**********
" Aku nggak abis pikir kok bisa! Abi kamu setega itu sama Bara Aku saja Sebagai ayah kandung Bara nggak pernah mikir sampek mau ngejodoh jodohin Bara!
Astaghfirullah
Kamu tau kan Norma aku pengen Bara memilih jodohnya sendiri dengan hatinya bukan dengan paksaan..
Tapi malah Almarhum Abi kamu diam diam sudah memilih jodoh untuk Bara bahkan tanpa memberi tau ku
Padahal aku ini Ayah kandung Bara! Jujur Norma aku ngerasa Sejak dulu sampek sekarang emang Abi kamu tuh nggak pernah nganggep aku ada! " Ucap tegas ayah Bara yang meluapkan emosinya sembari berpaling dengan Raut wajah penuh emosi perlahan pergi menaiki mobilnya meninggalkan sang istri sendiri yang tengah berlinang air mata"Mas nggak gitu mas!.. Kamu salah paham! " Ucap Bunda Bara dengan menangis sembari mengejar suaminya yang sejenak tenggelam dalam lautan emosi
"Yaa ALLAH hamba benar benar tidak tau menau tentang rencana perjodohan ini tapi Mas Ramdhan kenapa menganggap hamba T'lah merencanakan semuanya dengan Almarhum Abi Dalam rencana perjodohan ini Astagfirullah"
Ucapnya Tersedu-sedu sembari mengusap Air mata yang tak hentinya menetes
Sa'at melihat suaminya meragukan kejujurannyaPerlahan angin malam terus berhembus kencang membawa Rintikan hujan yang perlahan turun membasahi tanah menemani setiap langkah Gus Bara yang bimbang
Dengan tatapan yang penuh tanda tanya Gus Bara yang merasa hatinya sedang Gundah akan keadaan pun akhirnya memutuskan untuk Shalat Tahajjud di Musholla untuk menenangkan fikiran nya yang sedang kacau akibat Surat Wasiat dari sang kakek yang di rasa tak sanggup untuk Gus Bara laksanakan
Di tengah dinginnya Angin malam
Tepat pukul 00:00 di depan Musholla Yang dulu di bangun oleh Almarhum pak kyai Abdul Rasyid kakeknya
Sejenak Mata Gus Bara Sempat berkaca kaca sa'at Berdiri di depan Musholla tersebut..
dengan senyum tipis Gus Bara melihat Musholla Tua tersebut dengan tatapan penuh rasa bersalah yang amat sangat terlihat di sorotan matanya
" Maafkan Bara kakek sepertinya Bara tidak bisa Mengabulkan keinginan kakek untuk meminang gadis pilihan kakek. " Ucapnya dalam hati yang tak sempat terucap oleh lisannya
Dan Gus Bara pun perlahan pergi ke Arah tempat wudhu untuk mengambil wudhu dan melaksanakan Shalat tahajjud di Musholla tersebutSetelah Melaksanakan shalat tahajjud dengan penuh kekhusyukan
Kemudian Gus Bara pun perlahan melantunkan Zikir hingga tak terasa air matanya pun jatuh menetes di Tasbih nya
Ketika lisannya terus melafazkan dzikir namun hati dan fikirannya terus saja memikirkan Surat wasiat dari sang kakek yang sanggup membuat hati Gus Bara Merasa gelisah. Seketika Gus Bara pun menghentikan Dzikirnya dan perlahan memejamkan kedua matanya
" Astaghfirullah mengapa hamba terus saja memikirkan hal itu Mengapa di hati hamba seperti ada yang mengganjal Setiap sa'at teringat oleh surat wasiat itu..
yaa ALLAH hanya kepadaMu lah Hamba berserah dan hanya kepadaMu lah hamba bersujud hamba serahkan semuanya kepada engkau yaa ALLAH
Hamba pasrah dengan apapun yang t'lah engkau tuliskan di takdir hamba tapi hamba mohon yaa ALLAH tolong hapuslah kesalah fahaman diantara ayah dan bunda. hamba rasanya tidak sanggup jika harus melihat bunda terus menangis seperti ini " Ucap Tulus Gus Bara dalam hati yang membuat hatinya kini sedikit merasa lega.
perlahan Gus Bara pun membuka matanya kegelisahan yang amat sangat terlihat di sorot matanya seakan mengatakan betapa hatinya begitu gundah akan Keputusan yang t'lah sang kakek pilih untuk hidupnyaDi sisi lain Tepatnya di kediaman keluarga Wardana pukul 00:15 Zulaikha alias jessy yang baru pulang pun berusaha membuka jendela dapur agar bisa masuk ke rumahnya tanpa ketahuan oleh sang mamah yang tak tau jika dirinya tadi menyelinap keluar tanpa seizin darinya
Tak butuh waktu lama jendela dapur pun terbuka dengan hati hati jessy pun memanjat jendela tersebut dan sebisa mungkin jessy pun berusaha agar tidak menimbulkan suara agar dirinya tidak ketahuan oleh sang mamah
Setelah berhasil masuk ke dalam dapur jessy pun sedikit tersenyum dan menghela nafas karena rencananya t'lah berhasil masuk lewat jendela dapur tanpa di ketahui oleh sang mamah
Perlahan Jessy pun melepas sepatunya lalu berjalan tanpa alas kaki agar tidak menimbulkan suara sedikitpun dengan pelan dan sangat hati hati Jessy pun berjalan perlahan menuju kamarnya dengan senter HP sebagai penerangan karena semua lampu di rumah itu sudah di matikan
Sa'at melewati pintu kamar sang mamah Jessy tak sengaja melihat mamahnya sudah tidur pulas di balik selimut " Aman mamah udah pules tidur"Ucapnya dalam hati dengan senyum tipis yang terukir di wajahnyaTiba tiba lampu Rumah langsung menyala dan betapa terkejutnya Jessy sa'at melihat sang Mamah ternyata belum tidur. seketika raut wajah Jessy pun memucat sa'at melihat ekspresi marah mamahnya yang sepertinya sudah tak terbendung lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
Gus Bara
RomanceAngin yang berhembus membawa duka sedalam rasa tiada satu yang tercurah tiada satu yang tersayat ketika senja datang menggoreskan luka yang perlahan abadi menjadi sejarah di setiap hembusan nafas Ketika dua hati yang saling bertentangan terpaksa har...