Haii...
Happy reading🍒•••
Suasana malam ini cukup seru bagi Billa, mereka berdua sekarang sedang memakai masker wajah, saling bergantian saat memakaikan masker tersebut.
"Diem, nanti masker gue retak." ucap Fira saat memoleskan masker ke wajah Billa.
"Gue gak bisa nahan senyum, lagian muka lo bikin gue pengen ketawa." ucapnya.
Sesudah selesai mereka menonton televisi, kebetulan Billa sedang tergila-gila dengan drakor jadi ia mengajak Fira untuk menonton nya juga.
"Seruu banget, lo harus nonton deh pasti lo nangis." ucap Billa dengan pelan-pelan takut nya masker nya retak.
"Mau nangis gimana, liat muka gue. bisa-bisa ancur nih muka."
Tidak terasa sudah lima belas menit menonton mereka berdua memutuskan untuk membasuh mukanya.
Lanjut menonton sambil ngemil, awalnya biasa saja tapi lama kelamaan Fira mulai menitikkan air matanya saat adegan dimana tokoh tersebut telah mempunyai pacar sedangkan tokoh perempuan mencintainya.
Billa belum sadar bahwa Fira menangis, saat menoleh ke arahnya Billa tertawa melihat Fira menangis.
"Liat muka lo kayak bocah tantrum." ejeknya, Billa masih menertawakan Fira.
Billa mengambil tissue untuk menghapus bekas air matanya, tiba dimana matanya tertuju pada kalung yang mengkilap di leher Fira.
Kening Billa mengerut pertanda bingung, sebelumnya ia belum melihat nya. terutama kalungnya tidak terlihat murahan.
"Fir, lo punya kalung dari siapa? kok gue baru liat." ucap Billa.
Fira masih sesenggukan menangis lantas terdiam lalu memegang kalungnya, ia lupa bahwa dari tadi memakinya.
"Iya, ini hadiah dari Aksel." terus terangnya.
Billa tersenyum iri pengen seperti Fira memiliki pasangan yang peka dan royal, berbeda dengan Aisen yang notabene nya petakilan meskipun begitu Aisen juga termasuk royal.
"Gue iri deh sama lo, pacar lo itu keliatan nya peka banget sampe-sampe di beliin kalung, pasti harganya juga gak murahan."
Handphone Fira bunyi lantas ia melihat siapa yang menelepon nya, ternyata kekasihnya.
"Bentar Bil, gue ngangkat telpon dulu." ucapnya, Billa mengangguk mengiyakan.
"Iya, ada apa?" tanyanya, saat berbicara di dalam telpon.
"Gabut aja."
"Ternyata seorang Aksel bisa gabut juga, gue baru tau."
"Yang, besok gue ke rumah lo."
"Buat apa? emang gak malu sama bunda gue?"
"Seriusan yang! gue mau lamar lo."
"APA?!" sontak Fira meninggikan nada bicaranya sampai Billa yang berada di sebelahnya terperanjat kaget.
Di sebrang sana Aksel menjauhkan handphone nya dari telinganya karena suara Fira membuat telinga sakit, dan entah kenapa Fira memutuskan sambungan telponnya.
Membuat Aksel menghembuskan napasnya kasar, seperti biasa jika Fira seperti ini ia tandanya tidak percaya sekaligus salting.
"Apaan sih?! teriak-teriak." heran Billa.
"Heh! Fie jawab gue, malah bengong gak jelas." ucapnya sambil menyadarkan Fira.
"Dia mau lamar gue!" Fira berbicara histeris membuat Billa melotot tak menyangka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Enemy Lover (End)
Teen Fiction"Mencintai mu itu bagaikan menguras air laut." . . . Kisah Fira yang membenci seorang laki-laki bernama Aksel askara adytama, semua ini berawal dari Aksel yang tidak sengaja menabrak Fira. Fira terjebak dalam cinta segitiga antara Aksel atau Marvend...