Pool | 04

2.9K 239 14
                                    








"Hah ahh.."

Ellard berdesis memacu pinggulnya bergoyang setelah penyatuan keduanya beberapa menit yang lalu. Ellard menyeringai keenakan sembari menatap pantulan keduanya di dalam ponsel miliknya, ia merekamnya. Pria gila itu merekam kegiatan bejatnya dengan seringaian senang bukan main sementara Freya pasrah dibawahnya.

Sudah dua hari sejak Freya akhirnya menyetujui ide gilanya itu, dan sejak saat itu juga tidak pernah ada kata berhenti Ellard menyetubuhi Freya. Pria itu benar-benar maniak tubuh Freya, hingga melihat gadis itu saja libido nya naik keatas hingga kepalanya terasa pening dan rahangnya tercekat.

Ellard menggendong Freya lalu bergerak santai membawa tubuh itu merasakan kenikmatan diposisi yang berbeda. "Hah Ellard.."

"Y-yah sayang."

Ellard meraih ponsel sedikit menjeda nya. Pria itu membawa Freya keranjang bersama ponsel digenggamannya lalu merekam kegiatan mereka lagi, kali ini Ellard merekam perpaduan antara miliknya dan Freya yang menyatu dengan milik Ellard yang keluar masuk. Ellard menyeringai puas sembari bergerak cepat. "Oh shit!"

Freya menutup mulutnya sesekali mengigit punggung tangannya. Freya tidak bisa tidak menangis merasakan sakit juga aneh diwaktu bersamaan. Erangan keras Ellard bersama dengan cairan miliknya yang meledak di dalam Freya mengakhiri persetubuhan keduanya. Deru nafas berat Ellard menggema di seluruh ruang disusul kecupan hangat dikening Freya.

Pria itu bangkit merapikan kekacauan yang ia buat sendiri juga membersihkan tubuh Freya dengan handuk bersih. Hal yang selalu ia lakukan saat selesai berhubungan sex dengan Freya. Freya memperhatikan itu karena setiap habis berhubungan Ellard selalu melarangnya bergerak banyak dan dia yang ambil alih.

Freya meremat selimutnya memperhatikan Ellard tengah mengenakan kaos dan boxer nya sementara Freya hanya berbalut kaos oversize dan selimut, tadinya dipakaikan Ellard. Ellard berbalik tersenyum lebar lalu duduk di samping ranjang mengusap rambut hitam lebat itu. "Kamu gak mau anter aku pulang? Ini udah hampir tengah malem."

Senyum itu luruh berganti dengan raut datar. "Kamu bisa berenti sibuk pulang ga? Kamu bukan pelacur yang bisa aku nikmati doang."

Freya meremat selimut. "Tapi nyatanya emang begitu, Lard."guman Freya.

Ellard menggeleng membawa wajah itu untuk menatap matanya. "Aku gapernah segila ini sama Monica, kamu masih mau bilang aku mainin kamu? kamu tau progres aku dari awal, Freya. Hamilin kamu."kata Ellard menekan kalimat diujung. "Setelah itu aku bisa putusin, Monica. Simple kan?"

Freya menggeleng menurunkan tangan Ellard dari pipinya. "Gak segampang itu, lard."

"Gada yang gak mungkin ditangan aku, Frey."

"Ayah."

Ellard terdiam, Freya yang sadar sontak menatap Ellard lagi namun tatapan pria itu membuat Freya gemetar. "A-ayah gakan setuju sama hubungan kotor ini, aku dan kamu selingkuh dibelakang Monica keponakan kesayangan Ayah. Kalau Ayah tau gak cuma aku, kamu juga gakan dapetin Monica."

"Tinggal bikin mati aja."

"Kamu gila."

Ellard menyeringai meraih rokok dinakas lalu mematiknya dengan korek lalu ia hisap dan hembuskan. "Udah aku bilang kan? Aku ini gila."

Freya tidak bisa tidak gemetaran menatap punggung tegap itu berjalan menuju balkon Penthouse nya. Dalam hati Freya terus berujar untuk mencari cara meninggalkan pria gila ini, bagaimanapun caranya Freya harus lepas dari genggaman pria ini. "Percuma kamu mikirin cara buat kabur, kemanapun kamu pergi ke neraka sekalipun aku susul."

[ADULT] POOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang