Nasi goreng dan cowo merah

1 1 0
                                    

Seorang gadis dengan rambut panjangnya yang berwarna putih dan tinggi 152 cm. memasuki dapur dengan memakai kaus putih, celana panjang hitam dan celemek coklat.

Mengambil beberapa bahan masakan, meracik nya dengan baik.

"Emmmmmm, garamnya berapa ya? Satu sendok kurang ga ya?" Ucap Caca, gadis yang baru belajar masak dengan cara otodidak.

Seorang pria dengan tinggi 30 cm lebih dari tinggi Caca memasuki dapur. Ia memiliki rambut bewarna merah.

"Hai.. gua belum pernah liat lu, lu anak baru?"

Pria itu mengangguk sopan.

"Lu bisa masak!!? Wahhhh, kalau gitu gimana kalau nanti masakan kita udah selesai kita tukeran" Caca  antusias menunggu hasil masakan dari pria merah.

"Boleh"

Mereka memasak setikar 30 menit lebih, menyuguhkannya di atas piring kaca berwarna putih.

Pria merah itu mulai menyendokkan nasi goreng buatan caca dan memakannya.

"Gimana gimana, gua bakat kannn!!??"
"Ahh, iya" Pria itu mengangguk pelan

Caca juga mulai mengambil sebagian spageti buatan pria merah itu

"Ga mungkin.. ihhhh.. enak banget!!! Lo jago bangetttt"

"Makasih, makanan kamu juga enak kok"

"Iya kah? Coba donk"

"Ga boleh, ini enak banget buat aku ya"

"Ihh coba sesendok aja" Caca mulai mengambil nasi goreng buatannya dengan sendoknya "Huekkkk, lidah lu bermasalah? Ini asin banget ege!"

"Emang kamu ngasih berapa sendok?"

"Tadinya mau 1 sendok tapi takutnya kurang aku kasih 3 sendok.. harusnya 1 sendok aja ya"

Mendengar kata kata itu wajah pria merah menjadi kaget "3 sendok!?"

Pria itu akhirnya mengajari Velca memasak dengan cara yang baik dan benar.

"Nama lo?" Tanya Velca sambil mengulurkan tangannya

"Aiden, kamu?"

"Velca anatasya Kyioziko, panggil lo gua aja jangan aku kamu"

Aiden entah dari kapan, dia memang hobi masak dan bisa dibilang jago dalam hal tersebut.

"Sini aku ajarin" Aiden berdiri tepat di belakang Velca, tangan kanan Aiden memegang tangan kanan Velca begitupun tangan kirinya. Mengajari nya memasak. Rasanya dekapan Aiden membuat tubuh Velca nyaman. Caca menikmati moment moment di ajari masak oleh Aiden.

Mungkin memang Aiden jarang berbicara dan pemalu. Dia tampan, pintar, bisa banyak hal namun mungkin pendapat yang jarang didengarkan membuatnya menjadi sepemalu ini.

Bersambung.

-saya harap Caca jangan sering sering masak ya, hehe-

one Princess and four part of the worldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang