Pool | 06

2.2K 227 23
                                    










"Pak Bas nanti jangan lupa barang-barang yang di jeep diturunin juga ya!"

"Oke siap buk!"

Freya mengulurkan tangan pada Yona yang kesulitan jalan di bebatuan kerikil. Hari ini liburan keluarga seperti rutinitas setiap tahunnya. Kali ini Monica menyarankan semua orang untuk liburan di Bali yang masih bisa dijangkau semua orang di sela-sela kesibukan. Yona dan Freya terkekeh begitu Yona hampir saja tergelincir di bebatuan. Satria yang melihat itu pun turun dari Villa dan menggendong istrinya membuat Yona memekik membuat Freya segera mengabadikan momen romantis kedua orang tuanya itu.

Sekelilingnya pun tak ketinggalan ia abadikan. Bukan main, Ayahnya itu menyewa salah satu Villa mewah untuk liburannya kali ini. "Ayah ngapain coba ngewa Villa segede ini, kita kan liburan bertiga doang."

"Yakin cuma bertiga?"goda Satria membuat Yona dan Freya melemparkan tatapan bingungnya.

Satria tersenyum mencurigakan lantas tersenyum miring.

"SURPRISE!"

Freya dan Yona sontak terkejut tidak lama setelahnya tersenyum lebar menatap ke depan dimana Monica, Lili, Alana dan entah siapa dua orang lain Freya tidak kenal. Freya sedikit lompat memeluk Alana erat. "Kok kamu bisa ikut, Al?"

"Bisa, tuh dipaksa."tunjuk Alana sebal pada dua orang pria tengah duduk disofa. Jeriko dan Ellard, mata hitam Freya membulat mendapati pria itu tampak duduk santai bersilang kaki dengan senyum lebarnya yang justru tampak menakutkan dimata Freya.

Freya berdehem menyadari dirinya terlalu lama saling tatap dengan Ellard berusaha kembali fokus pada Alana yang sekarang menatapnya penuh arti. Freya baru sadar ketika Lili juga menatapnya dengan raut sama. Seolah-olah butuh penjelasan atas apa yang terjadi. Tentang Ellard, Monica dan Freya sendiri. "Aku gamau marah seenaknya dulu, Frey. Kamu pasti punya alasannya kan?"kata Alana dengan suara pelan mencoba menenangkan Freya yang tampak menegang.

Freya gugup menoleh pada Lili lagi dan gadis itu turut tersenyum dan mengangguk. "Lo harus jelasin semuanya."

Yona menyapa Lili dan berkenalan dengan Alana membuat suasana Villa senyaman mungkin di sekitar mereka. Semua orang duduk disofa sesekali bercanda saat Satria melontarkan lelucon bapak-bapak khasnya. Sementara Freya sibuk dengan pikirannya, berusaha duduk nyaman meski ditatap intens oleh Ellard di depan sana. "Jadi Tante dapet kamar yang mana ini, kalau Tante sama Om dapet sisaan gapapa."

Satria mengangguk merangkul mesra istrinya itu. "Yang penting kedap suara iyakan, Bun?"

"Ayah!"

Semua orang bersorak heboh mendengar itu sementara Freya memerah malu. Apa harus hal seperti itu dijadikan jokes bercandaan, buat malu saja. Freya terkekeh kecil saat Alana menggodanya dengan candaan itu matanya tanpa sengaja melirik pada Ellard dan Jeriko didepan sana yang tampak fokus menatap dalam Alana ditengah-tengah kebisingan itu. "Al, disamping Ellard itu kenapa liatin kamu terus?"

Alana terbatuk kecil. "Beneran?"

Freya mengangguk polos. "Kayak mau makan kamu deh, coba liat."

Alana menggeleng sembari berdecak, ia lantas bergerak merapatkan tubuhnya dengan Freya. "Itu atasan gila yang aku ceritaan waktu itu, ck gabisa liat situasi apa?"sebalnya diujung, Freya lantas menepuk-nepuk punggung Alana pelan.

"Lo natapnya biasa aja, Jer."

"Kayak lo enggak aja, njing."

Ellard menoleh tersenyum miring pada Jeriko yang tampak tersenyum hangat menatap sosok disebrang nya itu selanjutnya Ellard meringis. "Merinding sebadan gue."guman Ellard, kembali kedepan menatap kelinci kecilnya yang lucu dengan tatapan polos itu.

[ADULT] POOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang