11

53 12 1
                                    


   Haruto menggenggam erat sepotong kertas ditangan nya, Itu sebuah polaroid yang menampilkan seorang gadis tapi ntah kenapa haruto tidak bisa ingat.

"Bahkan sampai saat ini gua ga tau lo siapa,  Jake si brengsek itu bahkan jadi rival gua setelah tau gua naksir lo," lirih haruto.

Dahulu semasa SD hingga SMP haruto dan Jake adalah sahabat namun menjadi rival ditahun akhir SMP hingga saat ini.

Haruto tau alasannya? Iya tau tapi tidak yakin, sepertinya karena mereka menyukai orang yang sama saat dipantai.

Tapi siapa gadis itu?kenapa ingatan tentang wajah gadis itu seperti hilang dari memori haruto bahkan untuk mengingat suara nya saja sulit.

Haruto melamun dengan kaki selonjoran disekitar meja kantin tapi sepertinya Jake tersandung karena kaki nya.

Bungg!

Suara pukulan menggelegar dipenjuru kantin dan menarik perhatian murid yang ada disini semua murid membentuk lingkaran diobjek tersebut.

"LO KALAU JALAN LIHAT LIHAT DONG ANJING," haruto terlihat marah.

"KAKI LO SENGAJA BRENGSEK," Jake sangat emosi saat menarik kerah haruto

Haruto mendorong Jake menjauh membuat Jake melepaskan kerah haruto, Haruto melihat kearah orang yang ia kenal sebagai penerima beasiswa dan dekat dengan Jake.

"Woi bule," pekik haruto membuat bahiyyih berbalik.

Haruto bisa melihat raut kesal bahiyyih karena menjadi pusat perhatian tapi haruto tersenyum senang melihat itu karena bahiyyih berlalu dari sana.

"Lo suka dia kan?," tanya Haruto.

"Bukan urusan lo," jawab Jake yang meninggalkan haruto.

'lo beneran suka dia ternyata. Menarik' batin haruto.

°•°°°°°°

  Entah sudah berapa kali haruto dan bahiyyih berinteraksi tapi sudah dipastikan bahwa selama interaksi singkat mereka perlahan-lahan ada rasa aneh yang muncul.

Sekarang saja setelah mengantar bahiyyih kesekolah haruto terus menerus mengingat gadis itu.

"Haruto sekarang kamu jelaskan tentang sejarah kerajaan joseon dan kenapa bisa terbentuk," perintah pak Jeong.

Haruto tentu saja masih berkutat dengan pikiran nya dan tidak mendengar perintah pak Jeong.

"Heh jepang lo disuruh anjir," cicit Jeongwoo menyenggol lengan haruto.

"Heh bocah jepang lo dipanggil anjir," Jeongwoo memekik saat menyambung Kalimatnya.

Haruto bergelonjak kaget karena Jeongwoo,"apansih?".

"Haruto kalau kamu tidak memperhatikan pelajaran keluar saja," pak Jeong terdengar marah.

"Maaf Ssaem saya tidak fokus tadi," sesal haruto.

"Yasudah kamu diam saja dan tolong perhatikan," ujar pak Jeong yang diangguki haruto.

'sial kenapa tuh bule ada dipikiran gua sih' batin haruto.

"Lo mikirin apansih sampai ga fokus," tanya Jeongwoo dengan suara kecil.

Haruto menatap Jeongwoo,"gua mikirin orang".

Jeongwoo tersenyum mengejek,"siapa?wonyoung ya".

"Bapak kau monyong gua ga naksir wonyoung," haruto menghina.

"Sialan lo. Siapa emangnya?," gerutu Jeongwoo menimpuk tangan haruto.

"Ada deh lo ga usah kepo ngapa," protes haruto.

ENEMY ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang