tiga;passed away

5 0 0
                                    

Tangan sagara masih bergetar setelah ia menghapus pesan yang mengirimkan video Anin, Sagara langsung pergi ke toilet.

semuanya menjadi masuk akal.

tangisan Anin, permintaan maaf Anin dan pesan itu, semuanya berhubungan.

dengan gusar, Sagara mencuci wajahnya lalu berjalan dengan tatapan kosong menuju uks.

disana masih ada Anin yang tertidur, sedang di temani oleh tiga kawannya.

"kak, mau liat Anin?" salah satu siswi berdiri dari kursinya, mempersilahkan Sagara untuk duduk.

"bisa biarin kita berdua dulu ga?" tanya Sagara dengan tatapan penuh ke arah Anin.

"oh boleh kak"

ketiga nya pergi lalu menutup pintu uks, membiarkan mereka memiliki waktu berdua.

di sana, Sagara menangis, meski tanpa suara tapi bahunya naik turun dan air mata nya luruh begitu melihat Anin.

"maaf..." lirih pria itu sembari mengusap dengan lembut kepala Anin.

"maaf ga bisa jagain kamu" kini tangannya turun ke pipi, jika dilihat dengan jelas, di leher gadis itu terdapat beberapa jejak merah yang tertutupi oleh rambut panjangnya, namun dengan posisi tidur, membuat rambut Anin tersingkap, dan itu membuat Sagara semakin dalam menundukan tubuhnya.

"Bumi..." tiba-tiba suara serak menyapa diri Sagara dengan sentuhan lembut di kepalanya.

Sagara mendongakkan kepalanya, menatap Anin dengan penuh penyesalan.

melihat air mata yang berlinang di mata Sagara membuat Anin tak mampu lagi untuk membendung tangisannya.

"Bumi kenapa nangis?" tanya Anin dengan tersendat-sendat.

Sagara menggeleng pelan "kamu juga nangis, aku nangis karena kamu nangis"

Anin melengkungkan bibirnya kebawah "maaf ya, udah buat kamu nangis"

"aku juga minta maaf ya, ga bisa jagain kamu, sampai bikin kamu nangis"

mendengar itu, Anin bangun dari tidurnya lalu duduk disana.

"boleh aku minta peluk?" tanya gadis itu.

tanpa menjawab, sagara berdiri dan membawa Anin ke dalam pelukannya, air matanya dengan begitu saja keluar, Sagara tak dapat menahannya.

"maaf...bumi, maaf..." rintihan maaf yang keluar dari mulut kecil Anin semakin membuat Sagara hancur.

tanpa mereka sadari, di luar, ketiga teman Anin juga ikut meneteskan air mata melihat temannya yang sehancur itu.

mereka tidak tahu alasan Anin menangis, tapi siapapun yang melihat pemandangan di uks ini akan ikut menangis.

Sagara mengantar Anin pulang ke kosan nya, karna rumah Anin berada jauh di kampung, membuat ia harus ngekos untuk bisa melanjutkan sekolah dengan beasiswa di tempat impiannya.

sebelum pergi Sagara memeluk Anin sekali lagi.

"jangan nangis lagi ya? besok aku jemput kamu buat berangkat sekolah" Anin tidak menjawab ucapan kekasihnya

Sagara melepaskan pelukannya dan di tatapnya gadis didepannya ini, mata mereka saling beradu, entah apa yang terjadi, tiba-tiba Anin menarik tengkuk Sagara dan mempertemukan bibir mereka berdua.

hanya menempelkan bibirnya dan bibir Sagara, membiarkan kelembutan itu mengalir ditubuhnya, setelah beberapa saat, Anin memejamkan mata lalu memperdalam ciumannya.

ketika Sagara mulai terbawa hanyut oleh perasaan, ia melihat Anin meneteskan air mata.

dengan satu gerakan lembut, Sagara mengakhiri ciumannya lalu memeluk tubuh Anin dengan erat.

PADAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang