Tentang Nicholas yang mengetahui hidupnya tidak lama lagi dan Euijoo yang selalu bersama Nicholas.
‼️Cerita ini adalah bentuk lain dari sebuah dorama Jepang.
®painwithL
“Hentikan, itu sakit!” Nicholas terus saja meronta-ronta di atas ranjang rumah sakit saat seorang perawat mengikat tangan dan kakinya di ranjang.
“Lepaskan!” ucapan itu disebutkan berkali-kali, sementara sang perawat mengucapkan kalimat maaf dengan tangan yang sibuk membuat pergerakan yang ia lakukan terhenti.
Fuma memandangi kedua orang tua Nicholas yang menyaksikan kejadian tersebut, “Terlihat kejam, tapi kalau ia bergerak dia bisa saja merobek pembuluh darahnya dan mengalami pendarahan.” jelas Fuma.
Ayahnya mengangguk paham, sementara Ibu Nicholas menatap Nicholas iba. Nicholas menatap wajah ibunya dengan wajah yang memelas.
“Lepaskan ini, aku janji akan diam saja!”
Ibunya mendekat dengan senyum hangat diwajahnya, ia merunduk dan mengelus surai halus milik Nicholas dengan penuh sayang.
“Ibu tau Nicholas bisa, Nicholas anak baik.”
Nicholas menatap ibunya, “Aku ingin buang air kecil.”
Perawat tadinya sibuk dengan infus menatap keluarga tersebut sebentar, tubuhnya membungkuk tanda izin pamit dan diangguki oleh Ayah Nicholas.
“Kamu memakai popok, jadi buang air kecil saja disini.” balas ibunya masih dengan tangan yang sibuk mengelus surai Nicholas.
“Aku tidak mau! apa ibu mau mencoba buang air kecil di popok dan ada orang yang membersihkannya?” tanyanya dengan wajah kesal.
Ibu dan Ayahnya memandangi raut wajah Nicholas, keduanya terdiam mendengar perkataan dan wajah kesal Nicholas. Akhirnya sang ibu tersenyum ke arahnya,
“Kamu benar, kamu bukan bayi lagi.” ucap sang ibu dengan senyuman yang tak luntur dari wajah cantiknya.
Sementara itu Fuma yang baru saja keluar dari ruangan Nicholas terkejut ketika mendapati anaknya berdiri dengan wajah kesal.
“Euijoo.” suaranya lembut memanggil.
Euijoo menatap sang Papa dengan wajah melotot lucu dan bibir yang mencebik kesal, tangannya memegang sebuah buku. Dadanya naik turun karena kesal namun di mata Fuma, Euijoonya terlihat sangat manis.
...
Kini Nicholas memandang langit-langit kamarnya dengan air mata yang berjatuhan, ia memandang ke arah lain.
“Aku sedang buang air kecil, tolong bantu aku.” ucapnya agak berbisik.
Ibunya mengangguk dan tersenyum, kembali mengelus kepala Nicholas dan menjawab “Baiklah.”
Dengan cepat wanita itu bangun dari duduknya dan membuka lemari di belakangnya, sementara Ayahnya masih setia duduk dan hanya menatap Nicholas dari kejauhan.
“Aku minta maaf.”
Ucapan Nicholas secara tiba-tiba membuat kedua orangtuanya terdiam, kemudian ibunya mulai menangis di depan lemari tanpa suara dan sang Ayah langsung bangun dari duduknya mendekati sang istri.
“Aku yang akan melakukannya, kamu bisa menunggu diluar.” ucapnya kepada sang Istri.
Wanita cantik itu menahan air matanya dan mengangguk, memberikan popok yang ia pegang kepada suaminya lalu memegang lengan suaminya sebentar dan berjalan keluar ruangan dengan menunduk.
Ayahnya menutup tirai agar menutupi ranjang milik Nicholas, tubuhnya mendekati sang putra dengan helaan nafas yang terdengar berat.
“Maafkan Ayah, Nicholas.” ucap Ayahnya dan melepaskan celana Nicholas hendak mengganti popok milik Nicholas.
“Ayah akan berdoa dan berusaha agar penyakitmu bisa sembuh.” lanjutnya.
“Dan ayah minta maaf, karena kamu harus mengalami hal ini.”
Air mata Nicholas berjatuhan namun isak tangis tak dapat ia keluarkan, diluar ibunya menutup wajahnya dan menangis tanpa suara.
Cast.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.