄ [Chuuya Nakahara]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang