✧✧✧
✧✧✧
Hpku berbunyi, ku lihat namamu di panggilan masuk, "danzi", ku angkat dan kutanyakan ada apa, kau bertanya apakah aku mau di jemput saat pulang kuliah.
Sungguh ini pertemuan kita pertama setelah perkenalan hanya lewat chat WhatsApp.Aku ghifa sering di panggil ifa, bukan IPA ya itu lain lagi. Anak kuliahan masih semester dua, murah senyum sedikit pemalu, hari-hariku hanya dipenuhi dengan tugas makalah akhir-akhir ini, selain itu aku wanita yg cukup polos dalam kategori menghias diri, aku tidak pandai memakai make-up bahkan mengoleskan lipstik di bibirku, itu aku lakukan semenjak duduk di bangku kuliah.
***FIRST DATE***
Jujur ghifa sendiri belum pernah pacaran, karna apa?, karna ghifa terlalu pemilih?, bukan. Tapi karna ghifa tidak tau caranya bagaimana, dan harus apa yang di lakukan saat menjalani hubungan.
Tapi kali ini ghifa memutuskan untuk membuka pintu hatinya, asekkkk gak tuh akhirnya ghifa setelah sekian lama dan untuk pertama kalinya mulai memberikan kuncinya pada sosok cowok yang bernama danzi, hmmm harapannya danzi akan truss menemaninya.
Tak terasa ghifa sudah di gerbang keluar menunggu jemputan hany sweetienya, tak lama menunggu danzi akhirnya muncul juga, ghifa udah di belakangnya sambil menikmati angin dan danzi membawa sepeda motornya,
Ghifa menikmati momen berdua itu, sambil angin yang menyentuh rambut ghifa, tapi gifa merasa kalo anginnya udah gak sepoi-sepoi lagi kek angin puting.
" woilaahh ni anak ngebut dongg". Hati ghifa Ama otak yang sedang ghibah.
Karna ini pertemuan pertama, kalo dalam anak sekarang ngomongnya apa sih? First date ya. Kalo soal ilfil sih gak ada ya, walau cuma makan bakso mah fine aja.
Danzi pergi memesan dan ghifa hanya menunggu di meja yang kayaknya kalo duduk 10 orang mah cukup di kursinya.
Sementara menunggu baksonya, ghifa dan danzi hanya duduk berdua, sambil menunggu bakso omnya, iyaaa makan baksonya di tempat omnya, soalnya omnya jualan bakso.Perbincangan mah gak ada ya, tapi bakso dua porsi dah habis aja, waktunya pulang karna udah sore juga jadi danzi dan ghifa memutuskan untuk pulang.
Ghifa berdiri dari tempat duduk itu sedangkan danzi sudah berbicara dengan omnya sambil memegang dompetnya, tenang-tenang walau omnya danzi yang jualan bakso, tapi tetap bayarko, bahkan danzi juga kasih duit Ama anak omnya buat jajan, baik ya calon pacarku ehe.
"yuk pulang" sambil tersenyum tipis-tipis dan tangannya ngepukpuk kepala ghifa lembutt.
Akkkhhffffffffffffffffffff(cukuplah ya untuk tauk rasanya seperti apa pada saat itu).
Di perjalanan pulang di atas sepeda motor,hampir jam lima sore, danzi mengucapkan sesuatu yang mungkin memang ingin aku dengar dari mulut danzi sendiri, danzi mengatakan sesuatu tapi tidak jelas kayak samar-samar gitu, tapi ghifa tau apa yang danzi katakan. Ghifa hanya mencoba bertanya sekali lagi takut kepedaan kan malu ya.
"Ngomong apa dan?"sambil mendongakkan kepala ke bahu danzi.
"Ntar aja deh, aku chat, udah ke sorean" danzi yang tersenyum tipis-tipis lewat spion.
Selama perjalanan rada kesel sih soalnya bikin penasaran sama udah mikir apa-apa gitu jadinya, Sampeknya cepat banget lagi, tau-tau dah Sampek ke rumah ghifa aja, danzi pamit pulang gak mampir apa lagi ketemu Ama ortu ghifa, soalnya lagi gak ada di rumah. Jadi ghifa cuma mengiyakan, danzi pergi tapi gak lupa sama senyumnya hmmmm maniss banget dongggg.
Danzi sudah menghilang dari pandangan dan akhirnya ghifa memutuskan untuk masuk kerumahnya. Sampek kekamar ghifa cuma bisa guling guling kesenangan, iyalah ini pertama kali dalam hidupnya di antar cowok pulang kuliah.
"wahhh asikk juga ya kalo pacaran kayaknya" gumam ghifa sambil meluk guling .
✧✧✧
✧✧✧
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU TERLALU BERLEBIHAN & KAMU RISIH
Teen Fiction✧Happy reading✧ Disini hanya terlihat dunia ghifa dan danzi selebihnya memperlihatkan komedian di dalam dunia yang keras ini. ✧Don't plagiarize✧ Berulang kali aku meminta maaf tapi jika hatimu yang terluka aku tidak punya obatnya. Maaf tidak memikir...