Pool | 10

1.5K 218 12
                                    

V/N : VOTE DULU BABYJO!



Dua hari setelah pesta ulang tahunnya itu, Freya kembali beraktivitas seperti biasa. Kini ia sarapan ditemani Ayah dan Bunda yang juga siap-siap hendak kerja. "Monica kemana dari semalem gak ikut sarapan?"tanya Satria membuka percakapan.

Yona memiringkan wajah menatap Freya. "Kamu gada ke kamar Monica sayang?"

Freya menggeleng tanpa disadari mengigit bibirnya was-was. "Terakhir ngobrol sama Freya kemarin malam, Bun."

Satria diam lalu menatap Yona sebentar. "Apa mungkin ada masalah? Gak biasanya Monica begini?"

Freya menggeleng lagi, sebenernya mungkin Freya tau alasan kenapa Monica ngurung diri dikamar namun Freya memilih bungkam. "Yaudah nanti Bunda sendiri yang cek, kamu habisin sarapannya nanti sekalian ikut Ayah ke butik."

Satria berdehem kemudian mengangguk melanjutkan sarapan. Saat semua orang menikmati euphoria itu tiba-tiba Monica keluar dengan wajah kusut. Semua orang bersitatap bingung menatap atensi gadis itu yang kini menarik kursi untuk duduk di meja makan. "Kamu kenapa Monica?"

Monica melirik lantas tersenyum tipis tanpa respon memilih meraih piring dan roti di meja makan. "Kamu kenapa? ditanyain loh, mukanya kusut begitu kayak abis nangis."

Monica menghela nafas. "Abis putus."

"Apa?"kejut Satria dan Yona sementara Freya menatap saja.

"Monica diputusin tiba-tiba sama Ellard Om/tan."jelasnya lagi.

Satria melihat itu tidak suka. "Cowok bajingan kalo gitu, gak gentle tanpa sebab mutusin."

"Monica yakin ada alasannya, Monica tau sendiri gimana Ellard Om. Dia gak mungkin gegabah mutusin Monica tiba-tiba kayak gitu kalo dia gak mikirin ini dari jauh hari. Cuma yang Monica permasalahin kenapa dia gak kasih tau alasannya terus tiba-tiba matiin telpon."jelas Monica.

"Atau mungkin dia punya yang baru jadi mutusin Monica gitu aja."tambah Monica hendak menangis lagi.

Yona duduk menyentuh tangan Monica. "Kalo udah kayak gitu kenapa kamu tangisin? Berarti Ellard bukan cowok baik-baik kan? Itu intinya. Jadi gausah ngemis-ngemis minta penjelasan, dia ninggalin kamu gitu aja kok."

"Mulai sekarang mantan kamu itu di larang berhubungan sama kamu lagi. Udah Om blacklist dari keluarga kita, awas aja berani nginjek rumah ini lagi! Habis Om pukulin kalo perlu Om injek-injek sekalian mukanya."

Monica mengangguk saja sementara Freya ketar-ketir, ia memainkan sendok dipiring makannya dengan tangan berkeringat. Yona menyadari itu menatap selidik Freya yang juga melirik kepadanya lalu gelagapan memakan sarapannya. Ia melirik pada Monica lalu Freya bergantian, entah kenapa perasaannya tidak enak tentang hal itu.


•••

Freya bergerak meletakkan pot bunga setelah ia sirami ketempat semula sesekali bersenandung ria. Ia menunggu Ayah yang sedang memanaskan mesin mobil sebelum keduanya pergi. "Pagi cantik!"

Freya terkejut lalu tersenyum begitu melihat Marvel berdiri didepannya. "Pagi Marvel! Loh, gak ke kantor?"

Marvel menggeleng membantu Freya meletakkan pot-pot bunga yang tersisa. "Enggak Sera, aku langsung Patroli gak ke kantor dulu."

"Sendiri aja?"

"Enggak, nanti ketemu temen-temen polisi lain di tempat. Freya gak ke butik nih?"tanya Marvel balik.

"Ini Freya mau ke butik, itu lagi nunggu Ayah manasin mobil tapi kok lama ya?"sahut Freya menatap garasi rumah diujung.

Marvel tersenyum menyentuh tangan Freya. "Marvel anter aja mau? Udah siangan lo ini, nanti kelamaan buka butiknya."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 16 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[ADULT] POOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang